Namaku Dwi, dan aku seorang janda. Aku bercerai dgn suamiku karena terjadi perselisihan pendapat. Semenjak aku menikah sampai aku bercerai, aku tak pernah berpaling pada laki-laki lain. Di saat aku menjanda, aku pernah jatuh cinta pada seorang pemuda. Aku dan dia saling mencintai, tp cinta kami tak dapat bersatu. Karena kedua orang tua kami tak merestui hubungan tersebut. Walaupun aku dan dia saling mencintai, tp kami berdua tak pernah melakukan persetubuhan.Cinta kami suci dan kami saling menjaga nafsu birahi. Pada bulan april kami memutuskan untuk berpisah dan saling menjauhkan diri. Dia pergi bekerja ke Bali dan aku pergi keluar negri sebagai TKI.-Sebelum kami berpisah, kami saling berjanji untuk tdk pernah menikah dgn orang lain, dan juga tak akan pernah jatuh cinta pada orang lain.

3 tahun sdh aku berada di negri orang. Dan kesucianku masih tetap terjaga. Hari demi hari kulalui, dan kesepian yg kerasakan semakin mencekam jiwaku. Kerinduhan untuk bercumbu dgn kekasihku semakin mengganggu ketenanganku. Perasaan ingin bercinta datang melanda hatiku. Aku berusaha menahan keinginan yg negatif, tp semakin kutahan semakin menjadi.
Kurang lebih 2 bulan yg lalu, dimana saat itu majikan perempuanku kerja malam, dan ketiga anak yg kujaga semua sdh tidur nyenyak. Tinnggal aku dan majikan lelakiku yg saat itu masih terjaga. Dia nonton TV dikamarnya. Aku pergi ke bawah, karena aku ingin menyetel DVD, sebab TV di kamarku tak tak ada DVD playernya. Aku memasukkan sebuah kaset, yaitu film bokep.
Disaat film kira- kira sepuluh menit berputar, aku mendengar suara langkah kaki dari yg sedang turun dari tangga. Aku menduga itu adalah majikanku lelakiku yg datang. Dan ternyata dugaanku memang betul. Dia datang, rupanya dia dia mau nonton juga, dia bertatanya padaku.
“Dwi, movis apa yg sedang kamu masukkan itu? Nampaknya seru banget sih!” katanya.
“Bolehkah aku ikut nonton bersamamu? Atau malukah kalau ada aku?” Katanya lagi.
Terus terang aku memang merasa malu kalau dia nonton film begituan bersamaku. Tp rasa malu itu tak aku perlihatkan padanya.
“Kenapa mesti malu? Kalau bapak mau nonton silakan saja,” kataku.
Sambil nonton tak henti-hentinya dia membicarakan adegan di televisi itu. Permainan di layar terus berlangsung. Aku melirik kearah majikan lelakiku yg duduknya mulai tdk tenang. Sesekali dia menggeser duduknya kekiri dan kekanan. Nampaknya dia mulai terangsang akibat nonton film tersebut. Aku juga terpengaruh oleh adegan film tersebut, tp pura-pura tenang seakan- akan aku tak terangsang. Berkali kali aku pergi ke toilet untuk buang air kecil.
Semakin lama rangsangaku semakin menjadi, apalagi setelah aku melihat perempuan di TV sedang berkaraoke dgn k0ntol pasangannya. Wow.. Aku betul-betul tak tahan. Pandanganku menuju ke majikanku dan bertanya,
“Pernahkah bapak melakukan hal seperti itu dgn ibu?” kataku.
“Tak pernahlah? Ibu tak mau melakukan hal yg macam-macam.” katanya.
“Kalau ibu mau apa bapak mau?” tanyaku lagi.
“Ya pasti! Tp sayang, ibu tak mau melakukan itu untukku. Walau aku memintanya.” katanya lagi.
Adegan dilayar tevisi semakin panas saja. Dan nampaknya majikanku betul- betul sdh terangsang. Mungkin dia tak tahan melihat permainan yg sangat menggairahkan itu.
“Dwi, kamu sdh lama tak melakukan hal seperti itu?” katanya.
“Memangnya kenapa?” tanyaku.
“Tdk kenapa-napa, aku hanya ingin tahu!” jawabnya.
“Kalau aku mau, habis dgn siapa?” tanyaku.
“Dgn siapa lagi kalau tak dgn orang yg berada di dekatmu sekarang.” jawabnya.
“Aku tak mau. Aku sdh biasa nonton gambar seperti itu, tp aku rasa biasa- biasa saja. Tak ada keinginan untuk melakukannya.” kataku.
Walaupun sebenarnya saat itu aku terangsang hebat, aku tetap menutupi perasaanku itu.
“Betulkah?” katanya.
“Memang itu betul. Kenapa sih tanya- tanya terus?” kataku.
Kemudian aku minta diri untuk pergi ke atas untuk tidur. Sesampainya di kamarku, aku tak langsung tidur, aku sangat gelisah dan rasa meriang mengganggu tidurku. Aku selalu teringat adegan di tevisi tadi dan juga mengingat apa yg dikatakan majikanku tadi. Aku berpikir, kalau seandainya aku melakukan hal seperti itu dgn majikanku lelakiku, mungkin rasa birahiku yg selama ini kupendam akan terobati. Begitulah angan-anganku berkecamuk di dalam benakku sampai larut malam sampai akhirnya aku tertidur.
Keesokan harinya jam 6 pagi aku sdh bangun untuk menyiapkan sarapan pagi. Aku mendegar suara dari atas, nampaknya majikan lelakikupun sdh bangun dan terus menuju ke dapur dimana aku berada. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu tp dia tahan. Aku cuek saja seperti tak tahu apa dia ada di benaknya.
Semenjak malam itu birahiku cepat sekali naik, misalnya kalau aku sedang nonton acara TV yg sedang bercumbu, aku langsung terangsang hebat. Secara tak sadar, tangan kiriku bergerak menuju ke bawah perutku, dan mempermainkan klitorisku. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudaraku. Kuremas-remas terus puting susuku dan terus kupermainkan klitorisku seolah-olah lelaki kekar perkasa yg sedang melakukan hal itu.
Mm.. Enak rasanya.. Dan akhirnya aku mencapai klimaks. Hari terus berjalan dan birahiku semakin tak terbendungkan. Bermacam- macam cara onani kulakukan, tetapi aku tak pernah memasukkan sesuatu ke dalam waginaku, karena aku takut keperawananku rusak. Walaupun ketakutanku itu tak beralasan, tp aku tetap tak mau melakukannya. Setiap ada kesempatan selalu kugunakan untuk beronani. Aku cepat mencapai klimaks kalau aku beronani sambil melihat gambar k0ntol lelaki.

Begitulah, kalau satu hari saja aku melihat gambar k0ntol di komputer aku merasa sangat rugi, sebab setiap hari gambar itu berganti-ganti. Kadang- kadang aku beronani dgn gambar k0ntol yg berwarna hijau tp besar juga. Aku berkhayal, bagaimana kalau seandainya k0ntol-k0ntol yg besar itu betul-betul masuk ke memekku! Mungkin rasa sangat enak dan nikmat sekali.
Khayalan birahiku terus melambung, aku berangan-angan suatu ketika nanti aku dapat menikmati k0ntol majikan lelakiku. Aku akan melakukan sesuatu yg selama ini belaum pernah dia rasakan, juga sesuatu kenangan dariku yg tak akan pernah dia lupakan selama hidupnya. Tentu saja kalau dia mau. Aku juga berkhayal bisa menikmati k0ntol orang hitam atau orang putih.
Angan-anganku semakin gila, sampai tak sadar kalau memekku sdh mulai basah. Para pembaca, mungkin kalian semua tdk terangsang disaat membaca kisahku ini. Tp bagiku ini merupakan awal dari pelanggaran janjiku terhadap kekasihku. Aku harap kekasihku juga masih mau bertahan pada semua janjinya. Untuk majikanku, kalau kamu kebetulan membaca kisahku ini, semoga kamu mengerti semua maksud yg terkandung didalam kisah ini.
Semoga kamu akan mengerti akan isi hatiku yg selama ini aku simpan, karena tak sampai untuk meluapkan padamu. Bagi kekasihku yg kebetulan sedang membaca kisahku ini, semoga kamu tak kecewa dgn apa yg telah aku lakukan. Mungkin saja kamu yg jauh disana juga melakukan hal yg sama seperti diriku juga.
Para pembaca sekalian begitulah kisah angan anganku yg melambung tinggi. Memang kisahku ini agak kolot, tp aku tak ada kawan untuk berbagi pengalaman. Itulah sebabnya aku tulis di dalam acara [MA] ini. Semoga para pembaca sedikit terhibur walaupun kurang panas ceritanya dan isi dalamnya.
Memang ceritaku ini agak pendek, tp hanya itu saja yg terlintas di benakku. Aku sdh tak dapat berpikir panjang lagi, mengingat aku merasa sangat berdosa pada kekasihku yg berada jauh disana. Semoga dia tetap tabah didalam menghadapi segala cobaan. Dan semoga dia memahami dan memaafkan segala kesalahanku.