Agen Cargo

Itubandar.Com-Cerita Skandal 2017

aku Beni, aku masih berumur 22 tahun, dengan umurku yg masih muda menurut aku untuk jenjang kedepan aku masih lama. Langsung saja dech, cerita ini menceritakan seorang gadis yg penuh gairah penjaga cargo.
Ini awal ceritanya. Pada pagi-pagi aku berangkat kerja, aku kira kantor aku buka jam 7 pagi eh rupanya jam 8 baru baru buka kalau gini q bias berangkat agak siang, wah nie nuguin yg bawa kunci kantor sambil aku nunggu penjaga kantorku datang. Tdk berapa lama, ada cewek yg sedang membuka rolling door ruko di sebelah kantorku. Ah daripada nongkrong sendirian, lebih bagus nongkrong berdua, pikirku.
“Hai.., baru buka kantor ya?”, tanyaku berbasa-basi.
“Iya..”, jawabnya ramah.
“Kantor kamu kantor apa sih”, tanyaku, sebab di depan kantornya, tdk ada satupun papan nama yg menjelaskan nama kantor itu.
“Cargo Agent”, katanya sambil mendorong pintu kantornya ke samping.
Melihat dia kesulitan mendorong pintu, akupun membantu mendorongnya,
”Kamu karyawan baru di kantor sebelah ya..?”, tanyanya.
“Iya.., eh kenalin, saya Beni”.
“Tika..”, jawabnya sambil tersenyum.
Sebelumnya, aku mau kasih gambaran gimana Tika ini. Doi kulitnya putih, matanya sipit, rambutnya panjang sebahu, pipi tembem, tingginya sehidungku, atau kira-kira 160 cm,badannya agak berisi, payudaranya berukuran sedang, normal. Aku suka bentuk pinggul, pantat dan betisnya, aduhai sekali.
Pagi itu Tika memakai Blazer Hitam dengan dalaman kaos putih dan rok berbahan kaos selutut dengan belahan samping, menampakkan sedikit pahanya yg putih mulus. Dan juga dia agak bungkuk badannya, kata orang-orang sih, kalau agak bungkuk, nafsunya besar!
Dan akhirnya sambil menunggu pintu kantorku buka, akupun ngobrol dengan Tika, dia di kantor itu bekerja sebagai accounting. Dia yg membawa kunci pintu kantor, sebab dia tinggal di kost-kostan di Mangga Dua juga, dan dia datang selalu jam 8.00 pagi.
Tika orangnya baik, nikmat jadi teman ngobrol. Orangnya cepat akrab dan terbuka. Aku jadi terasa bersemangat ngobrol dengan dia. Apalagi orang-orang kantornya datang tdk on time, orang-orang kantornya baru datang 15 menit kemudian, jadi aku bisa berdua dengannya. Dan dia membuatkan teh panas untukku, apa tdk asyik tuh. Tika ternyata juga merantau sepertiku, dia berasal dari Pontianak. dia juga dulu kuliah di Jogja sepertiku, dan hal inilah yg membuat kami dapat cepat akrab.
Sampai akhirnya jam sudah menunjukkan 8.30, tapi aku belum melihat satupun orang kantorku yg datang. Jadi aku terus ngobrol dengan Tika. Dari Tika aku tahu kalau kantorku ternyata buka jam 9.00, dan kunci kantorku selalu dibawa oleh bagian Accounting, Ani namanya, yg juga kost di sekitar Mangga Dua. Ya sudah, aku terus saja ngobrol. Sampai akhirnya jam 9.00 baru aku keluar dari kantornya, sebab, selain kantorku buka jam 9.00, aku juga tdk enak lama-lama gangguin Tika kerja.
Hari pertama di kantor membuatku stress bukan main. Ternyata banyak yg harus aku pelajari lagi. Siangnya, aku makan siang cepat-cepat, dan kembali bekerja. Sorenya, aku senang sekali, akhirnya jam pulang kantor tiba juga. Aku lewati kantor Tika, tapi aku malas masuk menyapanya, sebab hari itu aku sudah pusing sekali, ingin cepat-cepat pulang dan tidur!
Besoknya, aku pergi dari rumah jam 8.00 dan sampai di kantor sekitar jam 8.30, aku mampir dulu ke kantor Tika, dan ternyata dia masih sendiri, orang-orang kantornya belum ada yg datang. Akupun mulai bercerita mengenai pengalaman hari pertama kerja. Aku curhat ke dia kalau aku stress sekali di hari pertama. Dia memberi dorongan kepadaku supaya aku tdk mudah menyerah, maju terus pantang mundur. Pokoknya, dia betul-betul memberi support, sehingga aku bisa semangat lagi bekerja, walaupun sore hari pulang kerja aku masih saja suka pusing.
Tdk terasa sudah sebulan bekerja, ketika malam minggu, iseng-iseng aku mengajaknya jalan dan makan-makan, pertama dia menolak. Tapi aku maju terus pantang mundur mengajaknya jalan, dengan alasan jalan-jalan untuk menghilangkan stress dan mentraktir dia dengan gaji pertamaku, akhirnya dia mau juga.
Hari sabtu, aku dan dia pulang kerja jam 14.00, kami langsung ke M2M, nonton film yg jam 5 sore, terus makan-makan di restoran Pizza. Tadinya dia kelihatan kaku ketika jalan berdua denganku, tapi lama-kelamaan, dia mulai terbiasa, dan saat kugandeng tangannya, dia cuek. Sampai akhirnya jam setengah delapan malam, kuantar dia ke kostnya.
Ternyata di luar sedang hujan, dan kami berlari-lari masuk ke dalam bajaj. Saat itu di dalam bajaj, kami berdua menggigil kedinginan basah karena hujan dan terkena angin malam yg dingin sekali. Sampai di kostnya, aku di ajaknya masuk ke kamarnya. Tempat kost Tika sepi sekali, kata Tika, kalau hari Sabtu banyak yg pergi, ada yg pulang ke Bandung, ke Bekasi, ke Tangerang dll. Akupun masuk ke kamarnya yg hanya 3×3 itu dengan kamar mandi di dalam. Tika menyuruhku tinggal dulu sampai hujan reda.
Sementara Tika mandi, aku di kamarnya hanya menonton TV. Selesai mandi, dia mengenakan daster selutut berwarna putih. Aku bisa melihat bayangan badannya di dalam daster, bra dan celana dalam putih yg dikenakannya. Melihat pemandangan indah itu, yg sebelumnya k0ntolku menciut karena kedinginan, tiba-tiba langsung tegap! Aku tdk berkedip memadang Tika, dan Tika tahu kalau aku memandangi tubuhnya, dia langsung mengalihkan perhatianku.
“Ben, sono dah mandi, entar masuk angin loh..”.
“Trus, entar abis mandi pakai apa?”, tanyaku.
“Pake kaosku saja tuh, sama celana pendekku, nih handuknya!” katanya sambil melempar handuk ke arahku.
Jadilah aku mandi dan memakai pakaiannya. Celananya ternyata pendek sekali, aku jadi agak risih memakainya, tapi daripada memakai celana panjangku yg basah karena hujan, lebih baik memakai yg kering. Selesai mandi, dia sudah menyajikan teh hangat dan kue kering. Lumayan untuk menghangatkan badan. Kemudian aku melihat album-album fotonya, aku godain dia melihat foto-fotonya waktu kecil yg punya tompel di pipinya dan sekarang sudah dioperasi.
Ketika membolak-balik foto-fotonya, tiba-tiba aku baru sadar, dasternya agak terangkat ketika dia duduk dan memperlihatkan pahanya yg putih itu. Aduh, lagi-lagi k0ntolku tegang dan untungnya masih ketutupan sama album foto Tika. Akhirnya, karena posisiku tdk enak, album foto kuletakkan saja di lantai, kulihat celanaku sudah menonjol gara-gara k0ntolku yg berdiri tegang. Aku coba rileks saja dan ngobrol apa saja dengan Tika.
Sementara di luar hujan masih saja deras, jam sudah menunjukkan 10.30. Aku sudah merasa tdk enak sama Tika, tapi aku stay cool saja. Sementara Tika sendiri kelihatan sudah mulai mengantuk, tiba-tiba dia merebahkan kepalanya di pahaku.
Kuelus-elus rambutnya lembut, dia memejamkan matanya.
“Ben, saya sudah ngantuk nih, lu nginep saja deh disini.., Hoooahh (Tika menguap), temenin saya yah..”, katanya sambil masih memejamkan matanya.
“Iya deh”, kataku sambil terus mengelus-elus rambutnya.
Tdk beberapa lama, mungkin karena tdk enak posisinya, dia menggerakkan kepalanya dan tdk sengaja kena k0ntolku (yg masih tegang),
“Ee.., eh.., adik tidur yaa..” katanya sambil tangannya mengusap k0ntolku, dan ini membuatku sangat terkejut setengah mati.., Kali’ dia tdk sadar, atau sedang mengigau barangkali, pikirku.
Aku belum juga mengantuk, dan Tika terus terlelap, tidur seperti orang mati. Lama-kelamaan, capek juga pahaku menahan kepalanya, segera kugendong badannya (yg ternyata berat setengah mati) ke kasur. Kutidurkan dia di kasur. Tapi, tdk sengaja, dasternya tersikap, dan tampaklah celana dalamnya yg putih dan pahanya yg mulus, membuatku sangat terangsang. Mau kututup pahanya, tapi sayang, kapan lagi aku bisa melihat pemandangan begini. Ini momentnya tepat sekali.
Kuelus pahanya, betul-betul mulus dan lembut. Kucium lembut pahanya, mulai dari lututnya hingga ke atas mendekati selangkangannya. Kulihat Tika masih terlelap tdk bergeming, akupun mulai berani merenggangkan kakinya, sehingga selangkangannya terbuka, dan kutekuk lututnya, sehingga sekarang selangkangannya sudah betul-betul terbuka. Kucium bagian paha sekitar selangkangannya. Kucium celana dalamnya. Ingin aku merasakan daging di balik celana dalamnya.
Dengan hati-hati sekali, kugeser pinggir celana dalam sebelah kiri ke arah kanan. Dan aku mulai terangsang hebat ketika kulihat daging berbentuk bibir berwarna merah kecoklatan itu terlihat. Sambil tanganku menahan pinggir celana dalamnya, kucium lembut memeknya yg berbulu lebat itu. Nyum.., nikmat sekali rasanya ketika lidahku mulai menjilat-jilat lubang kemaluannya itu. Kujilat-jilat bibir di kiri dan kanannya, kupakai kedua tanganku untuk membuka bibir yg menutupi bagian dalam memeknya itu dan kemudian mulai menjilati clitorisnya.
Kumainkan terus lidahku di daerah sensitif memeknya. Ternyata, Tika mulai merasakan kenikmatan permainanku, nafasnya mulai tak beraturan. Terus kujilati memeknya yg basah itu oleh air liurku. Sampai akhirnya aku merasa ada cairan hangat keluar dari memeknya.
Akupun berhenti menjilatnya, lagian leherku juga sakit dengan posisiku yg tengkurap sambil menjilat memeknya. Sambil berdiri, kulihat k0ntolku masih berdiri dengan gagahnya. Kupikir, kalau aku memasukkan batangku ke memek Tika, pasti dia akan terbangun dan mungkin akan mengusirku, itu sama saja dengan memperkosa, jadi terpaksa aku keluarin di kamar mandi. Aku keluar sampai tiga kali di kamar mandi, kalau aku bayangkan enaknya memek Tika dan kalau saja aku bisa memasukkan k0ntolku di dalam lubangnya yg hangat.
Setelah itu, k0ntolkupun tidur kecapean, tidur di lantai yg beralaskan karpet. Ternyata, aku tdk bisa terlelap tidur, jam 5.00 pagi aku terbangun, dan susah untuk tidur kembali. Kulihat Tika masih terlelap di tempat tidur. Kuhampiri dia, dan kutatap wajahnya yg polos tanpa make up itu. Wajahnya terlihat cantik ketika tidur. Kukecup pipinya mesra. Dia masih tetap terlelap. Kukecup bibirnya yg agak tebal. Lembut sekali. Kuisap-isap lembut bibirnya, seperti aku mengisap-isap sebuah permen yg kenyal. Birahiku mulai timbul lagi. Sambil terus memainku bibirnya di bibirku, tanganku mulai merayap ke arah payudaranya, kuremas-remas payudara yg padat namun lembut dan kenyal itu. Gila benar nih, aku sudah terangsang sekali. Ingin aku mengulangi perbuatanku tadi malam.
Tapi, tiba-tiba Tika terbangun, dia mengusap-usap matanya, dan melihatku seperti tak percaya kalau aku sekarang berada di sisinya. Tanpa kusadari, tanganku masih berada di atas payudaranya. Belum sempat dia berkata apa-apa, kukecup lagi bibirnya dengan lembut,
“Selamat pagi Tika”, kataku.
Dia masih belum sadar juga rupanya dan mengguman tak jelas. Kukecup lagi bibirnya, dan kali ini kuisap-isap bibir itu. Tika sepertinya merasakan kenikmatan (antara sadar dan tdk sadar), dia hanya diam dan menikmati.
Sambil kumainkan bibirnya dengan bibirku, aku mulai memainkan tanganku di payudaranya, kuremas-remas lembut payudaranya yg berukuran 32B itu. Sekali, kulepaskan kecupanku di bibirnya, dan kuhujani pipinya dengan kecupanku, dan saat aku kembali mengulum bibirnya, dia mulai membalas permainanku. Aku memberanikan tanganku mengarah ke selangkangannya, dan mulai mengusap-usap selangkangan yg hangat itu.
Mula-mula aku mengusap-usap celana dalamnya, dan setelah beberapa lama kami pelukan, mulai kuberanikan memasukkan jariku dari sela-sela celana dalamnya dan menyentuh memeknya yg basah itu. Aku mainkan jari tengahku di sekitar clitorisnya. Licin sekali rasanya memek Tika.
Permainan jariku membuatnya menggelinjang, pinggulnya bergerak-gerak seirama dengan gerakan tanganku. Aku ingin melakukan lebih jauh lagi, dan kuhentikan aktivitasku, sambil kutatap matanya, kutarik daster yg dipakainya ke arah atas, dan dia seakan mengerti dengan maksudku, dia menaikkan pinggulnya sehingga daster dapat dengan mudah melewati pantatnya hingga akhirnya lepas dari tubuhnya.
Kulepas kancing BH diantara 2 cupnya. Kini, yg ada di depanku adalah tubuh putih mulus seorang gadis yg hanya mengenakan celana dalam dengan tatapan penuh menantang. Segera kuisap puting payudaranya yg berwarna coklat kemerahan itu, sementara tangan kananku kuselipkan ke dalam celana dalamnya dan kembali kumainkan clitorisnya. Kali ini Tika betul-betul merasakan terangsang dan keenakan yg luar biasa, ini bisa kurasakan dari nafasnya yg makin tdk teratur dan desahan-desahan kenikmatan. Bentuk buah dada Tika memang betul-betul bagus, masih kencang dan tdk terlalu kecil.
Kemudian, setelah beberapa saat, Tika merintih kencang, hampir setengah berteriak dan otot-otot badannya seperti mengejang, sepertinya dia telah orgasme.
Dan tak beberapa lama, dia menghembuskan nafas panjang,
“Beni…, nikmat banget.., Kamu memang betul-betul..”, belum selesai dia mengucapkan kata-katanya, segera kukecup bibirnya yg seksi itu.
“Kamu mau merasakan yg lebih hebat lagi..”, kataku sambil berdiri dan mulai melepaskan pakaianku.
Dan ketika celanaku kubuka, k0ntolku yg sejak tadi sudah mendesak di celanaku, langsung menunjuk ke depan, besar, tegang dan siap untuk memasuki liang kewanitaannya. Mata Tika tdk berkedip melihat tubuhku yg bugil, dan tangannya mengusap-usap k0ntolku.
“Ya ampun.., besarnya..”, kata Tika dengan mata tak berkedip.
Dia kulum bibirku sambil tangannya terus mengelus-elus barangku yg besar itu. Kemudian, dia mencium k0ntolku.
“Tik, berani tdk kamu isep?”, tanyaku menantang.
Pertama, dia jilati kepala k0ntolku dengan lidahnya yg mungil. Kemudian, dia mulai berani memasukkan k0ntolku ke dalam mulutnya, walaupun hanya kepala k0ntolku saja, dan dia mulai mengisap maju mundur. Aku merasakan kegelian sekaligus nikmat.
Tak beberapa lama, aku mulai bosan dengan hisapannya, aku tahu ini pertama kalinya dia mengisap k0ntol lelaki, dan dia belum begitu mahir melakukannya. Kemudian, kusuruh dia tidur di tempat tidur, dengan pantat berada di pinggir tempat tidur. Kulepas celana dalammya yg sejak tadi belum dilepas. Dan aku mulai menjilat-jilat memeknya yg telah kembali menguncup itu. Kujilat cairan putih yg telah mengental di pinggir liang surganya. dia merasakan keenakan dan mulai mendesah keenakan. memeknya mulai basah kembali oleh ludahku dan kurasakan memeknya telah membesar.
Sebelum dia kembali orgasme, dengan berdiri di atas lututku, aku memasukkan k0ntolku ke dalam memeknya yg hangat. Belum ada seperempatnya senjataku masuk, dia merasakan pedih. Kusuruh dia memberi air ludahnya di kepala k0ntolku, supaya k0ntolku basah dan mudah masuknya, kemudian kucoba memasukkan lagi, dan dia kembali merintih sakit. Kutenangkan dia dan menyuruhnya untuk rileks, dan aku coba kembali, kali ini aku mencoba menyoblosnya dengan cepat, kutarik pinggulnya ke arahku dan kudorong pantatku ke depan dengan kuat. “Bless”. Akhirnya terbenam semua, dan kulihat wajah Tika yg menahan sakit. Supaya dia tak lama-lama merasakan sakit, segera kumaju-mundurkan k0ntolku di dalam liang memeknya. Terasa hangat dan ketat sekali memek Tika ini. Lama-kelamaan, genjotan k0ntolku mulai lancar, dan aku sampai memejamkan mataku merasakan keistimewaan memek Tika.
Kami saling mendesah dan merintih keenakan. Saking cepatnya aku menggenjot, sampai kasur yg ditidurinya ikut bergerak hebat. Lama-kelamaan aku tak tahan lagi, segera kutarik keluar k0ntolku dan mulai menembakkan isinya ke paha Tika dan ke kasur, aku kocok k0ntolku sendiri dan aku merasakan sensasi yg sangat dahsyat, seluruh tubuhku mengejang, hingga akhirnya seluruh cairan spermaku sudah habis, tapi aku belum merasa capek.
Segera aku ke kamar mandi dan membersihkan k0ntolku, dan aku kembali lagi menggenjot Tika. Kali ini, k0ntolku bertahan lama sekali, hingga Tika orgasme, aku belum keluar juga. Sampai akhirnya Tika orgasme yg ketiga kalinya, baru aku ikut Orgasme. Setelah itu, kami berdua tidur dengan nyenyak dengan tubuh telanjang.
Saat ini aku masih sering memikirkan kejadian itu, kok bisa-bisanya dengan mudah aku dapat merengut kegadisan Tika, mungkin juga memang aku sedang lucky. Tapi, yg penting setelah saat itu aku dapat bebas ber-making love dengan Tika. Kami berdua suka melakukan eksperimen, mencoba gaya-gaya baru, yg kami lihat dari film BF berdua di kamar Tika. Tika mudah sekali terangsang kalau aku sudah mengisap payudara dan memeknya, apalagi kalau lagi sedang menonton BF. Supaya permainan kami aman, aku dan Tika suka membeli persediaan kondom.
Satu hal yg aku perhatikan, Tika semakin hebat dalam melakukan hubungan seks, dia mulai pintar melakukan oral seks dan mulai bebas mengeluarkan suaranya ketika dia orgasme, padahal kami melakukannya di kamar kostnya yg hanya di batasi sebuah tembok dengan kamar sebelahnya, dia dengan enaknya berteriak setiap kali dia mencapai orgasme. Pokoknya, hidup serasa nikmat setiap kali aku berhubunga dengannya, apalagi kami dalam berhubungan badan sama-sama gilanya, hampir setiap hari, biasanya sepulang kerja aku mampir ke kostnya dan sebelum pulang pasti dia minta “ditusuk” (itu istilah kami berdua).
Pernah suatu saat, aku tdk masuk kerja karena ada urusan keluarga, dan malamnya dia menelepon supaya aku besok datang jam 7.00 ke kantor, karena dia kangen untuk ditusuk dan dia punya surprise untukku.
Besoknya, jam 7 pagi aku datang dan dia sudah menunggu di dalam kantornya. Rolling door kantor dibukanya sedikit, dan di dalam kantor, begitu aku masuk, tanpa ba-bi-bu, dia langsung mengulum bibirku, dan menyuruhku duduk, sementara dia duduk di atas meja.
Lalu dia menyuruhku menebak, kejutan apa yg dia siapkan untukku. Tentu saja aku tdk tahu, dan aku jawab saja asal-asalan, sampai akhirnya dia kesal sendiri, dan dibukanya rok mini yg dipakainya, tampaklah selangkanganya yg tanpa mengenakan celana dalam dan bersih dari rambut.
Ternyata dia mencukur habis semua bulu memeknya. Aku tentu saja senang melihatnya dan k0ntolku kontan langsung berdiri sampai celanaku terasa sesak sekali. Seperti biasa, sebelum minta ditusuk, dia ingin memeknya dijilat-jilat dulu olehku. Dan akupun mulai menciumi bibir-bibir memek yg berwarna kemerahan. Aku suka sekali dengan bau khas memeknya, yg membuatku ingin terus mencium memeknya. Kujilat-jilat bagian dalam bibirnya, dan mulai kujilat clitorisnya. Kadang kuvariasikan dengan isapan-isapan di clitorisnya. Tdk beberapa lama, setelah memeknya basah, aku mulai membuka ritsluitingku dan memasukkan k0ntolku ke dalam memeknya.
Kami berdua bercinta atas meja di dalam kantornya. Dia tdk cukup sekali orgasme, dia selalu minta nambah, dan aku selalu dapat memenuhi keinginannya itu. Aku merasa seksi sekali bercinta dengannya di atas meja, apalagi ketika kami melakukan gaya doggy style. Aku dan Tika di atas meja masih dengan berpakaian lengkap. Kemudian aku duduk di kursi, dan dia menindihku dari atas.
Pagi itu, kami sangat puas sekali, sebab selain di kamar kostnya, making love di kantor Tika baru kali ini kami lakukan dan tdk ketahuan siapa-siapa. Tapi, tentu saja making love di kantor tdk kami lakukan terlalu sering, sebab aku tdk terlalu suka pergi pagi-pagi sekali dari rumah ke kantor.
Sampai akhirnya, akhir bulan April, kantor Tika bangkut, karena ada masalah keuangan dengan penanam modalnya, sehingga semua karyawannya diberhentikan. Dan ketika Tika sibuk mencari-cari pekerjaan, tiba-tiba dia mendapat panggilan pekerjaan dari kokonya di Penang.
Akhirnya tanggal 26 Mei, Tika pergi ke Penang. Terus terang, aku merasa sedih sekali atas kepergiannya, dan aku tahu diapun juga merasakan demikian. Tapi apa dayaku, kalau untuk mengawininya, aku belum cukup modal.
Jadi, tdk ada alasan bagiku untuk bisa menahannya terus di Jakarta. Sampai saat kepergiaannya, di bandara aku memeluknya dan memberikan ciuman selamat tinggal, sebab dia akan lama sekali tinggal di Penang, dan mungkin tdk akan kembali lagi ke Jakarta. Kalaupun dia balik ke Indonesia, dia akan balik ke Pontianak, tempat ayah ibunya berada.