Tante Desi Janda Bohay

Itubandar.Com-Cerita Mesum 2017

Tante Desy janda bohay pemilik warung kopi yang telah lama menjanda, pada hari itu dia merasa puas sekali. Pada akhirnya dia bisa mendapatkan kepuasan sex dengan seorang mahasiswa dengan bermodal segelas kopi.
Sebut saja aku tante Desy , aku janda dengan 3 anak. Suamiku sudah meninggal 5 tahun yang lalu. Usiaku 36 tahun dan suamiku terlalu cepat meninggalkan aku. Aku dengan anak-anak yang kini beranjak dewasa itu hidup berempat. Mencukupi kebutuhan dengan membuka warung kopi di depan rumah.
Walaupun hanya warung kopi sederhana namun sudah dapat membiayai sekolah anak-anakku.“ warkop Tante Desy, ” itulah namanya banyak sekali kaum muda sampai tua sering datang ngopi di tempatku. Apalagi samping warkop ada pangkalan tukang ojek, lebih ramai lagi. Penghasilanku juga lumayan hanya jual air saja untungku banyak.
Menyediakan mie rebus gorengan dan berbagai macam cemilan. Anak yang pertama membantu aku berjualan sepulang sekolah. Yang anak kedua dan ketiga ikut neneknya tidak jauh dari warkop (warung kopi). Karena masih kecil sering banget ngeribetin ibunya jualan makanya aku titipin nenek. Aku buka warkop hingga tengah malam, jam 12 bahkan sampai jam 3 pernah.
Namun aku sendirian karena anakku masih sekolah dia membantu hanya sampai jam 7 malam. Semakin malam warkop semakin ramai. Ada yang main catur ada yang main kartu bahkan ada yang datang hanya ingin menggodaku. Pelanggan setia sangat banyak tetanggaku banyak yang protes karena sering ramai dan berisik. Namanya juga warkop kalau sepi mah dikuburan.
Yang pasti mereka takut suaminya aku goda aku kan janda kembang yang lama nggak dijamah pria. Namun aku tidak pernah gubris omongan orang karena aku kerja cari uang buat mencukupi hidupku. Gimana pelanggan nggak setia penampilanku yang sexy membuat pria sering datang kemari. Kadang pakai celana pendek kaos ketat. Biar payudaranya semakin jelas terlihat, aku sengaja menarik pelanggan dengan cara seperti itu.
Gincuku yang merah merona membuat para pria nggak tahan ingin mengecupku. Memang dari dulu penampilanku seperti ini dan aku senang menggunakan pakaian yang sexy. Biar terlihat lengkuk tubuhku yang bahenol ini. Kalau pas lagi jualin sering pada ngelihatin pantatku yang mantap itu. Apalagi belahan payudara yang terlihat jelas, anak muda pun kepincut sama aku.
Dasarnya aku pengen dibelai segaja pakai baju buka-bukaan biar makin grengg gitu. Rasanya udah males banget onani sendiri sambil ngebayang-bayangin ngeseks gitu. Pengen ada yang muasin gairahku yang lama terpendam. Banyak yang bilang aku cantiklah sexylah itu udah biasa aku memang seperti ini adanya.
Sudah sangat jelas kalau aku memang menarik dimata pria-pria yang berkunjung ke warkopku. Aku memang genit kadang suka menggoda mereka biar makin sering datang kesini. Orang berjualan memang harus ramah kepada siapa saja. Aku termasuk penjual yang ramah makanya banyak banget yang datang ke warkop.
Walaupun aku beranak tiga tetapi badanku masih sangat menarik tidak kalah dengan gadis-gadis masa kini. Aku punya pengalaman dengan pelanggan aku yang hanya datang beberapa kali saja. 3 atau 4 kali dia namanya Dimas pemuda berumur 25 tahun. Masih jejaka dia berkuliah sepertinya anak orang kaya karena setiap datang membawa mobil.
Maco banget gayanya udah kayak anak muda jaman sekarang,
“ Kopi satu mbak gulanya sedikit ya bu…, ”
“ Jangan panggil bu dong , panggil tante Desy saja agar lebih dekat..., ” ucapku dengan genit.
“ Emmm iya tante…, ”
Aku mengaduk kopi sambil memandangi dia pemuda yang bikin aku jatuh hati. Sambil melirik mataku memandang pemuda itu,
“ Namanya siapa dek?, ”
“ Dimas tante…, ”
“ Kuliah atau kerja dimana dek? , ”
“ Saya kuliah di kampus dekat sini kok tante ni iseng aja ngopi disini setiap lewat kok selalu ramai...
“ Iya dek kopi tante nikmat kok, banyak pelanggan tante ni buktikan sendiri kopi buatan tante menggoyang lidahmu,hhe..., ”
“ Jangan panggil dek dong tante panggil aja Dimas…, ”
“ Oh iya Dimas silahkan dicicipi kopi buatan tante..., ”ucapku dengan manja-manja.
Tampaknya Dimas menyeruput kopi hitam itu, aku mendekatinya. Sambil mengelus pundaknya aku bilang,
“ Enak kan kopi tante…?, ”
“ Iya tante nikmat banget bakalan ketagihan nih tan…, ”
“ Ketagihan boleh sering-sering ya Dim main ke warkop tante..., ” ucapku selalu genit pada dimas.
Setelah itu Dimas berpamitan setelah menyeruput kopi hitam itu karena jam 2 ada kelas di kampus. Aku terus kebayang-bayang Dimas , gantengnya maconya. Udah lupa kalau aku ini janda tapi selera tetap kaum muda. Rasanya aku kok jadi suka ya sama Dimas, hatiku seakan bergetar padahal baru ketemu sekali.
Keesokan harinya aku buka warkop jam 11 siang, aku ketiduran karena semalam mimpiin Dimas sampai basah. Aku terburu-buru menyiapkan daganganku, mau libur juga sayang soalnya warkop lagi ramai-ramainya. Aku berjualan seadanya gorengan yang biasanya macem-macem juga Cuma ada pisang goreng dan tempe goreng saja. Yang penting udah sedia kopi banyak udah aman.
Waktu cepat banget udah jam 2 aja pelanggan semakin ramai berdatangan. Tukang ojek semua ngumpul anak sekolah ada muda udah datang menikmati secangkir kopi manis buatanku. Waktu itu aku sendirian karena anak perempuanku sedang study tour. Rencana hari ini aku mau tutup lebih awal selain tidak ada yang membantu aku juga hanya menjual kopi saja, gorengan dan mie ku sudah habis.
Tepat jam 9 aku menutup warkopku, tampak sorot mobil menerangi tembus hingga ke mataku. Datanglah Dimas seorang diri mendatangi warkopku,
“ Lho kok jam segini tutup tante..?, ”
“ Iya Dimas soalnya udah habis semua lagian anak tante lagi study tour nggak ada yang bantuin..., ”
“ Wah yasudah tante aku pulang saja..., ”
“ Eh jangan Dimas, kalau buat kamu masih ada kok secangkir kopi teman ngobrol tante nanti malam gratis deh buat kamu…, ”
“ Ah nggak usah tante makasih, hhe..., ”
“ Ahhh… masak iya kamu menolak sih katanya enak kopi buatan tante ayolah Dimas gratisss lhooo…, ”
 hmmmm..yaudah deh tante nggak papa..., ”
Dimas awalnya menolak ajakkanku namun lama-lama dia luluh juga dengan rayuan mautku. Pas waktu itu aku pakai tangtop belahan payudaraku terlihat jelas. Pantatku yang semok tampak jelas dengan celana yang sangat pendek. Aku mengajak Dimas ngopi di dalam rumah karena nggak enak dilihat tetangga. Dimas pun mengikutiku dia masuk ke ruang tamu ku.
Aku dan dia ngobrol lama banget dia tanya keadaan keluargaku. Ya aku jelaskan kalau aku janda dirumah sendirian. Aku duduk berjauhan dengan Dimas, namun obrolan kita semakin hangat. Dan akhrinya aku mendekati Dimas. Berdekatan dengan Dimas membuatku bergetar jantungku berdegup kencang seakan ingin dipeluk erat olehnya.
Aku bertahan aku mencoba membangkitkan gairah Dimas dengan memancing gerakan-gerakan manja. Kata-kata rayuan yang lembut, aku semakin tak tertahankan lama-lama deket sama Dimas. Nah aku punya ide bagus, aku pengen jalan dan tiba-tiba terkilir biar dia nolongin aku. Ide yang sangat jitu muncul dalam pikiranku,
“ Sebentar ya Dimas tante mau ambil cemilan dulu biar ngobrol makin lama..., ”
“ Adduuuhhh…., ”
“ Dimas kaki tante terkilir sakit banget tolongin dong…, ”
Dimas mendekati dan menolong aku dia terus berusaha membantuku bangun karena aku pura-pura jatuh di lantai. Pas dia mencoba membangunkan aku , dia menatapku dengan sangat tajam. Belahan dadaku terbuka lebar, aku semakin horny. Ingin segera memeluk erat tubuh Dimas,
“ Hati-hati dong tante…, ”
“ Iya sayang tante tadi terburu-buru saking semangatnya ditemani kamu…, ”
Suasana semakin hangat sehangat kopi manis yang aku tuang dan aku aduk dengan penuh perasaan. Dia menidurkanku ditikar depan tivi. So sweet banget deh,aku langsung mendekap erat Dimas. Dia merespon membalas pelukanku. Dia mencium bibirku yang merah merona sangat dengan penuh nafsu. Ternyata dia juga horny terbawa suasana yang menantang penuh gairah itu.
 Mencium aku dengan penuh kemesraan, perlahan bibirnya mengecup bibirku. Payudaraku yang montok dia ciumi dan dia lepas bajuku. Tampak kedua payudara menggantung dengan sangat kencang. Dia semakin bersemangat melihat payudaraku yang montok itu,
“ Luar biasa tante, aku suka payudara tante…, ”
“ Iya sayang kecup yang mesra sayang payudara tante…, ” pintaku penuh gairah sex.
Dimas membuka bra ku dengan tergesa-gesa seakan tidak sabar melihat kedua payudaraku. Dia meremas payudaraku dengan kedua tangan. Rasanya tangannya tak muat menyangga payudaraku ini, tumpeh-tumpeh serasa kelebihan beban. Karena besarnya payudaraku itu terlihat Dimas sangat bergairah,
“ Aahhhhh….Dimas…. Ouhhhhh….. Ssshhh… Ahhhh…..., ” desahku nikmat.
Dia mengecup payudaraku dia beri tanda merah disebelah kanan. Putingku diputar-putar aku horny banget udah nggak tahan pengen yang lebih lagi,
“ Ooohhh… Dimas enak banget sayang ooohhh……, ”
Dia emut putting susuku dengan perlahan menyusuri putting dengan lidahnya. Wow nikmat banget , terus mengulum putingku dengan bersemangat. Layaknya bayi yang kehausan ASIdia terut mengeyut dengan keras,

“ Aaaaahhhhhh… Sssssshhh… Aaahhhhh Dimas, lagi sayang emut lagi Aaaakkkhhh……, ” desah manjaku.
Dimas menuruti apa kataku terus dia lakukan agar lebih hangat dan gairah semakin tinggi. Mengulum terus secara bergantian hingga tubuhku menggeliat manja,
“ Ouoohh… Aahhh… Ouhhhh…., ”
Turunlah dia kebawah hingg apusarku terasa sangat geli. Membuka celana pendek sekaligus celana dalamku dia buka. Seakan dia udah nggak sabar melihat memekku yang lama tak dijamah itu. Terbukalah memekku dengan lebar, dia menyusuri lipatan memekku. Membuka memekku dengan jemarinya. Tampak memekku merekah siap diserbu oleh Dimas.
Dia menjilati selakanganku dengan lidahnya dan kemudian mengecup bagian-bagian memekku dengan lembut. Kemudian dia menemukan lubang memekku yang dia cari-cari. Jari tengahnya masuk kedalam memekku diputar-putar hingga aku tak kuasa. Lama banget jarinya bermain dilubang kenikmatanku,
Udah licin dan siap untuk dijelajahi dengan penuh kegairahan. Penis pemuda yang masih kenyal itu tegak berdiri sudah siap berpetualang di dalam kenikmatan. Ujung penisnya terusdia putar-putar di lubang memekku yang udah basah itu. Perlahan penis masuk ke dalam memekku,
“ Ahhhhhhhhhh…… Aaahhhhhhhh……. nikmat banget akkkkkkhhh……, ”
Penisya sudah masuk seluruhnya dan sudah menancap dengan manis di memekku. Aku tak kuasa karena tekanan Dimas yang sangat keras membuat tubuhku menggeliat manja,
“ Ahhhh… Ahhhhh… Sshhhh… Ahhhhh…. dimas…ahhh…, ”desahku ditengah persetubuhan kami.
Sesekali dia meremas payudaraku sambil mengkulum putting susuku, karena hal itu aku semakin bernafsu dan nafsuku semakin memuncak rasanya. Nggak tahan rasanya ML dengan anak muda seperkasa Dimas, apalagi aku sudah lama memendam kenikmatan hasrat sex yang lama aku pendam,
“ Akkhhhhhhh… akkkhhhh… dimas lagi sayaangg… aaahhhhh..., ”
Dia mengoyanggoyangkan penisnya ke dalam memekku dengan penuh nafsu yang membara. Dia terus memaju mundurkan penisnya kedalam memekku. Pada akhirnya setelah kurang lebih kami berhubungan sex selama 15 menit Dimas-pun akhirnya mendapatkan klimaksnya,
Tersemburalah sperma dimas kedalam memekku dengan derasnya hingga dia puas. Cairan sperma yang banyak mengakir deras dan terasa sangat hangat di dalam memekku, sungguh gairah sex yang telah lama tidak aku dapatkan saat itu aku rasakan kembali dengan Dimas.
Sperma keluar dan meleleh keluar dari memekku dia membersihkan sperma yang menempel di memekku dan merapikan pakaiannya kembali.
“ Aaaaahh… Dim…. Ssssshhh… Akkkhhhhh……tante keluar sayang. Ouhhhhhhh…., ”
Itulah kisahku dengan pemuda yang datang dua kali di warkopku untuk sekedar ngopi. Hanya dengan memberikan dua cangkir kopi aku bisa meluapkan gairah nafsu ku yang sudah lama terpendam ini dengan seorang mahasiswa yang muda dan perkasa.