Tetangga Pengganti Istriku

Itubandar.Com-Cerita Seks 2017

setiap malam jumat pasti aku melakukan hubungan suami istri bersama istriku tercinta. Sebelumnya aku sudah menyiapkan jamu untuk menambah kejantanan disaat bercinta nanti.
Dan benar saja setelah aku meminum jamu tersebut tubuhku menjadi panas dan kontolkupun langsung menegang keras. Aku langsung memanggil istriku untuk segera kuajak ngentot tapi alangkah kecewanya diriku ternyata istriku baru datang bulan.
Tak kusangka tiba-tiba tanpa disuruh istriku mengelus kontolku yang saat itu memang aku sudah telanjang. Dia dengan lembut mengocok menggunakan lotion.
“Arggghhh oohhh…” desahku. Aku merasakan nikmat dan geli akibat kocokan lembut dari istriku. Hingga hampir 20 menit aku belum bisa mencapai klimaks mungkin karena pengaruh jamu yang kuminum tadi. Dan istriku pun akhirnya menyerah karena kecapean, dia meminta maaf padaku
“Maaf ya pah, aku gak kuat lagi, tanganku capek banget” .
Dalam hatiku bergumam “ Siaall…tau gitu aku gak minum jamu …”
Akupun lalu pergi ke kamar mandi untuk membersihkan lotion yang menempel di kontolku. Tiba-tiba istriku menyusulku ke kamar mandi dan langsung jongkok tepat di depan kontolku, dia lalu mengulum kontolku dengan ganasnya, aku sampai kelojatan menahan nikmat.
“Ooohhh..enak sayang.. aaahhhh…terus sayang lebih cepat lagii…” erangku sambil mengelus rambutnya. Hampir 15 menit dia mengulum kontolku. Lagi-lagi kontolku tak kunjung menyemprotkan sperma dan akhirnya istriku menyerah lagi. Aku tak memaksanya untuk bisa memuaskan hasrat sex ku yang saat itu sedang mengebu-gebu, karena aku sangat menyayanginya.
Dengan berat hati, kusuruh dia untuk tidur kembali. Aku yang masih menahan birahi denagn kontol masih tetap menegang keras tak bisa tidur hingga pagi hari tiba.
Pagi-pagi sekali istriku beserta anakku berpamitan kepadaku kalau dia akan pergi ke rumah salah satu saudaranya untuk membantu pekerjaan karena besuk mau ada acara hajatan. Tinggalah aku di rumah sendiri dengan kontol yang masih menegang keras.
Setelah keberagkatan istriku ke rumah saudaranya, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahku. Setelah kubuka pintunya ternyata tante Vika tetangga sebelah rumahku. Tante Vika orangnya tinggi, kulitnya putih mulus tubuhnya agak gemuk dan dia memiliki toket yang super montok.
“Permisi..” katanya ramah.
“Iya tante ada apa…?” tanyaku.
“Maaf, aku mau pinjem charger hp boleh gak, punyaku tiba-tiba rusak” tanyanya nada manja.
“Boleh tante, silakan masuk dulu, biar kuambilkan” jawabku sambil melangkah menuju kamar untuk mengambil charger.
“Ini tante chargernya” kataku sambil menyerahkan chargernya. Tante Vika cuma diam, kulihat matanya melihat kearah kontolku yang terlihat masing menegang. Kebetulan saat itu aku cuma pakai celana kolor tanpa CD.
Tak kusangka tiba-tiba tante Vika berkata sesuatu yang membuat aku sangat terkejut,
“Tuh burungnya mau terbang, belum dikasih jatah sama istri ya?” . Gila nih orang berani banget bilang gitu, lagian dia tau aja kalau aku gak dapet jatah dari istriku kataku dalam hati.
Aku yang mendengar itu cuma tersenyum malu. Lalu dengan spontan aku membalas celotehan tante Vika,
“Lha itu teteknya tante aja masih bengkak emang belum disedot sama om Hari ya?”. Setelah aku berkata begitu dan belum sempat tante Vika menjawab tiba-tiba hujan turun dengan derasnya.
Kemudian kami berdua terdiam sejenak, hanya terdengar suara hujan dan angin yang bertiup membuat uadar jadi dingin.
“Tante duduk dulu sambil menunggu hujan reda, mau kubikinin teh anget?” tanyaku memecah keheningan.
“Gak usah makasih..” jawabnya singkat. Kami berduapun duduk di sofa ruang tamu. Dan tiba-tiba tante Vika membuka kaosnya dan berkata,
“Iya benar katamu, tetek tante belum disedot sama om , kamu mau menyedotnya?”. Jantungku seketika langsung berdebar semakin cepat. Tanpa pikir panjang dan banyak basa-basi lagi, aku langsung mendekati tante Vika, kuremas toketnya yang sedari sudah menantang, kujilati, kusedot putingnya, tante Vika mendesah keenakan.
“Aahhh enak Jo, terus habisin toket dan puting tante….” desahnya sambil mengeliat sambil tangannya menelusur memasuki celana kolorku dan lalu meremas kontolku.
“Ayo Jo, sodok memek tante dengan kontol besarmu ini” pinta tante Vika dengan nafas yang memburu.
“Iya tante kita telanjang dulu yuks…” jawabku. Kemudian tante Vika melepas seluruh bajunya hingga telanjang, sedangkan aku cukup meleas kolorku aja. Tante Vika lalu duduk di sofa sambil memainkan jarinya di memeknya. Aku yang sedari tadi malam menahan nafsu, tanpa lama-lama langsung kubaringkan tante Vika di sofa. Kutindih badannya dan mulai kumasukan batang kontolku ke dalam lubang memeknya yang sudah basah.
“Auuhhh..aahhhh…enak sekali Jo…” desahnya. Kusodokkan kontolku dengan cepat sampai terdengar suaranya “Plook…plook…plook…”. Semakin cepat aku menyodokan kontolku di iringi dengan desah tante Vika yang membuat aku semakin bernafsu.
“Yeess…Jo..aahh nikmat banget..oohh…”
“Tante kita ganti posisi yuk…” pintaku dengan menghentikan sodokanku.
“Baik Jo, tapi jangan di sofa ya kita di lantai saja…” jawabnya sambil kami berpindah posisi.
Tante Vika mulai memasukan kontolku ke dalam memeknya. Dengan liar dia mengenjot kontolku sambil menggigit mulut bawahnya. Baru lima menit tiba-tiba,
“Aduh Jo tante keluaaarrr…ahhhh….” teriaknya sambil genjotannya dipercepat. Tante Vika telah mencapai klimaknya.
“Maaf ya Jo tante keluar duluan, habisnya kontolmu enak banget sih…” katanya sambil meringgis.
“Iya gakpapa tante, sekarang ganti posisi lagi ya, tante nungging donk…” pitaku padanya. Kemudian tante Vika merangkak kearah sofa, tangannya berpegangan sofa dengan badan membungkuk. Bokongnya terlihat semok banget. Tanpa berlama-lama langsung kusodokan kontolku ke dalam memeknya dari belakang. “Sleeppp…”
“Aaahhh…”desah tante Vika. Kusodok memeknya perlahan. Hampir 10 menit aku menyodoknnya lalu aku merasa ada sesuatu yang akan keluar dari dalam kontolku. Sodokkankupun lebih kupercepat dan,
“Aaahhh… aku keluaar tanteee…ssssthhhh…oohhh…” erangku panjang. Spermaku menyemprot semuanya ke dalam memek tante.
“Makasih tante karena memekmu akhirnya aku bisa ngecrooot” kataku sambil mengelap kontolku.
“Iya sama-sama Jo, aku juga puas, baru kali ini aku enikmati kontol gede” jawabnya sambil memakai bajunya kembali.
Setelah berbenah kemudian tante pamit sambil membawa chargerku. Dan aku langsung ke kamar mandi untuk mandi.
Akhirnya hasrat sex ku bisa terpenuhi dengan datangnya tante Vika ke rumahku.

Inspirasi

Itubandar-Com-Cerita Mesum 2017

Sekitar 15 menit tanpa bergerak dan hampir tdk bernafas aku berdiri di depan mobilku. Kutatap Handponeku. Aku baru saja datang dari luar kota dan mendengar bahwa pacarku sedang keluar sejak dua jam yg lalu! Gila, sekarang hampir setengah tiga pagi, dan besok aku tahu pasti kalau dia ada kuliah pagi. Dadaku sesak karena cemburu. Yup, cemburu. Hanya insting, tapi kuat sekali. Aku yakin dia datang. Sial! hening sekali pagi ini.Pacarku adalah pacar pertama yg bisa kudapatkan di kota Surabaya ini. Dia adalah anak pertama dari 3 bersaudara, cewek semua. Terpaut 1 dan 3 tahun dari pacarku yg masih berumur 20 tahun. Mereka tinggal tanpa ortu karena dinas di luar kota. Aku mencintainya hampir dgn seluruh hatiku. Sial! sakit sekali pagi ini.
Kukelilingi jalanan di kota Surabaya ini perlahan. Aku sangat tdk mengharapkan bertemu dan mendapati kenyataan yg menyakitkan seandainya perasaanku benar, aku sungguh tdk mengharapkan. Hmmmm, sepertinya terkabul. Sdh jam 3:15, dan aku tdk memergoki mobil rival sialanku di jalan. Kutepikan mobilku, kuambil Hndponeku, sekedar checking, siapa tahu sdh di rumah! Redial..
“Hallo..” suara lembut menyapa. Hmmm Ica pikirku.
“Heii, belum tidur?” sahutku.
“Heii.. Adam? eh Nana belum pulang tuh,” sergahnya gugup.
“Hmmm?” lidahku beku, amarah merayapiku.
“Kalo gitu aku tunggu di depan rumahmu.. pengen liat pulang jam berapa dan dgn siapa,” lanjutku ketus.
“Jangan marah Dam..”
“Tdk..”Kupacu mobilku ke arah utara. Sambil menyetir kubuka laci mobil, mencari sesuatu. Ahh ini dia, sebotol Smirnoff, tinggal setengah. Biasanya kusimpan untuk iseng. Hmm, kubuka dan kuteguk isinya. Shit! Tenggorokanku terasa di amplas. Hmm, hati kecilku berteriak,
“Heii? mau ngapain lo? Mabok karena cewek? norak!” Ahh, peduli setan pikirku.
Paling tdk aku bakal bisa menset diriku agar kelihatan agak cuek. Hmm yup.. norak nih.
Setibanya di depan rumah Nana, aku hanya mematikan mobil, membuka jendela pintu, dan mencoba menghirup nafas dalam-dalam. Kumundurkan kursi mobil dan mulai memejamkan mata. Ah ada rasa terkhianati memenuhi kerongkonganku. Huh, tambah suntuk. Kucoba meneguk sekali lagi. Ahh sdh kosong?! Apabila dalam keadaan normal harusnya aku bisa tertidur sekarang. Kubuka kembali laciku untuk mencari rokok. Saat itu aku benar-benar lebih mirip orang hendak piknik daripada seseorang yg sedang cemburu. Uuh!
Tiba-tiba..
“Dam..” kuputar kepalaku keluar.
“Ica..? Hai..” sahutku lirih.
“Adam.. Nana belum pulang tuh.”
“Tdk papa. Kutunggu aja di sini.” Kubuka pintu kiri mobil dan kuminta dia untuk masuk.
“Aku pengen ngobrol.” Ah aku tdk bisa tau apakah aku sedang mabuk atau cemburu yg amat sangat saat itu.
Kucoba mencari tahu dgn siapa pacarku pergi. Awalnya Ica sangat tertutup. Tapi setelah aku memintanya berterus terang dgn memelas akhirnya semuanya meluncur lancar dari bibirnya. Melas? yup topway for top loser. Ternyata Nana sdh menduakan aku sejak lama.
Huhhh! Tolol sekali dan lebih tolol lagi aku sekarang mabuk? bukan untuk perayaan atau kesedihan tapi ketololan. Aku sangat marah. Kupukul beberapa kali dashboard mobil. Ica sangat ketakutan melihatnya. Cepat aku tersadar dan meminta maaf padanya.
“Dam masuk aja yuk.. tdk enak di liat securiti perumahan,” katanya. Kupandangi wajahnya.
“Ica.. sori ya?” kataku sambil memegang tangannya. Ada sedikit rasa kaget di wajahnya. Mungkin juga di wajahku.
Segera aku keluar dari mobil untuk menutupi rasa malu. Ica menyusulku. Ternyata ia memakai celana pendek. Sengaja aku berjalan perlahan. Pikiranku berubah saat itu. Alkohol mempengaruhi nalarku. Kuperhatikan dgn seksama pinggulnya saat berjalan ke pintu rumah. Hah, aku terangsang! Sewaktu ia memutar handel pintu sengaja aku pura-pura melihat mobilku dan menabraknya. Ah harum sekali rambutnya. Aku semakin ereksi.
“Maaf Ica..” sahutku pelan sambil memegang pundaknya.
“Eh? kamu baru minum?”
“Eehh,” sahutku, aku tak tahu pasti itu jawaban atau erangan.
Aku duduk di sofa ruang tamu.
“Ica.. duduk sini juga ya?” kataku pelan tetap dgn muka memelas.
Ia mengangguk pelan, dan duduk di bawahku. Otakku berputar keras melawan alkohol bagaimana bisa menyentuhnya untuk memuaskan egoku saat itu. Sambil ngobrol kudekatkan jari kakiku ke betisnya. Kadang kugerakan perlahan sehingga menyentuh lutut dan pahanya. Ah, putih sekali, dgn tinggi 165 cm berat 50 kg Ica kelihatan sangat sexy. Hey, ia tdk menggeser posisi duduknya.
Segala macam obrolan kukeluarkan supaya ia teralihkan dan tdk sadar menjadi objek abuse kecil-kecilanku. Hmm, kemaluanku semakin mengeras. Kuubah posisiku menjadi berbaring sehingga kepalaku lebih dekat denganya. Tapi yg lebih penting tanganku bisa bebas. Kupermainkan karpet. Kadang “secara tdk tersengaja” jariku menyentuh pahanya. Ica terkesiap.
“Dam kubikinkan minum ya?” sambil berdiri ke arah dapur.
Aku hanya mengangguk. Huh, aku tdk bisa berpikir sehat lagi. Kususul ia ke dapur. Tampaknya ia tak melihatku. Lalu aku berdiri di belakangnya. Kuhirup bau wangi rambutnya. Ica dgn kaget memutar kepalanya sehingga bibirku menyentuh hidungnya.
“Eh sori..” kataku, lalu kupegang pundaknya.
“Ica.. ada yg mau kubicarakan. Beri waktu satu menit bila kamu tdk suka kamu boleh jalan ke depan dan ngelupain, ok?” Ia mengangguk pelan.
Lalu perlahan aku seakan mau membisikkan sesuatu, kupegang kepalanya lalu kucium bibirnya pelan. Ia sedikit berontak tapi kueratkan tanganku di kepalanya. Setelah sekitar 5 detik mulai kukulum bibir bawahnya. Tak ada reaksi. What the hell! toh aku sedang memuaskan diriku sendiri. Tak lama bibirnya mulai terbuka. Bagus kini lidahku bisa ‘bicara’. Kumasukan lidahku ke dalam bibirnya. Perlahan sekali kucari langit-langit mulutnya. Kusapukan lidahku di sana. Ia mulai mengerang. Aku merasa ia mulai mengeluarkan lidahnya (thanks.. the access is granted, sorakku dalam hati). Kuhisap pelan lidahnya lalu kulepas lalu kuhisap lagi, begitu selama 3-4 kali sambil kuturunkan tanganku ke pinggulnya ke pantatnya.
Aahh, kunikmati setiap gerakan yg kubuat. Sekali lagi aku hanya ingin memuaskan diriku sendiri. Kuusap pelan pantat Ica. Lalu ke arah paha di bawah pantat. Nafasnya mulai memburu. Aku merasa seperti ada selimut birahi membungkusku. Lalu kuselipkan tanganku ke dalam kaos longgarnya. Kuusap punggungnya beberapa kali, sambil terus mengulum lidahnya. Kucoba melepas tali branya. Aah berhasil. Tiba-tiba ia seperti tersadar. Gawat! Aku mesti lebih cepat bertindak sebelum akal sehatnya menguasai dirinya.
Kutarik pelan tangannya ke arah ruang tamu. Kukecilkan lampu sampai redup lalu kududukan ia di sofa. Ia hanya memandangiku saat aku berlutut di depannya. Kubelai pipinya lalu kumulai lagi ritual seperti tadi. Kali ini tdk hanya punggung tapi perut dan sesekali kusentuh payudaranya. Bra yg menggantung ini sangat merepotkan. Tapi kalau aku memintanya melepas bra, resikonya ia akan sadar. Lalu sambil terus mengulum lidahnya kudorong perlahan Ica ke belakang. Dgn posisi tidur aku lebih mudah. Kualihkan lidahku ke arah belakang telinganya. Ica terpejam. Nafasnya masih memburu, lalu lehernya dgn tiba-tiba kubuka T-shirtnya. Langsung kujilat dadanya.
“Ooohhhh Dam .. eggh,” desisnya.
Kuangkat branya. Kupandangi payudaranya yg putih dan padat dgn warna coklat terang di sekitar putingnya. Kukecup perlahan putingnya. Ica menggelinjang pelan. Lalu mulai kusapukan lidahku dari bawah payudaranya membuat lingkarang kecil yg semakin besar.
“Acahh.. ohhh,” bisiknya perlahan. Kesentuh payudara kanannya dgn tanganku. Kubiarkan jemariku diam sebentar di sana.
Kemudian mulai kuusap lembut.
“mmmpphhh.. sshh..” lirihnya.
Lalu mulai kujilat bergantian kedua payudara berukuran 34D-nya. Kulit tubuhya sangat lembut dan kontras sekali dgn redupnya lampu. Aku menjadi sangat bernafsu ketika melihat pinggulnya yg ramping. Lalu jilatanku mulai kugeser pelan ke arah perut. Ica menggelinjang sambil berdesis.
“Ssshh.. mmmppphhh..” hmm aku bisa ejakulasi lebih cepat bila melihat wanita dalam keadaan high seperti ini.
Sambil terus menjilati pusarnya aku mulai meraba pahanya. Tanganku mengelus perlahan mulai dari lututnya sampai setengah pahanya. Begitu pahanya secara naluri membuka, aku tak menyia-nyiakan untuk mengelus lebih dalam lagi sampai ke pangkal pahanya.
“Aaahh.. sshhhhh aaw..” jeritnya ketika aku mulai menyentuh liang kemaluannya. Hmm, ternyata sdh basah. Half done.
Lalu mulai bibirku kusapukan ke arah bawah pusarnya.
“Aeerrhh mmmppphhh sshh,” Ica mulai membuka lebar-lebar pahanya. Lalu aku merubah posisi. Lututnya mulai kujilat sambil tanganku meraba pangkal pahanya.
Gerakan lidahku semakin kupercepat sambil mengarah ke arah liang kemaluannya. Tapi celana dalam itu sangat mengganggu. Kucium liang kewanitaannya dari luar. Kugigit pelan gundukan kecil itu. Ah bagus tdk berbau. Lalu perlahan-lahan kuturunkan celana pendek dan celana dalamnya. T-shirtnya tetap kubiarkan. Sengaja aku tdk membuat Ica telanjang bulat sehingga ia masih merasa nyaman. Begitu aku melihat liang kewanitaannya, nafsuku naik berlipat-lipat. Langsung kuterkam kemaluan Ica sambil kucari-cari letak klitorisnya. Begitu dapat langsung kupermainkan dgn lidahku.
“Aawwhh.. oohh.. ohh.. ohhss.. aawww..” eranganya terdengar seperti tangisan kecil bagiku.
Aku seperti kesetanan sewaktu menjilati liang kemaluannya. Tanganku tetap menjaga kedua pahanya agar tdk menjepit kepalaku supaya aku tetap bisa mendengar erangannya. ”
mmmppphhhhh.. aawww.. aawww..” lalu kuarahkan lidahku ke arah lubang liang kemaluannya. Kuayunkan kepalaku berkali-kali. Agh.. pusing. Alkohol sialan. Lalu kuhentikan dan aku berdiri sejenak. Kubiarkan Ica tersengal-sengal selama 2-5 detik sambil kuperhatikan wajahnya.
Ia mulai membuka matanya, lalu kubuka bajuku dan kulepas kancing celanaku. Kucium bibirnya sambil kutuntun tangannya ke arah penisku. Ica langsung meremas penisku. Nafasnya masih tersengal-sengal.
Setelah kukulum bibirnya beberapa saat aku berdiri di atasnya. Kubuka celanaku. Kukeluarkan kejantananku. Aku ingin ia melihat diriku berkuasa atas dirinya, total! Lalu kugeserkan kemaluanku ke wajahnya. Ia memalingkan mukanya ke arah berlawanan. Ok, no problem. Lalu kugeserkan ke lehernya, ke payudaranya, terus turun ke perutnya, lalu ke pahanya, lalu ke liang kemaluannya. Kuputar-putarkan ke arah lubangnya.
“Aaawww.. mmmppphhhh.. shh..” nafasnya kembali memburu tetapi pahanya kembali membuka.
Sengaja tak kumasukan agar aku bisa lebih lama menikmati saat-saat ini karena bagiku inilah saat sesungguhnya aku bisa mendapatkan penyerahan total bukan sewaktu bercinta atau orgasme. Tanganya mulai menggapai sandaran sofa di atasnya.
“Aaawww.. sshh sshh” desisnya.
Lalu aku mulai mengatur posisi diriku. Kedua pahanya kuangkat dgn setengah jongkok aku mulai melakukan penetrasi sedikit demi sedikit. Setiap centimeternya kulakukan dgn sangat perlahan.
“Aaawww.. ashh.. shh..” Ica mulai mengernyitkan alisnya.
Tangan kananku kupakai untuk menopang badanku dan tangan kiriku meraih pinggulnya.
“Aawwss.. sshh.. Adam jaangaann..” bisiknya lirih. Hey.. sdh sangat terlambat sayang.
Kubenamkan seluruh kejantanaku ke liang kemaluannya. Hmm.. hangat sekali. Apalagi aroma tubuhnya memancarkan bau yg merangsang. Mungkin ia memakai baby cologne.
Aku seperti mendapati ruang kosong dalam liang kemaluannya. Tetapi di pangkal penisku, aku merasakan jepitan yg sangat keras. Lalu mulai kuayunkan pinggulku perlahan-lahan.
“Aawww.. aass.. shhs.. shh.. shh..” setiap kumajukan pinggulku ia mendesis-desis. Lalu kutopang badanku dgn tanganku.
Aku melihat gerakan payudaranya yg memutar seirama dgn gerakanku. Wajahnya memerah. Bibirnya membuka. Kedua tangannya menekan pantatku. Lalu semakin kupercepat gerakanku.
“Aasshh.. sshh.. shh..” jeritnya.
“Icaa.. uuh.. uhh.. uhh..” erangku.
Tiba-tiba aku merasa kalau aku hampir orgasme. Sekilas wajah Nana di bayanganku. Lalu bagaimana aku mencintainya, bagaimana aku terkhianati, aku menjadi liar, ku pegang pinggulnya dgn kedua tanganku. Lalu kupercepat gerakanku seperti kesetanan.
“Aaass.. sshh.. sshh..” kubekap mulutnya dgn bibirku agar suaranya tdk terdengar.
Lalu kurasakan tanganya semakin keras mencengkeram di pantatku.
“Aayyaa.. sshh.. uuhh..” aku tak tahan lagi.
Kukeluarkan semua spermaku di dalam liang kewanitaannya.
“Aaarrhh.. arrhh..” kucengkeram pinggulnya sampai ia meringis kesakitan. Tampaknya ia tak perduli. Disilangkan kakinya ke pinggulku sampai aku tak bisa bergerak lagi.
“mmmpphhh.. aahh.. Damm.. ehh..” tampaknya Ica telah orgasme. Tangannya terkulai di samping tubuhnya. Kakinya masih menjepit tetapi tdk sekeras tadi.
Setelah yakin semua spermaku telah keluar aku mulai melepas pelukannya. Langsung aku berdiri. Kukancingkan celanaku, kuambil bajuku. Aku melakukannya sangat cepat. Lalu aku pergi ke dapur untuk mencuci muka. Kulihat mukaku di cermin. Hmm, wajahku masih merah. Tapi aku sdh puas. Kemarahanku pun sangat reda. Kuambil sebatang rokok. Kunyalakan sambil kembali ke ruang tamu. Tampaknya Ica masih belum berbenah. Lalu kuraih celananya dan kuberikan padanya. Ia tertegun. Lalu cepat-cepat dikenakannya sambil menunduk.
“Dam..” tegurnya.
“Ssstttt..” jawabku sambil mencium pipinya. Kembali kuputar dimmer untuk menerangi ruang tamu.
Kulihat foto pacarku bersama keluarganya. Tak ada perasaan dendam lagi. Tak ada perasaan bersalah.
“Ica.. aku pulang dulu ya?” kataku sambil berjalan ke arah pintu.
“Dam ..” panggilnya lirih.
“Ica besok lusa aku telpon kamu oke?”
Ia tak menjawab. Aku pun tak bisa mengira-ngira apa yg sedang ia pikirkan, mungkin aku tak mau. Kustater mobilku dan melaju ke luar perumahan menuju jalan raya. Kunyalakan radioku. Entah siapa yg membawakan tapi lirik lagu itu menjadi inspirasiku.

Entotin Cewek Palembang

Itubandar.Com-Cerita Seks 2017

aq seorang mahasiswi di Jakarta, dunia malam Drugs, n seks Bukan barang aneh apalagi Haram bagiku, apalagi lingkungan perkuliahanku di daerah grogol, yg memang terkenal sebagai tempat kuliah mahasiswi bayaran….Umurku 20 thn, wajah cantik oriental, tinggi badan 165cm dengan berat badan 50kg, lumayan langsing memang… tapi itu yg disukai oleh laki-laki… mungkin aq sedikit aneh, aq suka sekali diperhatikan oleh para lelaki.. aq menyukai tatapan mereka yg seolah-olah menginginkan sesuatu dariku, karena itu bagiku, berpakaian seksi adalah hal biasa, bahkan dengan pakaian itu aq bisa menggoda para dosen lelakiku… aq suka itu…
Oh iya, asalku palembang, aq tdk meiliki sanak saudara disini, aq datang bersama 6 temanku, 4 perempuan dan 2 laki-laki… namun di semester 3 ini aq sudah jarang kumpul dengan mereka, selain kebiasaan dunia malamku mungkin mereka tak dapat mengimbangi kehidupanku yg mewah….
Ya tentu saja, aq merupakan anak perempuan satu-satunya dari 3 bersaudara… papaku pun seorang pengusaha yg cukup terkenal di palembang… jadi hidupku mewah adalah satu keharusan bagiku, dan itu dapat terpenuhi oleh keluargaku….
Ya tentu saja, aq merupakan anak wanita 1-1 nya dari 3 bersaudara..Ayahku pun seorang pengusaha kontraktor yg cukup terkenal di Palembang..Jadi Hidup mewah adalah satu keharusan bagiku, dan itu dapat terpenuhi oleh keluarga-ku..
Jadi aq melakukan sex bukan karena uang, tapi karena didasari oleh suka sama suka… ya walaupun sex pertamaku kulakukan waktu aq masih duduk dibangku sma kelas 2. ya Leo pacarku itu yg melakukannya pertama kali, sex yg berkesan memang, apa lagi bertepatan dengan sweet seventeenku, romantis sekali… tapi ya laki-laki semua buaya…
“Hey Guy’s, Lu orang mau Cabut gak tar malam?, Gue BT nh td bis Kuis jadi gue ga cabut kemaren” Tanya-ku dengan manja, pada teman-teman cowoku..
“Ah, Gue ga bisa Nay, besok gue yg kuis, Jam A lagi, gmana gue mau cabut..” Jawab Roy, Temanku ini yg paling tampang diantara 3 teman-nya yg lain loh, Karena itu aq paling dekat dengan-nya..
“Ah Payah lu, Tar gue cabut ma sape donk??”,
“Dah lu ke Cro** aje, si Roy Ma Faiz pade mau kesana, Lu tau kan dia yg mana, kemaren ini kan kan dah gue kenalin, cuma lu ati-ati aja ma si Faiz, dia BD soal-nya” Jawab Roy..
“Ah gue males lah ma mereka, Sama lu aja ya Ben,Pleaze….” Minta-ku dengan nada yg lebih manja…Namun tampaknya usaha-ku sia-sia karena Roy yg memank terancam DO itu sudah membulatkan tekad untuk Kuis besok..Akhirnya setelah ngbrol sebentar, akupun meninggalkan Bunderan itu, untuk kembali ke kost ku..
Pukul 8 malam, setelah aq makan malam, aq mencoba menghubungi beberapa teman-ku untuk, menemani aktivitasku…Tapi memang saat ini menjelang UTS, sehingga kami sedang sibuk dengan kuis-kuis..
“Ah, BT dech gue” pikirku,
“Yawdalah, gue cabut aja ke Cro**, seengak-nya disitu da yg gue kenal”..Setelah membulatkan tekad untuk memenuhi hasrat ku..akupun berganti baju…Dan bergegas menyalahkan mobil Jazz merahku, dan meluncur kesana…
Setelah sampai ternyata informasi dari Ben jitu, di salah satu sofa disana Roy dan Faiz bersama beberapa teman-nya yg tdk kukenal duduk disana, beruntung Roy melihat-ku, dan memanggil-ku kesana..Untung saja, kan malu kalau harus tiba-tiba kesana…
“Ma siapa lu Nay?” Tanya Roy, diselinggi derasnya suara dari speaker-speaker besar yg berjejer itu..
“Ga gue sendiri, tadi sih janjian ma temen gue, tapi kayaknya ga jadi dateng deh,..”..Jawab-ku sedikit berbohong,..
“Ya lu disini aja ma kita-kita, nanti kalo temen lu dateng ya laen cerita, lu enjoy aja dulu disini..” Sahut Faiz.aq pun hanya mengangguk saja,Sebenernya aq ga terlalu suka ma Faiz, Penampilanya yg kurus hitam, dengan rambut cepaknya plus piercinganya itu, benar-benar seperti pemakai…
Kami pun bersulang tequila yg sudah dipesan tadi, kami pun menikmati suasana sambil minum dan berdance…Mereka terus memaksa-ku minum, sepertinya mereka menikmati sekali melihatku minum,..
Sebenarnya kepalaku sudah mulai pening, namun karena mereka terus menyoraki-ku menambah keinginanku untuk terus mengak alkohol dosis tinggi itu…Namun beberapa gelas kemudian aq pun mulai muntah…Dan sangat pusing, setelah itu aq tak ingat lagi…
Setelah tersadar, aq sangat kaget, aq tak tahu ada dimana saat itu,namun seperti di sebuah Hotel. Aq berusaha mencari Roy dan Faiz di sekeliling kamar itu, namun terdengar suara air dari arah Toilet..Mungkin Roy di Toilet pikirku..
Namun belum hilang rasa pusing dan kaget-ku, seorang Lelaki tua berumur 50 tahunan, dengan kulit hitam dan perut buncitnya,dengan hanya handuk hotel menutupi bagian bawah pinggangnya,melangkah keluar dari Toilet itu…Tdk apa maksud semua ini..Dimana Roy dan Faiz Jahanam itu..
“Sudah bangun manis, Kali ini si Faiz itu bisa milih cewe juga” Katanya sambil tersenyum, menatap tajam kearah-ku…
“Siapa lu..Mau ngapain, Lu pikir gue apaan…Gue mau pulang” Seru-ku sambil berusaha berdiri dan berjalan melangkahi lelaki pendek gendut itu…
“Hay mau kemana lu,…Gue dah bayar mahal buat lu!!!” Teriak lelaki itu, sambil menarik dan langsung menamparku…Aq tertegun atas perlakuan-nya..Air mata mulai muncul dari ujung mata-ku..Sebelum sempat bereaksi lebih jauh..Dia sudah menjambak rambut-ku dan menindih-ku di ranjang…
Dia terus mencumbui-ku, perasaan ku saat itu sangat jijik sekali, namun tenaga ku tak mampu untuk mendorong tubuh besar-nya..Dia terus menciumi leher, bibir dan telinga-ku..
Tangan-nya pun mulai berani menjelajahi daerah dadaku yg masih terbalut kaus putih ketat itu..Sambil terus mencumbui-ku, dia menarik baju ku keatas…
“Bajingan lu pikir lu sapa…Dasar (maaf) Pribumi..” amuk-ku,..Namun lagi-lagi sebuah tamparan melayang ke pipiku..
Pria itu-pun tampak dingin sambil membuka bra 36B ku yg berwarna pink itu..kini dai mulai merabahi bagian dada tubuh-ku itu…Jilatan di daerah puting-ku, dan permainan tangannya memberikan sensasi aneh yg belum pernah kurasakan sebelum-nya..Sakit namun juga nikmat..
Dia pun menyingkap handuk-nya, sebuah kemaluan yg cukup besar
( kira-kira 16 cm ) menyembul, tapi ukuran diameter k0ntol itu sangat mencengangkan..
Lelaki tua itu hanya tersenyum melihat rasa takut di wajah-ku..
Aq menelan ludahku melihat k0ntolnya yg hitam itu, tanpa sadar dia menarik celana jeans-ku, beserta celana dalam-ku sekaligus..Bahkan saat itu aq tdk sempat bereaksi apa-pun…
Kini kemaluan ku yg ditumbuhi bulu-bulu halus yg tdk terlalu lebat itu terlihat oleh-nya..Aq segera bereaksi dengan menutupi kemaluanku dengan kedua tangan-ku..
“Kenapa ditutupin manis??,Bis di cukur ya koq bulu-nya dikit banget..”katanya sambil tertawa..Perkataan-nya membuat wajah-ku memerah, aq menyimpan kebencian yg mendalam pada pria ini, seumur hidup-ku baru kali ini aq dipermalukan…
Lelaki tua yg bahkan namanya tdk kuketahui itu, menarik lengan kanan-ku..Kumis dan jenggot-nya yg lebat itu, menambah rasa geli ku. Lelaki buncit yg mungkin sudah seumur papi-ku itu, begitu bernafsu mengeraygiku, sapuan-sapuan lidahnya diseluruh tubuh-ku, membuat sebagian tubuh-ku basah oleh ludah-nya,…Nafas dan bau badanya yg menyengat sangat menusuk hidung-ku, namun sebuah gairah terlarang malah muncul…
Tangan-nya yg begitu kasar menjarahi seluruh tubuhku, bahkan terkadang lelaki itu menampar dan menarik toket ku, tanpa sadar aq mendesah oleh perlakuan kasar-nya padaku…
Tak lama kemudian, perhatiannya mulai tertuju pada daerah ‘V’ ku, tangan-nya yg bulat besar itu , mulai menggesek-gesek kemaluan-ku permainan-nya jauh berbeda dengan permainan teman-temanku, yg lembut namun pria ini betul-betul tdk menganggap ku manusia, permainan-nya sungguh kasar..
Dia terus mengelus-ngelus klitoris-ku, permukaan ku yg belum terlalu basah itu membuatnya menggunakan ludahnya sendiri untuk memperlancar aksinya, sungguh menjijikan,
Setelah puas bermain dengan clitoris-ku, dia mulai menusuk-nusukan telunjuk-nya ke liang kewanitaan-ku, hal yg selama ini belum pernah kualami…
“Jangan pa…saya mohon” Rintih-ku memohon belas kasihan-nya..Namun bandot tua ini hanya tertawa sambil terus berusaha memasukan jarinya ke lubang-ku yg masih sempit,…Rintihan-ku sama sekali tdk membuat-nya kasihan justru malah menambah nafsunya,…
Akhirnya dia berhasil menembus benteng pertahanan-ku,..Dia semakin kesetanan, dijelajahinya seluruh ruang di dalam memek-ku itu,..Dia semakin tak terkendali, jengutan, tamparan dan cakaran yg kulakukan sebisaku, tdk membuatnya berhenti, bahkan untuk sesaat.. Justru dia mulai menjilati dan megigiti puting susu-ku, birahi yg kurasakan semakin dahsyat..
Beberapa menit kemudian, aq hanya bisa pasrah dengan perlakuan-nya, selain tubuhku yg masih lemah karena mabuk, aq-pun mulai menikmati permainan-nya…Bahkan ada sensasi aneh yg mulai muncul dalam batin-ku…
Perasaan ingin meledak itu makin kuat, seluruh tubuhku mulai mengeras, menyadari hal ini bandot tua itu hanya tertawa, dan mempercepat aksinya…Tiba-tiba perasaan meledak itu tak tertahan-kan lagi..Otot-otot seluruh tubuh-ku mengelinjang sesaat,
“Oooooogghhhhhhhhhh……………….” Erang-ku tak tertahankan lagi…Cairan cintaku meluncur deras tak tertahankan, ini adalah organsme pertama dalam hidupku, suara tawa bandot itu memenuhi ruang itu, tampak rasa kemenangan didalam tawa-nya itu…
“Katanya ga mau manis, Tapi koq ampe muncrat gitu sich, mank mem3k cina paling mantap ya…” Ejeknya..
“Bajingan, puas hah??Lepasin gue..” bentak-ku, walau dengan nafas yg tersengal-sengal, bahkan tubuhku terasa sangat letih,…
Sebuah tamparan kembali mendarat di pipiku dan sebuah jengutan di rambut panjang-ku pun kini melengkapi penderitaan-ku..
” Enak aja lu, gue bwlom puas nich, buruan lu sepongin gue!!!” Hardiknya,
“Oral sex????” pikirku, itu sama sekali belum pernah kulakukan..Berbagai alasan untuk menolaknya tdk berhasil membuatnya mengurungkan niat-nya..Bahkan dia malah menampar-ku beberapa kali..
Dengan air mata yg sudah turun ke-pipiku aq pun terpaksa menuruti kemauan-nya…aq pun menahan rasa jijik-ku dan mulai memasukan kemaluan yg gemuk itu kemulut-ku, sungguh aq tak tahu harus berbuat apa, beberapa menit hanya naik turun sebisa-ku, membuat kesabaran bajingan tua ini habis, dia mulai memperkosa mulut-ku, aq yg kaget dan tak siap berusaha untuk melepaskan diri, namun jenggutannya kembali membuatku menghentikan niat-ku..
Lelaki itu terus memompa mulutku, bahkan dia tdk perduli, saat terkadang sodokan-nya menyentuh kerongkongan-ku, yg membuat-ku terbatuk-batuk, dia masih saja memperkosa mulutku, tanpa memberikan sedikit pun kesempatan untuk-ku, bahkan untuk bernafas…
15 menit kemudian, aq merasakan k0ntol-nya mengeras dalam mulut-ku, aq tahu dia akan segera meledak, berbagai usaha untuk melepaskan diri untuk menghindari dia meledak di mulutku gagal, dia jauh lebih kuat, dan brutal dari-ku…
Dia pun meledak dimulutku, sebagian sperma-nya yg bau itu, meluncur langsung ke tenggorokan-ku, dia segera berbisik padaku
“Jangan dibuang ya manis, atau lu mau gua hajar”, Orang ini tdk pernah main-main dengan perlakataan-nya..Dengan rasa takut aq berusaha menelan seluruh sperman-nya yg bau dan kental itu,..
Bandot tua ini kembali tertawa kemenagan, wajah-nya semakin memperlihatkan ekspresi yg meremehkan-ku, tak lama dia turun ke lantai dan melebarkan kedua kaki-ku, dia kembali mengoreki memek-ku, bahkan kali ini dia menjilatinya, sensasi dahsyat kembali muncul, aq tak sanggup untuk menahan desahan-ku,…
Hanya beberapa menit aq sanggup bertahan menghadapi sapuan lidahnya yg expert, pengalaman orang ini jauh berbeda dengan-ku,…Aq mulai menyerah pada permainan-nya, tubuhku kembali terasa ingin meledak, aq pun tak sanggup bertahan lama…
“Ooooooohhhhh….” desahku panjang, namun orang ini tdk membiarkan begitu saja, dia bahkan menutup clitoris-ku dengan jempolnya, yg membuat cairan cintaku tersumbat, kesakitan yg sangat pedih melandaku, memek-ku terasa sangat penuh…setelah beberapa saat bajingan laknat itu baru melepaskan jempolnya, dan membiarkan cairan cintaku turun…Aq hanya sanggup bernafas lega dengan nafas yg tersengal-sengal…
Kini k0ntol gemuk-nya yg tadi tertidur itu sudah kembali membesar ( bahkan mungkin lebih besar dari pertama tadi ), Bandot ini, tersenyum dan menciumku, aq hanya membalasnya dengan pandangan jijik, kembali tangannya menginvasi kemaluan-ku namus tak lama, sesaat sebelum dia menghantamkan kemaluan-nya, dia masih sempat mencium-ku..
“Aaaaaaaa, ampun Tuhan…….” Kemaluan itu tak dapat masuk seluruhnya, ini kemaluan terbesar yg pernah kurasakan, namun bandot tua ini tak berhenti sampai situ..Dia terus melakukan usah-usaha brutal untuk memasukan seluruh kemaluan-nya
“Sempit banget sih nih perek, padahal udah basah banget” Bisaiknya, Brengsek dia bahkan masih berpikir bahwa aq pelacur murahan..
Akhirnya dengan nafsu yg tak tertahan lagi, dia menusukkan k0ntol-nya itu dalam memek-ku, Jeritan yg tadi sempat tertahan dalam kerongkongan-ku tak tertahan lagi, Dengan senyum kepuasaan dia mulai mengerjaiku, goyangan-nya yg tak beraturan membuat ku menjerit kesetanan…
Belum lagi lidahnya yg terus menyapu leherku, dan permainan tangannya yg kasar kepada 2 toket-ku membuat sensasi yg dahsyat dalam diriku, Ledakan organsme tak tertahankan, organsme-demi organsme mewarnai 20 menit bajingan ini mengerjai-ku dalam posisi standard…
Bandot ini tiba-tiba menarik keluar kemaluan-nya, aq segera menutup mataku bersiap dengan semprotan air mani-nya…Namun dia ternyata masih jauh dari itu.. Dia segera menyuruh-ku untuk menunggiang, kini dia ingin mengerjaiku seperti ******…Kemaluan-nya kini kembali memasuki tubuh-ku, kali ini tdk sesulit tadi namun masih terasa sangat perih…
Sambil menarik rambut-ku dia terus menggenjotku, bahkan sesekali dia menampar bokongku..Aq kembali berorgansme untuk kesekian kalinya..Dia tak memberi kesempatan sedikitku untuk bernafas, seluruh tubuh kami sudah penuh oleh keringat….
10 menit kemudian, kurasakan tiba-tiba k0ntolnya mengeras, aq berusaha melepaskan diri, namun bajinagan ini malah memeluk-ku erat-erat..Tangisku tak tertahan lagi, orang ini mau menembak dalam rahim-ku, dia pikir aq pelacur yg meminum obat anti hamil…
Disertai dengan lolongan keras dia memuntahkan muatan-nya dalam rahim-ku, semburan mani-nya itu memancingku untuk kembali berorgansme kecil…Kemudian dengan perasaan tdk bersalah dia melepaskan kemaluan-nya dari memek-ku dan berdiri, meninggalkan-ku yg menangis di ranjang..
Dia berjalan mengambil air minum, dan membuka laci meja didekatnya,..Aq melihat dia membuka sebuah Kondom, aneh sekali kondom itu, dengan duri-duri kecil di sekelilingnya…Setelah memakai kondom itu dia kembali ke arahku…Orang ini gila pikirku, setelah menyemburkan muatan-nya dalam rahim-ku kini dia malah memakai kondom…
Namun pertanyaan itu tdk membutuhkan waktu lama untuk terjawab…Dia mulai mengoreki lubang duburku, bahkan dia meludahi lubang itu..Rasa takut menghinggapiku seketika…
” Tolong pak, saya mau menyepong bapak, atau bapak boleh menyetubuhi saya lagi…Tapi saya mohon jangan disitu” Mohonku dengan air mata yg menggenang…
“Gue udah bayar lu untuk all-in manis, gak usah takut, lu bakal belajar menyukai-nya, Ok” Jawabanya yg bernada datar, bagaikan petir di telinga-ku…Aq pun menangi sejadi-jadinya…
Aq berusaha memberontak semampuku, namun tamparan demi tamparan kembali menghentikan aksi-ku,..aq hanya pasrah terkulai saat dia kembali membalik tubuhku dan kembali mengorek anus-ku, dengan menggunakan sedikit cairan memekku, dia mulai melancarkan aksinya untuk menyodomi ku, rintihan ku tak menyurutkan aksinya..Kembali dengan sangat brutal di mulai memperkosa anus-ku…
Sungguh perlakuan yg tak bermoral, anusku pun sedikit demi sedikit terbuka, namus rasa perih karena penggunaan lubang yg tak seharusnya itu tak hilang…Dengan seluruh tenaganya, dia berhasil juga untuk memasukan k0ntol itu ke anusku, aq merasakan perih yg tak terkira, air mata dan darah segar dari anusku, hanya terbalas oleh tawa bandot tua itu.
Dia mulai memompa anusku dengan seluruh nafsu yg dimilikinya,..
“Ooo fuck yesss….Oh my god…” desah-ku tanpa sadar, aq tak dapat menyembunyikan kenikmatan yg kurasakan lagi, dia kembali mempermainkan toket-ku, bahkan terkadang tangan-nya mepermainkan memek-ku, hal itu semakin menambah kenikmatan-ku,…
Organsme-demi organsme kembali melanda tubuh mulusku yg letih ini…Pantatku yg putih bersih kini berwarna kemerahan akibat tamparan-tamparannya..Tak lama kemudian dia kembali melolong panjang akhirnya dia memuntahkan amunisinya…Aq pun dapat bernafas lega..
Tapi itu bukan akhir segalanya,..Aq yg tidur terlentang menghadap bandot tua itu, dengan sengaja di mencabut kondom antiknya itu di tubuh sambil menggerakannya ke wajah-ku, kini seluruh tubuh-ku tergenangi oleh cairan mani bandot itu…
Kemudian sambil tersenyum dia memoles seluruh tubuhku dengan maninya, bahkan dia memoles wajahku juga, wajahnya begitu terpauskan melihat airmataku, dan wajah-ku yg tak berdaya…Setelah puas mempermalukanku..Dia berdiri dan menuju kamar mandi, Tak lama terdengar bunyi air, dalam keadaan masih sesengukan dan tubuh yg lemah, aq pun tertidur kelelahan…
Pukul 8 pagi aq terbangun, seonggok uang 2 juta rupiah terpampang di meja rias,dengan disertai no.telp untuk menghubungi bandot tua itu lagi. Aq pun mencari tasku yg untungnya berada di meja, beserta kunci mobil-ku,Ternyata aq masih berada di Hotel yg sama dengan Club-ku semalam..Setelah mandi sebersih-bersihnya untuk mengurangi rasa letih, dan rasa sakit yg teramat sangat di duburku, bayangan-bayangan perkosaan semalam kembali muncul, disertai hasrat untuk kembali mengulanginya..Tak lama aq melihat ranjang bekas pertarungan semalam yg masih berbau menyengat karan Peju, cairan cinta dan keringat kami semalam, bahkan sebercak darah diatasnya..Aq pun segera berpakaian dengan tujuan segera lari dari mimpi buruk ini…
Tak lama aq pun meluncur pulang kembali ke kost-ku, aq pun tertidur lemas, kemalaman harinya, tanpa rasa berdosa Faiz datang ke tempatku, memberikan “Bagianku”, Dan dia mengancamku, bahkan berencana menjual-ku..Aq pun tak kuasa untuk tdk mengiyakan-nya, demi menjaga kerahasiaan ini..Stelah dia mengambil foto-foto bugil ku untuk di jual, dia kini meminta jatah-nya.Aq tak dapat mengelak lagi dan terpaksa melayaninya..Setelah puas di meninggalkan ku tergolek lemah di ranjang-ku sendiri.

Skandal Tante Genit

Itubandar.Com-Cerita Skandal 2017

Bim, nanti kamu ambil uang di ruangan saya, bawa saja dulu semuanya, nanti kamu nego hutang orang tua Fenny, kalau tak cukup nanti hubungi saya lagi…”, Bima menelponku agar aku mengurus hutang-hutang orang tua Fenny.
Bima bilang, ayah Fenny menjual ibunya ke Bang Solihin untuk menebus hutang-hutang mereka. Bang Solihin terkenal sebagai kepala preman di daerah ini, ia juga yg membacking prostitusi yg ada di belakang komplek rumah Fenny. Aku kemudian mengajak Mamat dan Syamsul, karena mereka pernah dibawah pimpinan Bang Solihin.
Uang di meja Bima ternyata sekitar delapan puluh 2 juta Rupiah, tumben sekali Bima menyimpan dana tunai seperti ini.
“Jam segini dia pasti ada di tempat prostitusi itu”, kata Mamat.
“Orangnya agak susah diajak nego, mungkin susah kita mau lepaskan jeratan hutang-hutang keluarga Fenny”, sambung Syamsul selagi kami dalam perjalanan menuju ke arah sana.
Aku belum pernah memasuki daerah ini, dari luar cuma nampak seperti komplek perumahan biasa, makin ke dalam malah semakin sepi, kiri kanan hanya ada pohon seperti masuk ke dalam hutan, jalan pun rusak parah. Namun sampai ke dalam ada plang tertulis ‘Selamat datang di 1001 Malam’. Masuk dari gerbang ini sudah terlihat ramai, kiri kanan penuh mobil dan motor yg parkir, kemudian ada meja dan kursi tempat nongkrong orang-orang di sini.
Ku lirik kanan dan kiri, banyak sekali perek-perek yg memandangi kami, bahkan banyak juga yg masih ABG. Ada beberapa orang berpakaian loreng, entah mereka adalah anggota brimob yg membacking atau hanya sekedar mengecek atau bermain-main di sini. Para pria hidung belangpun menatapi kami, wajar, mungkin bagi mereka kami adalah orang baru di sana, karena Mamat dan Syamsul pun sudah lama tdk mengikuti Bang Solihin.
Di dalam ada beberapa gedung, dan gedung yg paling besar itu adalah tempat di mana Bang Solihin nongkrong. Kami pun turun coba berjalan ke arah pintu yg dijaga beberapa orang berbadan kekar.
“Mat, lama tak tengok muka busuk kau…”, teriak salah satu pria yg berjaga itu, ia sepertinya kenal dekat dengan Mamat.
Ternyata namanya Deni, teman Mamat juga selagi dulu di bawah pimpinan Bang Solihin. Setelah berkenalan, kamipun menjelaskan maksud kedatangan kami.
“Hmm, kayaknya gue pernah dengar kasus ini…”, jelas Deni.
“Ibunya Fenny sekarang bekerja di sini sebagai wanita penghibur, namanya Dewi…”. Cukup tragis terdengar, apalagi mendengar kelanjutan cerita Deni,
“Suaminya Dewi telah menjualnya ke Bang Solihin, terus suaminya sudah tdk di sini, dengar-dengar sih kabur ke Bali… Hutangnya besar Mat, dengar-dengar sampai miliaran Rupiah…”. Mendengar itu aku sangat kaget, apalagi aku hanya membawa puluhan juta Rupiah.
“Dengar-dengar Fenny juga dijual ke Bang Solihin…”, lanjut Deni.
“Apa bisa kami ketemu dengan ibunya Fenny?”, tanyaku.
“Hmm, di sini tdk diperbolehkan bertemu tamu, kalau mau kalian boking aja…”, jawab Deni.
Aku sebenarnya cuma mau minta petunjuk ibunya Fenny, aku takut ketemu Bang Solihin yg semakin membuat kacau keadaan, apalagi nanti kalau dia tahu keberadaan Fenny ada di tempat kami.
“Oke lah, kami bawa keluar…”, balasku.
“Ups, ga bisa bro, cuma diperbolehkan main di sini… Ambil kamar saja, ga mahal kok, tar untuk kalian gue kasih diskon, apalagi Mamat kawan gue…”, jawab Deni.
Mau tdk mau aku menyetujuinya.
Sambil menuntun kami ke arah kamar, Deni mengolok-ngolok kami,
“Doyan threesome juga bro? Hahaha…”. Mamat hanya membalas,
“Kayak gak tau aja…”. Kuperhatikan keadaan sekeliling, isi gedung ini seperti hotel, ada sekat kamar di sepanjang lorong, kiri dan kanan, mungkin ada sekitar puluhan kamar di gedung ini.
Kondisi pun bersih terawat, seperti hotel-hotel mewah pada umumnya. Ada beberapa gadis ABG berlalu lalang ditemani pria hidung belang. Kami menuju ke lantai dua, tdk jauh dari tangga, Deni membukakan pintu sebuah kamar.
Aku dan Syamsul masuk duluan, sedangkan Mamat membereskan pembayaran terlebih dahulu di depan kamar, seperti biasa, pengantar pasti minta tips. Mamat dan Deni ngobrol cukup lama di depan pintu, aku membiarkannya, anggap saja mereka sedang reuni. Di dalam kamar terdapat ranjang besar, seorang wanita sedang duduk sambil nonton televisi.
“Dewi?…” tanyaku padanya.
“Iya, dua orang ya?”, tanya wanita itu.
Saat ia menoleh ke arahku, aku cukup kaget, dia seorang wanita yg cantik, wajah orientalnya sangat manis, tubuhnya masih seksi walaupun umurnya mungkin sudah menginjak kepala tiga.
“Kami mau berbibcang sebentar…”, kataku sambil mendekatinya.
“Oops, kalian kalau mau wawancara, minta ijin sama bos saja dulu…”, jawabnya yg kesal mengira kami adalah reporter.
“Gini… Kami mau tanya…”, belum sempat menyelesaikan pembicaraan, tante Dewi langsung memotong,
“Maaf, saya bekerja sesuai perintah atasan!”, hardiknya.
“Baiklah…”, jawab Syamsul yg juga terlihat kesal, ia langsung membuka resletingnya.
Padahal kami ke sini untuk maksud baik, dijawab seperti itu tentunya Syamsul cukup naik pitam.
Tante Dewi langsung membuka laci meja yg ada di samping ranjang, ia mengeluarkan dua buah kondom lalu membukanya. Syamsul segera menanggalkan seluruh pakaiannya, lalu mendekati tante Dewi. K0ntolnya diarahkan ke wajah tante Dewi agar tante Dewi segera memakaikan kondom tersebut.
Setelah itu tante Dewi langsung mengulum k0ntol Syamsul yg telah dibungkus kondom bercita rasa pisang. Di sini memang sangat terjaga akan keamanannya, tdk boleh ada yg tdk memakai kondom. Makanan dan minuman pun dilarang bawa dari luar, bahkan rokok sekalipun. Seminggu sekali para wanita penghibur di sini juga dicek kesehatannya, bila ada yg terjangkit penyakit HIV AIDS maka akan segera diungsikan ke panti rehabilitasi.
Melihat aksi tante Dewi mengulum k0ntol Syamsul seperti menikmati eskrim calpico yg nikmat, k0ntolku pun terasa mengeras. Aku juga tdk memikirkan tujuan kedatangan kami lagi, segera aku juga membuka pakaianku hingga telanjang bulat. Ku dekati tante Dewi dan ku pretel habis pakaian tante Dewi. Susunya besar dan motok, segera kuremas-remas dengan penuh nafsu.
Setelah puas dikulum, Syamsul ingin merasakan goygan tante Dewi, ia segera membaringkan tubuh tante Dewi dan menusukkan k0ntolnya langsung ke memek tante Dewi. Karena sibuk melayani Syamsul, aku yakin tante Dewi tdk sempat memakaikan kondom ke k0ntolku, jadi terpaksa aku memakaikannya sendiri.
‘Wah, dapat rasa strawberry nih’, pikirku dalam hati melihat bungkus kondom yg barusan ku sobek.
Aku sudah tak sabar ingin merasakan kuluman tante Dewi. Ku arahkan k0ntolku ke mulut tante Dewi yg terbaring di atas ranjang. Dua lubang dibantai sekaligus, sepertinya tante Dewi sudah sangat terlatih.
Kata orang, buah jatuh tak jauh dari pohonnya, hmm, ternyata benar, kecantikan Fenny dan tante Dewi sudah bagaikan pinang dibelah dua. Anak dan ibu sangat cantik hingga menggoda nafsu.
“Oh yes…”, desahku kenikmatan merasakan k0ntolku yg semakin hangat di dalam mulut tante Dewi.
Tante Dewi pun sepertinya sangat menikmati k0ntolku, hahaha, benar-benar dicicipi seperti permen lolipop rasa strawberry.
“Ini rasa kesukaanku…”, kata tante Dewi menyempatkan bicara disela menyepong.
Tubuhnya bergoncang karena tusukan Syamsul yg bersemangat, susunya kuremas, cukup besar hingga tanganku hampir tdk menutupinya. Matanya hanya meram melek menikmati goygan. Aku sebenarnya kurang tega, karena anaknya, Fenny sudah bergabung dengan kami, tapi kapan lagi dapat kesempatan seperti ini?
Hampir setengah jam kami bercinta two in one, Mamat pun belum kunjung masuk menyusul. Aku pun sudah bergantian posisi dengan Syamsul. Walau tante Dewi sudah berumur, tapi memeknya masih seret, hanya karena becek membuat aku lebih mudah melesapkan k0ntolku ke lubang memeknya. Ku peluk tubuh tante Dewi hingga dadaku menyentuh erat dengan susunya, ku goyg terus di atas ranjang, sedangkan Syamsul sedang istirahat, ia menyalakan rokok dan duduk sambil memilih siaran televisi.
Cukup lama aku menikmati tubuh tante Dewi, hingga aku pun berejakulasi. Ku tarik k0ntolku yg penuh dengab sperma terbalut kondom. Tante Dewi kemudian terkapar karena cukup lelah. Aku pun meninggalkannya untuk membersihkan k0ntolku di kamar mandi. Dalam kamar mandi ku dengar Syamsul dan tante Dewi sedang berbincang-bincang, Syamsul pasti menceritakan maksud kedatangan kami. Aku pun keluar dari kamar mandi, walaupun kami bertiga masih dalam keadaan bugil, tapi kami tdk sungkan untuk saling berkenalan.
Tante Dewi langsung meneteskan air mata setelah mendengar kabar dari kami.
“Fenny yg malang…”, kata tante Dewi.
“Bapaknya yg penjudi itu telah menjual kami ke bang Solihin, untungnya Fenny bisa kabur…”, sambung tante Dewi. “Tante sudah nyicil hutang-hutang bapaknya Fenny, tdk banyak lagi, semoga tante bisa keluar dari tempat ini dan segera bertemu dengan Fenny…”, kata tante Dewi yg membuatku menjadi sedikit iba.
Ia benar-benar merindukan anaknya, air matanya bercucuran hingga membasahi pipinya.
“Tenang saja, Fenny baik-baik saja, dia juga rindu kok sama tante…”, aku berusaha membujuknya agar tdk menangis lagi. Lalu kucari celanaku untuk mengambil uang,
“Emangnya sisa hutangnya berapa?”, aku bertanya kembali.
“Tinggal seratus juta, tapi bang Solihin sangat kejam, ia pasti menghitung bunganya juga…”, jawab tante Dewi semakin sedih. ‘Waduh, uang yg ku bawa tdk lah cukup’, pikirku dalam hati.
Aku pun menjelakannya kepada tante Dewi agar dia tenang, karena aku akan menghubungi Bima untuk membawa sisanya.
“Telp boss lah Syam…”, aku memerintahkan Syamsul.
Ia lalu berdiri dan mencari handphone nya yg tertinggal di saku celana.
Belum sempat mendapati handphone, pintu pun terbuka. Mamat masuk beserta seorang pria besar dengan tegap dan berwajah garang.
“Bim, nih bang Solihin…”, Mamat memperkenalkanku dengan pria berwajah garang itu.
“Boss…”, sapa tante Dewi kepada pria itu.
Aku pun kemudian berjabat tangan dengannya, pria besar itu adalah pimpinan di sini, wajahnya terdapat goresan, membuatku sedikit takut melihatnya. cerita sex
“Oke, Mamat sudah menjelaskan kedatangan kalian… Kalau tdk memandang Mamat, aku tak akan lepaskan wanita ini…”, kata bang Solihin.
Mungkin Mamat sudah banyak berjasa padanya.
“Kalian bawa saja wanita ini…”, katanya.
“Terima kasih bang…”, kami mengucapkan terima kasih padanya.
Pria besar itu pun pergi dari kamar sambil berkata,
“tapi main-nya ga gratis ya…”. Kami pun tertawa sambil menjawab,
“Iya bang, kami tambah waktu… Tar kami bayar…”, jawab kami.
Tante Dewi kegirangan lalu memelukku yg berada paling dekat dengannya.
“Thanks…”, bisiknya di dekat telingaku.
Mamat yg tadi tdk sempat menikmati tante Dewi pun segera menanggalkan pakaiannya.
“Ini ga gratis loh, bang Solihin minta bantu menemukan keberadaan bapaknya Fenny…”, kata Mamat.
Ternyata sedari tadi Mamat bernegosiasi dengan bang Solihin.
“Tenang aja bro, itu sudah kerjaan kita dari dulu…”, lanjut Syamsul.
“Sebagai tanta terima kasih, aku akan melayani kalian seumur hidup…”, kata tante Dewi yg kemudian kembali membagikan kami kondom.
Hahaha, ronde selanjutnya nih.
Aku dan Syamsul membiarkan Mamat beraksi sendiri terlebih dahulu. Tante Dewi melayani Mamat dengan sangat semangat, tanpa kenal lelah. Ini kesempatan kami, karena kalau sudah kembali ke tempat kami, Bima lah yg berkuasa. Mamat menyetubuhi tante Dewi dengan nafsu selayak suami istri, permainan cinta yg kemudian mengundang nafsu birahi kami. Hatiku kembali berkecamuk, jantungku berdegup kencang, dan k0ntolku mulai kembali menegang.
“Napa Bim? Mau lanjut?”, tanya Syamsul yg sedang duduk di sampingku.
“Hahaha, kayak bro ga nafsu aja…”, balasku yg kembali menghisap rokok dan mencari channel tv yg enak ditonton.
Syamsul juga kelihatan kembali bergairah, malu menjawab pernyataanku tadi, ia hanya memainkan k0ntolnya yg kembali mengeras.
Mamat memeluk tante Dewi dengan erat, dilumatnya bibir tante Dewi sambil menggoygkan pinggulnya untuk mengocok memek tante Dewi dengan k0ntolnya.
“Enakk…”, rintihan tante Dewi yg benar-benar jelas terdengar.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, aku pun bangkit dan coba melihat apa yg terjadi.
“Ada apa?”, tanyaku melihat Deni di depan pintu.
“Jangan lama mas, takut boss berubah pikiran…”, kata Deni yg sedari tadi juga mengawasi gelagat bang Solihin. “Kalau ga mandang Mamat, gue sih ga bakal kasih saran…”, lanjut Deni.
“Iya bro, ne lagi tungguin Mamat…”, jawabku.
Benar juga pikirku dalam hati, bang Solihin sudah memberi kemudahan, kalau ia berubah pikiran, bisa-bisa kami tdk diperbolehkan keluar dari sini.
Aku pun kembali masuk dan mengenakan kembali pakaianku.
“Mau ke mana Bim? Belum ronde dua nih…”, tanya Syamsul.
“Kita mesti cepat tinggalin tempat ini bro, sebelum bang Solihin berubah pikiran…”, jawabku sambil mengemas semuanya.
Mendengar itu, Syamsul juga segera memakai kembali pakaiannya. Kami hanya menunggu Mamat dan tante Dewi menyelesaikan acara mereka.
Tdk lama, mereka sudah terkapar, Mamat dan tante Dewi sudah menyelesaikan permainan cinta mereka dan mencapai orgasme. Aku pun meminta mereka segera bergegas untuk meninggalkan tempat ini. Tanpa menunggu lama, kami pun keluar, tak berani berpamitan dengan bang Solihin, kami hanya keluar dengan diantar oleh Deni sampai ke parkiran.
“Thanks bro..”, salam Mamat sambil berjabat tangan dengan Deni.
“Sip, kapan-kapan kita ngumpul lagi…”, balas Deni.
Aman pikirku, kami pun keluar dari tempat itu. Aku menyupir dan Mamat duduk di sampingku, sedangkan Syamsul dan tante Dewi duduk di belakang. Ternyata di sepanjang perjalanan, Syamsul melanjutkan percintaannya dengan tante Dewi. Ia membuka resleting celananya dan mengeluarkan k0ntolnya yg sudah mengerah.
Tante Dewi pun mulai mengocoknya, mereka tdk takut dengan pandangan dari luar, karena jendela mobil menggunakan kaca film, sehingga sulit melihat jelas ke dalam mobil dari arah luar. Tante Dewi sudah profesional, ia mulai menundukkan kepalanya untuk menyepong k0ntol Syamsul. Sialan pikirku, tahu gini aku milih duduk di belakang saja deh. Sedikit iri juga karena permainan mereka hanya membuat k0ntolku terangsang tanpa pelampiasan.
Akhirnya sampai juga di tempat usaha Bima, sedangkan Mamat dan tante Dewi sudah menyudahi aktivitas mereka. Kami segera naik ke lantai tiga, tempat biasanya kami berkumpul.
“Mamaaaa…..”, teriak Fenny ketika melihat kami tiba bersama ibunya.
“Sudah beres?”, tanya Bima padaku.
“Sip dah…”, jawabku.
Reuni antara ibu dan anakpun berlangsung beberapa saat, setelah itu kami pun saling berkenalan. Hmm, nambah anggota lagi nih tempat kami.
“Oke, nanti malam kita buat pesta…”, kata Bima membuat seluruh orang di sini bersorak gembira.

Widya Orgasme

Itubandar.Com- Cerita Seks 2017

Seorang wanita yg bernama Widya. Usianya 27 tahun. Dia tinggal di satu kota yg berbeda dengan kota tempat tinggalku. Emailnya singkat, hanya menanyakan kebenaran ceritaku. Setelah beberapa kali saling berkirim email, Widya memberikan nomor handphone-nya padaku.Sam.. Kamu tinggal di kota mana sih?” tanyanya di email.
“Kota ini.. Cuma aku sering pergi ke luar kota untuk urusan kerjaan” jawabku.
“Wah liburan lebaran ini aku mau ke kotamu.”
“Oh ya? Oke nanti kita atur waktu untuk bertemu. Siapa tahu kita bisa kencan.. Oh ya kirim fotomu dong?” balasku di email.
“Sory, gue nggak ada foto..” balas Widya.
“Ah masa.. Pasti ada lah..” bagiku hampir tak mungkin seseorang tak punya foto.
“Ada sich, tapi jelek.. Nanti aja kalau aku ke kotamu aku foto dan kasih ke kamu”
Yah, aku tahu Widya jujur. Dari isi emailnya, aku tahu dia tdk suka basa basi. Karena itu aku okay saja menunggu fotonya.
Hari kedatangan Widya tiba. Malamnya aku meneleponnya.
“Udah nyampe? Kamu tinggal di mana?”
“Udah dari tadi.. Tinggal di sini..” katanya menyebutkan nama suatu daerah.
“Bisa tahu nomor teleponnya? Aku telepon di rumah saja ya?”
Aku ingin tahu apakah dia mau memberikan nomor teleponnya. Sekalian berhematlah. Ternyata Widya mau memberikan nomor teleponnya. Lalu aku meneleponnya. Kami bicara tdk banyak karena aku memang sedang sibuk. Lalu aku membuat janji untuk datang ke rumahnya.
Cerita dewasa terbaru, Aku datang beberapa hari kemudian. Di perjalanan aku berdebar-debar memikirkan seperti apa si Widya ini. Setelah sempat salah rumah, aku menemukan rumahnya. Widya manis orangnya. (kalau baca cerita ini jangan senyum sendiri ya, Widya!), tubuhnya seksi dengan tinggi 170 cm/65 kg. Kate Winslet memiliki postur 168 cm/65 kg. Jadi bisa dibayangkan kira-kira tubuh Widya, sama sekali tdk gemuk menurutku. Beratnya mungkin banyak terfokus di payudara dan pinggulnya yg seksi. Belakangan aku baru tahu ukuran bra-nya 36B. Kulitnya kuning seperti orang Chinese kebanyakan. Dengan rambut sebahu, bibir penuh dan tanpa make up, dia kelihatan natural.
Kami bicara cukup lama. Orangnya enak diajak bicara. Banyak bahan yg bisa dia ceritakan. Mulai pekerjaannya, mantan pacarnya, teman-temannya, keluarganya, sampai akhirnya kami membicarakan cerita yg kutulis, respon pembaca dan banyak hal lain. Satu hal yg kusukai darinya adalah keterusterangannya. Meskipun kadang topik sex membuatnya malu, tetapi Widya tetap menyambut setiap bahan pembicaraan kami. Waktu menunjukkan pukul 21.30 dan aku memutuskan untuk pulang. Dalam hati aku masih bimbang untuk mengajaknya berkencan atau tdk. Akhir-akhir ini pekerjaanku menumpuk dan menyita waktuku.
Kami berdua berjalan menuju gerbang rumahnya. Widya tinggal di rumah neneknya selama di kotaku. Mataku menjelajahi rumah dan sekelilingnya. Banyak orang di rumah seberang. Wah, padahal aku ingin menciumnya. Ketika Widya membukakan kunci gerbang, bahunya yg terbuka putih mulus membuatku ingin memeluk dan mencium tengkuknya. Akan tetapi aku tak jadi melakukannya.
“Aku pulang ya.. Widya? Tunggu besok ya, kalau ada waktu aku akan mengajakmu kencan” kataku. Widya mengangguk.
Aku segera masuk mobilku dan pulang. Sampai di rumah aku menulis SMS untuk Widya.
“Widya.. Menurutmu aku orangnya gimana?”
“Kamu cute, Sam. Tinggi juga tubuhmu. Aku baru kali ini sampai mendongakkan kepalaku waktu bicara dengan cowok.. Soalnya aku tinggi juga.. Kalau aku menurutmu?”
“You’re so sweet, girl.. Tadi aku ingin menciummu tapi banyak orang..”
“Wah.. Thanks.. U ingin menciumku? Aku juga lho.. Tapi kukira Sam tdk tertarik padaku tadi..”
astaga.. Siapa yg tdk tertarik dengan bibir penuh dan tubuh tinggi seksi itu?
“What a missing moment! Aduh.. Tahu gitu tadi aku akan mengajakmu masuk mobil dan menciummu!” aku jadi menyesal tdk menciumnya tadi. Aku kehilangan kesempatan bagus.
“Iya.. Aku jadi kepikiran missing moment tadi..”
“Oh ya Widya.. Kalau besok aku pasti tdk bisa mengajakmu keluar. Ada janji dengan client. Mungkin besok lusa ya.. Aku ke rumahmu malam.”
“Oh.. Besok gak bisa ya? Aku available-nya cuma sampai besok lusa malam. Pagi-pagi aku sudah pulang ke kotaku..”
“Oh gitu? Ya besok lusa aja deh. Gimana kalau kita ke hotel saja?”
“Tak masalah. Tapi tdk bisa menginap lho. Soalnya paginya aku sudah harus pulang..”
Aku mulai menghitung waktu. Kesibukanku yg luar biasa sangat menguras fisikku. Aku tiba-tiba kuatir
tdk bisa memuaskan Widya. Bagaimana jika nanti aku lemah? Aku pun menulis SMS lagi ke Widya.
“Tapi kalau aku capek, kita tdk usah ke hotel ya? Daripada belum-belum aku sudah ejakulasi.. Kan kasihan kamunya kalau tdk bisa orgasme..”
“Aku tdk mengejar orgasme, Sam. Bagaimana kalau aku bilang, sangat sulit membuatku orgasme? Aku suka aktifitasnya. Cium, peluk, have sex, making love.. Aku tdk mengejar orgasmenya..
Aku jadi bingung sendiri. Aku tdk mungkin melepas pekerjaanku, tetapi aku juga tdk ingin melepas kesempatan bercinta dengan salah satu pembaca Rumah Seks ini yg sudah jauh-jauh ke datang kotaku. Aku masih berpikir ketika SMS dari Widya datang lagi.
“Sam.. Ini one nite stand pertamaku. Aku ke kotamu belum tentu 1 tahun sekali. Mungkin kita tdk akan punya kesempatan ke dua kalinya..”
“Aku cuma kuatir nanti akan mengecewakanmu..” balasku.
“Sam, bukankah seharusnya yg memutuskan kecewa atau tdk itu aku? Jangan seperti itu.. karena justru membuatku kepikiran. Make no sense banget deh..”
Ya, Widya benar. Kesempatan di depan mata yg mungkin tdk akan terulang lagi tdk boleh disia-
siakan.
“Oke deh.. Besok jam 5 sore aku jemput. Kita ke hotel short time saja. Oh ya Widya.. Pasanganmu biasanya pake kondom tdk? Aku terbiasa pake kondom. Demi menjaga kesehatan dan mencegah kehamilan” tulisku lagi di SMS.
“Sam, aku minum pil anti hamil kok. Aku juga bersih, bebas penyakit.”
“Aku juga sehat, Widya.. Soalnya aku baru 1x tanpa kondom, dengan Cie Yeni itu..” kataku.
“Sam, ini one nite stand pertamaku. Selama ini aku having sex dengan orang yg sudah kukenal lama. Jadi, kalau kamu mau pake kondom, itu better for me.”
Ya, pikiran Widya sama denganku. Kami belum saling kenal sebelumnya. Resiko terkena penyakit cukup besar.
“Wah.. Thanks Widya. Tadi aku kuatir menyinggung perasaanmu. Kalau gitu aku akan pakai kondom saja.. Oh ya, u aktif atau pasif waktu ML?”
“Aku tergantung pasanganku. Bisa aktif bisa pasif. Kamu suka cewek yg seperti apa Sam?”
“Aku suka cewek aktif. Boleh agresif boleh tdk. Tetapi yg penting aktif. Kalau oral atau dioral kamu suka?”
“Aku suka dioral kalau enak.. Kalau mengoral aku bisa cuma tdk pandai. Kalau kamu?”
“Aku suka dioral. Kalau mengoral, aku mau saja tapi agak sensitif dengan bau..” kataku.
“Oh ya? Aku tdk pernah dikomplain soal bauku kok..” kami terus mengobrol sampai larut malam sampai akhirnya Widya kehabisan pulsa.
Besok sorenya aku jemput Widya dan segera ke hotel untuk check in short time. Widya tampil sexy dengan tank top dan celana jeans. Lipstik tipis, mascara dan bedak tipis membuatnya lebih cantik. Di sepanjang jalan aku tdk banyak bicara. Aku lebih banyak berpikir bagaimana nanti aku bisa memuaskannya. Aku merasakan tubuhku tdk fit. Tetapi memikirkan bergumul dengan wanita yg sekarang duduk di sebelahku di mobil, membuatku segar. Asyik.. Sebentar lagi aku bercinta lagi. Sudah lama aku tdk bercinta. Sekitar 2 bulan.
Sampai di kamar hotel aku memesan air mineral dan menyalakan televisi. Widya duduk di tepi ranjang setelah meletakkan tasnya.
“Wah.. Aku nervous, Sam..” katanya.
Aku terkejut. Wanita ini nervous! Haha.. Ada-ada saja. Tapi aku memahaminya. Ini adalah pertama kalinya Widya hendak ML dengan orang yg belum lama dikenalnya. Pasti ada keragu-raguan dan banyak pikiran yg membuatnya nervous. Aku harus berusaha menenangkannya.
Perlahan tanganku meraih pinggangnya yg terbuka. Aku mengusapnya lembut. Widya agak kegelian. Dia memegang tanganku.
“Wah.. Kok bisa nervous ya. Padahal waktu ML pertama kali saja tdk nervous..”
Aku hendak menjawabnya ketika room Sam datang membawa minuman yg kupesan. Aku minum sedikit lalu berbaring. Widya masih kaku duduk di pinggir ranjang. Akhirnya kutarik tubuhnya untuk berbaring. Maksudku ingin membuatnya rileks dengan berbaring. Setelah Widya berbaring, aku menghampiri lehernya dan menghembuskan nafasku pelan-pelan. Widya melenguh. Dia membalikkan badannya dan mulai mencium bibirku.
Aku membalasnya dengan hangat. Bibir Widya penuh. Dia mahir sekali melumat bibirku sambil menghisap. Enak, guys! Kami beradu bibir, lidah dan seluruh mulut. Saling melumat, menjilat dan menghisap. Kurasakan nafas Widya mulai memburu. Ciuman bibir kami terlepas. Aku mulai mencari titik erotis di wajahnya. Mulai dahi, pipi, leher kucium. Reaksinya biasa saja. Waktu aku mencapai telinganya, desahannya semakin keras. Telinganya sensitif. Kami bercumbu terus. Aku berkonsentrasi di bibir dan telinganya. Tanganku memegang kepalanya. Tangan Widya bergerak meraba perutku dan naik menuju dadaku. Dia meraba-raba dan memainkan puting dadaku. Geli dan lumayan enak.
Kami berciuman cukup lama. Tanganku bergerak meraih kait bra-nya. Ternyata sulit terbuka! Widya tertawa. Dia kemudian melepas tank top dan bra-nya. Aku menelan ludah melihat payudara 36B-nya. Wow! Putingnya merah menantang sangat menonjol. Baru kali ini aku melihat puting seseksi itu. Aku tdk segera meraih payudaranya. Aku terlebih dahulu menikmati dengan melihatnya. Kuraba bagian tengah dadanya. Turun ke perutnya. Membuat gerakan melingkar membuatnya menggelinjang geli. Naik merayap ke lembah payudaranya. Widya mengira aku akan meraih putingnya. Ternyata dia salah. Aku hanya berputar-putar di payudaranya tanpa memberikan tekanan apapun..
“Uh.. Jahat..” bisik Widya.
Ya, belum saatnya meraih payudaranya. Aku kembali menciumnya. Turun ke leher dan merayap ke dadanya.
Hidungku menelurusi payudaranya dan tiba di putingnya. Kemudian kuturunkan kepalaku. Lidahku menjilat
melingkar di perut, naik ke payudaranya, berputar-putar seperti pendaki gunung yg berusaha mencapai
puncak. Tubuh Widya mulai gelisah. Aku tahu dan mulai menjilat puncak putingnya dengan seluruh lidahku.
Penuh..
“Aach..” Widya mengerang.
Aku menjilat dan mulai menghisap putingnya. Tanganku bergerak memijat punggungnya. Kemudian pinggang dan perutnya. Aku berusaha membuat aliran darahnya merata di semua bagian tubuhnya. Widya menggelinjang terus saat kupijat dan kuraba punggungnya. Jariku membuat gerakan sangat halus hingga membuat saraf-sarafnya bereaksi. Darahnya mengalir lebih cepat dan Widya semakin terangsang. Tubuhnya bergetar menahan rangsangan di punggungnya. Aku menahannya dengan tanganku, tak membiarkannya terlepas. Titik erotisnya banyak tersebar di punggung. Karena itu guratan jariku di punggungnya membuat Widya semakin terangsang.
Perlahan aku menurunkan celana dalamnya. Wow.. Memek yg seksi terpampang di depan wajahku. Persis di mukaku! Memeknya halus tanpa ada bulu. Widya mencukur bersih memeknya. Aku menciumnya. Hmm.. Tdk bau. Hanya ada aroma khas memek yg memang sudah seharusnya ada. Aku menjulurkan lidahku. Menjilatnya sepenuh hati. Semua jadi sasaranku. Labia mayora, labia minora, dan akhirnya aku menyerang klitorisnya. Daging berwarna merah muda di tempat bibir dalam memeknya bertemu itu kujilat habis-habisan.
“Oh Yess..” desah Widya.
Tubuhnya mulai bergetar hebat. Aku terus menjilatnya sambil sesekali menghisapnya. Kepalaku tepat berada di antara kedua kakinya. Lama-kelamaan kakinya menjepit kakiku. Jepitan yg mulanya biasa, sampai akhirnya jepitannya kuat sekali.
“Argh.. Oh God.. Ah.. Ah..” desah Widya. Aku makin bersemangat menjilatnya.
“Aku nggak kuat, Sam.. Argh..”
Widya makin kuat mendesah dan mengerang.. Siapa peduli? Aku akan menyiksanya lebih jauh lagi dengan kenikmatan yg dahsyat. Dalam.. Tdk terlupakan. Tubuh Widya menggelinjang makin kuat.
“Ogh.. Sam, aku tak tahan.. Sudah! Sudah!”
Kakinya melepas jepitannya. Tapi aku malah menahan kakinya dan terus menjilatnya. Siksaan nikmat ini harus kulakukan. Widya berteriak makin kuat. Akhirnya dia bangun. Kakinya tak dapat kutahan lagi. Dia bangun dan menerkamku.
“Aku nggak kuat lagi, Sam!” raung Widya.
Tubuhku ditariknya berbaring dan dia menindihku dari atas. Tangannya mencari k0ntolku dan berusaha memasukkannya ke memeknya.. Astaga! K0ntolku masih belum sempurna ereksinya. Otomatis penetrasi gagal dilakukan. Sangat sulit masuk ke memek kalau k0ntol tdk cukup keras. Perlahan, bukannya mengeras, k0ntolku justru semakin loyo! Apa yg kutakutkan terjadi. Fisikku yg sedang kelelahan membuat k0ntolku gagal ereksi.
“Bantu aku, Widya..” kataku shock.
Aku malu sekali. Widya meraih k0ntolku dan meremasnya. Kemudian dia mengoralku. Gagal. K0ntolku makin tidur. Aku makin shock.
“Sudah, Widya.. Nanti saja..” kataku pelan.
Aku seperti jatuh dari lantai tingkat sepuluh dan jatuh dengan keras ke bumi. Sakit, malu dan sangat terkejut. Ini adalah pertama kalinya aku gagal ereksi.
Kami sama-sama berbaring. Widya mungkin mengira aku sudah habis malam itu. Tapi pikiranku tdk mau kalah. Aku mengingat-ingat apakah benar kelelahan jadi faktor utamaku gagal ereksi?
“Sory Widya.. Ini baru pertama kalinya aku alami” ujarku dengan sangat malu.
“Its Okay, Sam. Kamu kan memang lagi kecapekan..” jawabnya.
Aku tak tahu apa yg dipikirkannya. Tetapi walaupun dia tdk mempermasalahkan kejadian ini, aku yg mempermasalahkannya! Aku meraba k0ntolku dan mencoba mengocoknya. Ternyata k0ntolku bereaksi bagus. Mungkin karena 2 bulan tdk ML? Mungkin saja. Aku terus mengocok k0ntolku dan dalam waktu sangat singkat aku berejakulasi. Aku senang bisa ejakulasi. Itu tandanya aku tinggal menunggu k0ntolku ereksi lagi. Aku butuh makan untuk menambah energiku. Sudah jam 19.00. Aku menelepon room service dan memesan nasi rawon dan ice tea.
Makanan datang dan aku segera memakannya. Kudengar hujan turun dengan lebat. Aku suka sekali dengan suara hujan. Membuatku merasa nyaman. Selesai makan aku minum cukup banyak supaya bau rawon di mulutku hilang. Kemudian aku berbaring di ranjang. Aku merasakan k0ntolku mulai normal lagi. Perlahan kepercayaan diriku muncul. Aku berusaha keras melupakan kejadian tadi. Untungnya Widya cukup sabar dan memberiku semangat.
“Gak apa-apa kok. Jangan dipikirkan, nanti kamu malah trauma. Kan memang kamu lagi capek banget..”
Kata-kata Widya menguatkanku. Aku yg tadi sangat shock dan malu mulai percaya diri. Kubuka kondom dan mulai memakainya. Tdk masalah k0ntolku belum ereksi penuh. Belum lama rebahan di ranjang, Widya kembali naik ke atas tubuhku dan mulai menciumku. Dia menikmati sekali mencumbuku. Aku mengikuti tempo-nya.
Rata-rata wanita butuh waktu 15-30 menit untuk orgasme, sedangkan pria cuma 3-5 menit, karena itu tdk ada gunanya aku menggebu-gebu. Kubiarkan Widya menguasaiku. Menghisap bibirku, menghisap lidahku. Kelebihannya memang di ciumannya. Sementara gerak tubuh dan tangannya belum terlalu mahir. Tetapi tubuh telanjang kami yg saling bersentuhan, yg bergerak alami, sudah cukup untuk membuat kami intim.
Payudaranya yg seksi menempel erat di dadaku. Kenyal dan lembut.. Perutnya.. Terasa hangat di perutku. Kulit kami bersentuhan dan menggesek pelan memberikan stimuli nikmat yg menggetarkan hati. Jantung kami memompa darah lebih cepat. Nafas makin memburu. Ciuman Widya makin dalam. Makin panas. Aku juga sudah mulai panas. Kutingkatkan kekuatanku. Aku menyerbu bibirnya dengan panas. Kami saling melumat makin liar, makin keras, makin cepat.. Luar biasa nikmat. Aku membayangkan.. Berciuman saja sudah sedemikian nikmat, apalagi nanti kalau k0ntolku sudah menembus memeknya? Perlahan-lahan ereksi k0ntolku mencapai puncaknya. Keras sekali. Dalam hati aku senang sekali. Aku makin percaya diri.
“Widya.. It’s the time..” bisikku sangat pelan nyaris tak terdengar.
Sambil tubuh Widya tetap berada di atasku, aku memasukkan k0ntolku dari arah pantatnya. K0ntolku yg sudah tegak perkasa dengan berani menusuk masuk memek Widya.
“Ogh..” kami sama-sama mengerang.
Kemudian tubuh kami sama-sama bergoyang mengejar gesekan nikmat antara k0ntol dan memeknya. Kami sama-sama bergerak. Terkadang tempo kami berbeda hingga membuat gesekan terasa tdk nikmat. Dengan beberapa kali penyesuaian, kami makin cepat mendaki puncak kenikmatan.
“Kamu di atas ya, Sam..” kata Widya.
Dia mungkin kelelahan berada di atas terus. Tubuhnya berbaring dan aku naik ke atas tubuhnya. Kembali k0ntolku menghunjam masuk. Gesek nikmat kembali terjadi.. Tetapi aku sangat kesulitan dengan posisi itu karena kakiku terlipat. Aku menghentikan kocokanku. Kutarik Widya agak ke bawah lalu aku berdiri di pinggir ranjang. Aku lebih nyaman dengan posisi berdiri sementara Widya tetap berbaring.
“Sam, lepas saja kondomnya ya?” pinta Widya.
Rupanya dia menginginkan kenikmatan yg lebih. Okay.. Aku melepas kondomku. Dengan perkasa k0ntolku kembali menyodok masuk. Ufh.. hangat.. Kurasakan sensasi hangat dan nikmat saat k0ntolku menerobos masuk memeknya.
“Ogh.. Yeah..” desah Widya.
Dengan tempo sedang aku memacu birahi kami. Widya mulai gelisah. Serangan nikmat yg kulancarkan perlahan mulai meruntuhkan benteng-benteng sarafnya. Darahnya mengalir makin lancar. Desahan, raungan dan rintihan nikmatnya silih ganti meramaikan suasana remang-remang kamar hotel.
“Sam.. Enak.. Gila.. Okh..” rintih Widya.
Tempoku makin cepat. Suara k0ntolku yg keluar masuk menembus memeknnya juga makin keras. Makin membuatku bersemangat. Widya terguncang-guncang menahan nikmat. Matanya sampai terpejam dan bibirnya menutup, membuka.
“Agh.. Argh.. Sam.. Oh God..” ceracau Widya.
Aku makin cepat mengocok. Tak lama kemudian aku merasakan aku hampir ejakulasi. Aku berhenti dulu. Menenangkan pikiran. Kucabut k0ntolku. Kali ini tugas kulimpahkan pada jariku. Dengan dua jari aku menerobos memeknya. Mencari dan menemukan G-Spotnya. Titik erotis ini mulai kuserang. Selama ini aku sudah cukup hafal letak G-Spot sehingga dengan Widya aku tdk kesulitan.
Begitu jariku menekan-nekan G-Spotnya, Widya bergetar hebat. Tubuhnya seperti mau terpental keluar. Aku menahannya dengan tanganku yg lain. Desahan Widya makin kuat.
“Okhw.. Ogh.. Sshh.. Ergg.. Uwhh..” Entah bagaimana menuliskan erangannya? Sangat bervariasi dan bahkan Widya mulai mendesis dan mengeluarkan suara seperti mau menangis.
“Egh.. Egh.. Hh.. Hh..”
Aku makin bersemangat. Jariku satunya menyerang klitorisnya. Sebenarnya wanita tdk ada yg frigid. Selama dia menginginkan orgasme, dia akan mendapatkannya. Tentunya sebagai pria aku harus membantunya meraih orgasme. Klitoris dan G-spot, dua titik paling peka di tubuh wanita, dengan ribuan saraf yg peka, kuserang habis-habisan. Widya bergerak makin liar. Kedua tangannya mencengkeram erat sprei di ranjang.
“Aku nggak kuat, Sam.. Sudah..” pintanya.
Inilah Widya. Ingin orgasme, tapi saat sudah mendekati, malah minta berhenti. Tentu aku menolaknya. K0ntolku yg sedari tadi melihat jariku beraksi mulai cemburu. Dia mulai ingin bekerja lagi. Haha.. Dengan ijinku, k0ntolku kembali menerobos masuk. Kali ini aku mengarahkan k0ntolku ke atas, berusaha menyentuh G-Spotnya. Lalu kusodok dengan tempo pelan. Tubuhku menindihnya menghampiri Widya yg segera saja memelukku.
“Sam, oh.. God.. Yess..” erang Widya.
Aku terus memacu k0ntolku. Lama-lama makin kuat dan cepat, sampai akhirnya dengan kecepatan tinggi dann tenaga kuat aku mengocoknya dengan stabil.
“Ck.. Ck.. Ck.. Sr.. Sr.. Ck..” suara k0ntolku yg beradu dengan memeknya.
“Argh.. Arghh” Widya berteriak.
Jarinya mencengkeram punggungku dan mencakarnya. Wah, luka lagi deh.. pikirku. Tapi tdk masalah. Aku sungguh menikmati melihat wajah Widya yg sedang dilanda birahi. Matanya terpejam, merah, dengan mulut yg mengeluarkan suara-suara mirip tangisan.
“Sudah.. Sam.. Sudah..” Widya kembali ingin berhenti. Aku terus memacunya.
“Gila kamu Sam.. Gila..!!” Widya terguncang-guncang.
“Ah.. Ah.. AAHH…”
Widya melenguh panjang. Tubuhnya agak mengejang dan terangkat sedikit. Kurasakan jemarinya kaku. Kakinya juga mengejang. Goyangannya berhenti. Matanya terpejam dengan mulut terbuka menganga. Widya orgasme. Tapi aku belum, maka dengan cepat aku mengocokkan k0ntolku mengejar orgasmeku. Tetapi orgasmeku masih lama. Beberapa menit kemudian Widya membuka mata. K0ntol kucabut.
“Sudah Sam.. Aku capek banget.. Gila.. Badanku lemas sekali” bisik Widya.
“Mau aku terusin?” aku ingin membuatnya mengalami multi orgasme.
“No.. Aku capek sekali..” katanya. Aku jadi heran. Wanita mana yg menolak multi orgasme?
“Kamu belum pernah mengalami ini ya?”
“Iya.. Malu-maluin ya?” Widya tersipu malu.
Dia sudah ML sejak 4 tahun yg lalu dan ini adalah orgasme pertamanya! Aku cuma tersenyum. Wajar deh kalau dia sampai kelelahan begitu. Tak kukira dia sampai lemas begitu. Aku berdiri dan minum air mineral. Kemudian berbaring di ranjang. Widya kembali menaiki tubuhku dan menciumku. Aku membalas ciumannya. Beberapa menit kami bercumbu, lalu aku duduk dan mulai memijat tubuhnya.
“Wah.. pakai dipijat segala..” katanya.
Tentu saja, ada foreplay, making love, dan afterplay. Aku menyebutnya after orgasm service. Kupijat punggung, tengkuk dan pinggulnya. Widya tampak kelelahan. Nafasnya masih memburu. Aku sendiri malah dalam top form. Setelah kejadian tadi, aku berhasil melupakannya dan bangkit menjadi perkasa. Inilah aku, yg selalu berusaha membuat wanita orgasme.
“Kamunya sendiri belum dapet ya Sam?” tanya Widya.
Iya sih.. Aku belum orgasme, tetapi tdk masalah. Aku sudah ratusan kali orgasme, sedangkan Widya.. Ini adalah pertama kalinya! Banyak wanita yg berpikir dia sudah mengalami nikmatnya bercinta. Benar. Tetapi banyak wanita yg tdk tahu, bahwa mereka belum pernah mencapai orgasme.. Ketika malamnya aku mengantar Widya pulang dan kami berkirim SMS, aku kembali menanyakan apa yg dirasakannya.
“Widya.. Tadi kamu tdk faking orgasme (pura-pura) kan?” aku tentu saja tdk ingin wanita yg ML bersamaku berpura-pura mengalami orgasme.
“Tdk, Sam. Sudah kubilang, aku tdk mengejar orgasme. Jadi mengapa aku berpura-pura? Aku ragu-ragu waktu kau bilang akan membuatku orgasme, tetapi waktu mengalaminya.. Astaga.. Luar biasa..” balas Widya.
“Oh ya? Bagaimana rasanya? Bagian tubuh yg mana yg merasakan orgasme?” tanyaku penasaran.
“Seluruh tubuh, Sam. Tapi ya di bagian bawah itu yg paling terasa. Gila.. Aku seperti melayg, terbang. Kepalaku seperti terbelah dua. Semua gerakan tubuhku waktu orgasme seperti bukan otakku yg mengontrolnya. Lepas kendali.. Enak sekali. Tapi ya itu.. Lemasnya itu yg aku nggak tahan..”
Aku tersenyum membaca SMS-nya. Berbeda dengan pria yg hanya dapat merasakan nikmat di k0ntolnya, wanita mengalami kenikmatan di seluruh tubuhnya. Urat nadinya terbuka, darah mengalir lebih lancar.. Benar-benar wow!
“Sory ya Widya karena aku tadi sempat gagal. Aku belum hebat deh tadi..”
“Sam.. Segitu tdk hebat? Sulit dipercaya. Banyak hal yg baru kualami pertama kali waktu ML denganmu. I will never forget it..” Aku tersanjung berhasil membuat Widya orgasme untuk pertama kalinya.
Besok paginya aku bangun dan melihat ada SMS dari Widya..
“Sam, I go back home to my city. Thanks for accompany me while I’m in your city, especially for the nice
memory. Hope to see you again soon and I’ll wait for the story. Take care, keep in touch and bye bye..
:)”
Wanita seksi dengan puting menantang itu telah pulang ke kotanya. Aku jadi teringat malam itu, sehabis bercinta dengannya, aku menanyakan hal yg sama pada Widya. Tentang pilihannya. Cowok yg jago sex tapi sangat buruk pribadinya, atau impoten tapi pribadinya sangat baik.
Widya ternyata lebih memilih cowok yg sexnya jago. Akan tetapi jika itu untuk pasangan seumur hidup, dia jadi bimbang dan memilih abstain. Ketika aku memintanya untuk mempertimbangkan keluarga, anak-anak dan semua aspek.., Widya memilih laki-laki yg pribadinya baik, tetapi itu setelah usianya di atas 30 tahun, setelah dia berhenti dari semua petualangan sexnya.

Abang Ipar Perkasa

Itubandar.com-Cerita Dewasa 2017

Yulia 28 th body seksi, tinggi badan 160 kulit putih bersih bentuk dada besar dan kencang, pinggang yg ramping tanpa ada lemak sedikitpun diperutnya dan yg paling ia banggakan adalah pinggulnya yg sexy dgn bongkahan pantatnya yg bulat menonjol membuat pria manapun menahan napas.Ilham 32 th suami Yulia berkerja sebagai salah satu direktur disebuah perusahaan besar. Perkawinan mereka baru berumur 2 tahun dan belum dikaruniai anak.
Keadaan rumah tangga mereka biasa biasa saja, hanya baru baru ini Ilham selalu sibuk dgn pekerjaannya kadang pulang larut malam bahkan kadang dikirim perusahaannya keluar negeri sampai berminggu minggu.
Yulia mulai merasakan kesepian, pernah satu kali ia ingin ikut suaminya keluar negeri tetapi suaminya tdk mengijinkan.
Yulia protes karena tdk punya kawan berbicara, akhirnya Ilham mengusulkan untuk ditemani kakaknya Jimmy 34 th yg kebetulan dipindahkan oleh perusahaannya kekota mereka tinggal. Jimmy baru saja cerai dgn istrinya karena ada ketdk cocokkan diantara mereka.
Jimmy mempunyai wajah yg cukup tampan dgn tubuh atletis memiliki sifat easy going mudah bergaul dan mempunyai sifat womenizer.
Singkat cerita Jimmy akan tinggal dirumah mereka sebagai orang ketiga yg akan merubah kehidupan Yulia selanjutnya.
Dihari pertama Jimmy tinggal dirumah mereka, Jimmy langsung terpesona akan kecantikan adik iparnya atau lebih tegas lagi ia tergiur oleh kemolekan tubuh adik iparnya yg aduhai itu.
Hanya karena ia baru saja bertemu dgn adiknya setelah sekian lama tdk bertemu maka ia lebih menyesuaikan dirinya sebagai layaknya seorang kakak.
Ilham tdk menaruh curiga apapun kepada kakaknya bahkan ia meminta kakaknya untuk menemani istrinya jikalau ia keluar kota.
Suatu saat ketika Ilham akan mendapatkan tugas kantornya selama dua bulan, malam sebelumnya mereka saling berdebat, rupanya Yulia tetap ingin ikut karena dua bulan bukan waktu yg singkat dan Yulia yg mempunyai sifat polos dan blak blakan langsung to the point bahwa sdh tiga minggu ia tdk digauli oleh suaminya sekarang mau ditinggal dua bulan.
Ilham coba menenangkan istrinya dgn mengimingi akan dibawakan oleh oleh dari belanda, Yulia tetap kecewa ia hanya ingin kemesraan dari suaminya.
akhirnya dgn terpaksa Ilham menggauli istrinya malam itu tetapi karena pikirannya hanya pada tugasnya saja maka ia dgn tempo singkat ia menggauli istrinya dan Yulia pun tdk mendapatkan kepuasan bathin yg ia sangat harapkan dari suaminya.
Pagi hari setelah Ilham berangkat ke airport seperti biasanya Yulia menyediakan makan pagi, kali ini hanya untuk kakak iparnya saja dan setelah siap Yulia memanggil kakak iparnya untuk sarapan, sebenarnya Jimmy sdh bangun tetapi ia tahu bahwa adiknya keluar negeri hari ini dan ia mendengar perdebatan mereka tadi malam.
maka pagi ini ia akan mencoba hasratnya untuk menguji adik iparnya. Lalu ia menyiapkan suatu perangkap dgn pura pura ketiduran sambil menaruh beberapa majalah porno diserakan dilantai. Benar saja tiba tiba pintunya yg tdk tertutup rapat diketuk oleh Yulia
..Mas Jimmy sarapan mas..” Yulia memanggil kakak iparnya sembari mendorong pintunya untuk melongok kedalam kamar, ternyata kakak iparnya masih tidur dgn memakai selimut menutupi tubuhnya,
“Mas bangun sarapan..”
Ia melihat Jimmy begitu nyenyak tidurnya akhirnya berniat untuk membangunkannya sendiri lalu masuk kekamar, ia melihat kelantai banyak sekali majalah yg telah terbuka berserakan.
maka sebelum membangunkan kakak iparnya Yulia bermaksud membereskan dahulu majalah majalah tersebut tetapi alangkah terkejutnya ketika ia mendapati gambar gambar yg ada didalam majalah tersebut. Tangan Yulia bergemetaran hatinya berdegup keras melihat pose pose persetubuhan yg sangat closed up, dgn cepat ia melirik kuatir kakak iparnya tiba tiba bangun.
hatinya ragu ragu sebenarnya ia ingin cepat cepat membereskan majalah ini ke raknya tetapi entah mengapa ada suatu hasrat ingin melihat gambar gambar itu lebih jauh,
“..Ah.. satu dua halaman sdh itu cepet cepet ditaruh lagi..
” pikiran Yulia yg bercabang, lalu pelan pelan ia buka halaman demi halaman, makin dilihat makin melotot matanya, ia melihat satu wanita sedang disetetubuhi dua kali laki.
jantungnya makin berdegup keras selangkangannya terasa gatal meqinya terasa berdenyut denyut putingnya mengeras birahinya dgn cepat meluap kepermukaan apalagi tadi malam hasrat birahinya tdk tertuntaskan oleh suaminya, kembali ia melirik ketempat tidur
“..Ah mas Jimmy masih tidur..” lalu pelan pelan ia dudukdilantai sambil menarik dasternya keatas terlihat celana dalamnya yg menerawang tipis kemudian ia masukan tangannya kedalam cd nya, rupanya Yulia ingin menuntaskan birahinya dgn masturbasi sambil menghayalkan gambar gambar tersebut, mulailah Yulia menggosok gosok clitorisnya sambil memelototi beberapa pose pose gambar yg merangsang birahinya.
Yulia begitu terokupasi dgn masturbasinya sampai napasnya tersengal tersengal tiba tiba terdengar deritan tempat tidur, membuat Yulia kaget bukan kepalang jantungnya terasa berhenti ketika ia menengok ke tempat tidur Jimmy masih pura pura tidur tetapi sdh berubah posisi dgn menghadap kedirinya dan yg sangat mengejutkan Yulia.
Jimmy sdh tdk berselimut lagi dan hanya memakai celana dlm, rupanya Jimmy dari tadi memperhatikan Yulia sehingga kemaluannyapun berdiri, dan yg dilihat oleh Yulia adalah pemandangan yg membuat birahinya semakin tdk menentu.
tubuh kakak iparnya yg kekar dadanya yg bidang hanya dibalut sepotong cd dimana terlihat jelas batang kemaluannya tercetak dicelana dalamnya.
Tubuh Yulia terasa kaku dan berat sekali untuk digerakkan tetapi akhirnya agak lega ketika kakak iparnya terdengar mendengkur tanda masih nyenyak tidur.
“..Ohh..Yulia kau sungguh cantik..” mulailah Jimmy pura pura ngelindur.
Yulia kaget mendengarnya sejenak ia berhenti melakukan aktifitasnya.
“.. Ohh..seandainya kau istriku akan kupeluk mesra dirimu akan kuciumi seluruh tubuhmu yg begitu sexy..
” Yulia benar benar bingung mengapa tiba tibak kakak iparnya melindurkan dirinya tetapi hatinya begitu senang ada seseorang yg menyanjung dirinya walaupun yg menyanjung itu kakak iparnya sendiri.
Tanpa disadari Yulia menggunggam sendiri,
“.. Ohh mas Jimmy seandainya kau suamiku akan kupeluk tubuhmu yg perkasa ini..” Walaupun suara Yulia terdengar lirih tetapi Jimmy masih dapat mendengarnya, Jimmy makin berani melakukan aksinya.
“..Ohh..Yulia sdh lama aku tdk bergaul dgn wanita seandainya kau bersedia, ingin rasanya aku menyetubuhimu akan kumasukan punyaku ini kemeqimu akan kuberikan kepuasan yg kau dambakan..” Yulia terhenyak darahnya terasa mendidih.. mengapa kakak iparnya tahu bahwa ia mendambakan kehangatan seorang laki laki, napsu birahinya semakin menjadi jadi. Meqinya berdenyut denyut jarinya semakin dlm merogoh lobang kenikmatannya membayangkan ucapan kakak iparnya tersebut.
Tiba tiba Jimmy berbalik lagi kali ini ia mencelentangkan tubuhnya sambil menceloteh memanggil nama |Yulia dgn gerakan seperti tdk disengaja ia mengusap usap batang kemaluannya lalu dgn perlahan Jimmy mencopot cd nya hingga batang kemaluannya mengacung dgn tegar.
Yulia membelalakkan matanya jantungnya terasa berhenti darahnya berdesir berputar cepat sekali. Tadi malam ia merasakan batang kemaluan suaminya tdk setegar dan sebesar apa yg dilihat sekarang. “..Ohh Yulia lihat batang k0ntolku sdh siap untuk memuasi birahimu, oh seandainya kau diatasku akan kugesek gesekan k0ntolku kemeqimu yg sdh merekah basah itu..
” kembali Jimmy menyeloteh memancing reaksi Yulia, benar saja Yulia seperti tersihir tanpa melepaskan pandangannya ke batang kemaluan kakak iparnya ia copot cdnya bahkan sekaligus melepaskan dasternya sehingga Yuliapun telanjang tanpa sehelai kain.
Dgn tubuh bugil putih mulus sungguh sangat sexy Yulia menaiki tempat tidur sambil mengangkat pantatnya yg sexy toketnya yg membusung ikut bergoyang.
lalu dgn perlahan ia membuka kedua pahanya sehingga kelihatan meqinya yg juga membusung, bibirnya terbelah merekah kemerah-merahan diantara bulu bulu kemaluannya yg halus dan sdh kelihatan basah berair.
Clitorisnya berwarna merah muda sebesar biji kacang terlihat mencuat keatas diujung bibir meqinya.
Yulia mulai mengambil posisi berjongkok tepat diantara batang kemaluan Jimmy yg sdh berdiri tegang.
Pikiran Yulia sdh begitu kacau napsu birahinya tdk dapat dikuasainya lagi, kata kata kakak iparnya merupakan ajakan yg sangat menggoda kebutuhan sexnya.
Yulia melihat tubuh kakak iparnya yg sangat perkasa kepala k0ntolnya sdh begitu dekat dgn meqinya tp entah mengapa Yulia menunggu celotehan kakak iparnya lagi seolah olah menunggu komando untuk pembenaran tindakannya.
“..Ohh..Yulia masukin k0ntolku ke meqimu sayang..” Jimmy
memincingkan sebelah matanya tak percaya apa yg dilihatnya, tubuh adik iparnya yg begitu sempurna tanpa sehelai benangpun lalu ia meneruskan celotehannya
“..Ohh akhirnya kau datang dlm mimpiku Yul..pahamu sungguh mulus..” Jimmy menaruh kedua tangannya di paha Yulia sambil mengelusnya.
Yulia bergetar hebat sentuhan tangan kakak iparnya menyadarkan seluruh hayalannya.
Akhirnya Yulia sadar bahwa ia betul betul membutuhkan kehangatan seorang pria dan pria itu berada tepat dihadapannya lalu tanpa sungkan lagi ia membangunkan kakak iparnya
“..Mas Jimmy.. mas ini Yulia bangun mas..”
Lalu Jimmy membuka matanya dgn mimik pura pura terkejut
“..Yul saya pikir saya sedang mimpi..” Yuliapun tersenyum nakal “..Mas Jimmy naksir Yulia ya..Yulia denger semua yg mas ocehkan tadi lalu Yulia turuti apa yg mas perintahkan..”
Jimmy membalas senyumannya
“.. Tp belum masuk tuh k0ntolku..” Yulia yg sdh begitu menggebu gebu akhirnya kembali konsentrasi melanjutkan aksinya.
Tetapi Yulia tdk langsung memasukkan batang kemaluan kakak iparnya itu kedalam lobang meqinya yg sdh merekah pasrah untuk menyambut batang k0ntol yg besar itu.
melainkan terlebih dahulu menggesek-gesekkan kepala kemaluannya itu diantara belahan meqinya sehingga kepala yg besar itu basah dan mengkilap oleh cairan lendir yg keluar dari celah-celah meqi wanita itu.
Yulia terbuai dgn mata yg terpejam sambil mendesah-desah menahan gejolak nafsu birahi yg terus membara.
“…sssssssshhhhh…maaaassss…ooooooogggghhhsss. ..!!
Bagaikan diguyur air hangat Yulia mendesah panjang tubuhnya terasa dialiri jutaan volt kenikmatan napsu birahinya makin terangsang hebat.
Yulia mulai menekan kepala k0ntol yg sdh pas berada di posisi mulut lobang meqinya.
Tampak kepala k0ntol Jimmy masih agak sulit masuk kedalam lobang meqinya yg walaupun sdh basah dan berair itu karena belum pernah kemasukan k0ntol sebesar punya kakak iparnya itu.
“…sssleeebbbb…ssslleeeebbb…sssslleeeebbb…b bbllleeeeesssssss…” pelan pelan batang k0ntolnya mencoba menyusup lobang meqi Yulia yg terasa sekali masih sempit walaupun sdh begitu basah.
“…Aaaaaaauuuuuuukkkkkkhhhhhhh…sssssshhhhh…ma aaaasssss…! besaaaar sekaliiii..!!”
“..Apanya yg besar Yulll..?” Jimmy memancing reaksi Yulia,
“…Punyanya maass..!!” “..Apa namanya..?”
Jimmy memancing lagi, Yulia ragu menjawabnya karena belum pernah selama ia bersetubuh dgn suaminya menyebut nyebut kata kata vulgar,
“..Apa namanya Yul..?” Jimmy terus mendesak,
“..Kemaluannya maaas..”
“.. k0ntol ..Yul..namanya k0ntol ..” Jimmy menegaskan
“..Apa Yul..?” akhirnya Yulia dapat menyebutnya dgn lirih
“.. k0ntol nya mass besaaar sekali..”
Jimmy tersenyum puas lalu dgn sekali sentakan mendorong pantatnya keatas, tampak Yulia agak tersentak dan mendesah lirih ketika batang k0ntol pria itu menyeruak masuk ke lobang meqinya .
Matanya terbeliak dgn mulut terbuka sambil kedua tangannya mencengkeram sprei dgn kuat-kuat.
Tampak bibir meqinya yg tebal itu sampai terkuak lebar seperti terkelupas seakan-akan tdk muat untuk menelan besarnya kemaluan kakak iparnya itu.
“…Ooooooouuukkkkkhhhhssss…sssshhhhhh…maassss …!..pelaann..pelaann..maasss…!”
“…hhhhmmmm…Yuuulll meqimu…sempit sekalii…ukkkkhhh…uuuukkkkhhhh…”
Yulia mulai berirama menaik turunkan pantatnya, batang k0ntol Jimmy masuk merojok lobang meqi Yulia tahap demi tahap hingga akhirnya amblas semuanya. Perlahan lahan Jimmy ikut bergoyang menarik ulur batang kemaluannya yg besar itu,
Yuli mulai merasakan sensasi yg luar biasa yg bukan main nikmatnya , liang meqinya yg sdh licin terasa penuh sesak oleh k0ntol kakak iparnya yg besar itu, urat urat batang kemaluannya menggesek nikmat sekali dinding meqinya yg sdh dilumuri getah birahinya. Tanpa Yulia sadari ia mulai menyeloteh diluar kontrol.
“…Ohhhhhhhsss…ssshhh…enaaaaaak…seekaliiii. ..punyanya..maaassss..!!…oooougggghhh…terruuuu ssss…maaassss…teeerrruuusss…!”
“..Terus diapain Yul..?” lagi lagi Jimmy ingin Yulia menambah kosakatanya, sekarang Yulia sdh lebih berani karena sdh terbuai oleh birahinya yg makin menjadi jadi,
“..teruss digoyang k0ntol nya maass..!!”
“..Salah Yul namanya k0ntol ..bilang entotin meqinya Yulia..!”
Jimmy memaksa lagi dgn kata kata baru, Yulia merasakan sesuatu yg aneh pada dirinya makin vulgar kata kata yg dipaksakan kakak iparnya untuk diucapkannya makin terangsang napsu birahinya yg sdh menggebu gebu itu.
“..Iyyaa..maass entoootin meqinya Yulia…!! Entoootiin…pake k0ntol gedenya maaaasss…!!…entoootiiiin yg niiikmaaat..!!”
” makin lancar Yulia menyeloteh makin beringas Jimmy menyetubuhi Yulia dan Yuliapun makin histeris dibuatnya.
Yulia sdh lupa diri bahwa yg menyetubuhi dirinya adalah kakak dari suaminya, yg ada dibenak Yulia hanyalah letupan birahi yg harus dituntaskan yg ia tunggu tunggu selama tiga minggu dari suaminya tp Ilham suaminya sama sekali tdk mempedulikannya sedangkan sekarang ia mendapatkan apa yg ia inginkan justru dari Jimmy kakak iparnya sendiri, birahinya yg ia pendam sekian lama meletup dipelukan kakak iparnya.
Akhirnya yg terjadi mereka dgn buas dan ganas saling berpelukan sambil berciuman .Terdengar suara nafas mereka saling memburu kencang, lidah mereka saling mengait dan saling menyedot, saling bergulingan giliran Yulia dibawah.
Jimmy mengambil inisiatif menggenjot pinggulnya yg tampak naik turun semakin cepat diantara selangkangan Yulia yg makin terbuka lebar.
Yuliapun mengangkat kedua kakinya sambil ditekuknya, pantatnya ikut diangkat mengharapkan seluruh batang kemaluan kakak iparnya menggesek seluruh syaraf syaraf kenikmatan dirongga meqinya dan Jimmypun semakin mudah menyodokan k0ntolnya yg panjang besar itu keluar masuk sampai menghasilkan suara bedecak-decak seperti suara membecek seiring dgn naik turunnya pantat pria itu.
“…cccllllleeeeebbbbbbb…ccccleeeeebbbbb…cccll eeeeebbbb…cccleeeeebbbbb…”
Jimmy memperhatikan kearah selangkangan Yulia dia melihat meqinya mencengkeram k0ntolnya erat sekali, ia tersenyum puas bisa menaklukkan meqi adik iparnya ini.
yg sdh basah membanjir penuh dgn cairan putih kental sehingga membasahi bulu-bulu jembutnya yg tebal itu dan juga batang kemaluannya.
Ia yakin adik iparnya benar benar sdh memasrahkan dirinya untuk disetubuhi kapan saja ia mau,
“…oooooouuuuuggghhhhssss…ooouuugggghhhsss…ss sshhhh…maaassss…!..enaaakkk..sekaliii.. k0ntol m uu…ini..maass..!
…teruuuss..maasss…entoootin..meqi Yulia yaanggg..ceepaatt…ouchh…nikmaaaat..!”
“..Ouuuchhh..meqimu sempit seekalii…Yuuullll..! terasaaa menyedoot nyedooot..!nikmatnya bukan maiiiin..!!”
Jimmy mendengus dengus bagai banteng terluka genjotannya makin ganas saja. Mata Jimmy terlihat lapar menatap toket Yulia yg putih montok dikelilingi bulatan pink ditengahnya terlihat putingnya yg sdh begitu mengeras.
tanpa menyia nyiakan kesempatan Jimmy langsung menomplok dan menyedot menyedot puting susu adik iparnya yg begitu menantang, Tubuh Yulia yg menyender dinding setengah duduk setengah celentang menggelinjang hebat..!
toketnya makin dibusungkan bahkan tubuhnya digerakkan kekiri dan kekanan supaya kedua puting toketnya yg sdh gatal mendapatkan giliran dari serbuan mulut kakak iparnya ini.
“…oooooouuuuuggghhhhssss…ooouuugggghhhsss…ss sshhhh…maaassss…!..kenyooot teruuusss pentiiiilku..!! …oooohhh…maaaasss…kkaaaauuu…sunggggguh..pe rkkaaaasssaaaa…!!.. Yuuulliiaaa bisssshhaa ketagihaaaaan..
dientooot..sama..maaasss …!!” pikiran Yuli sdh tdk jernih lagi, terombang ambing didalam pusaran kenikmatan, terseret didalam pergumulan sex dgn kakak iparnya, jiwanya serasa seenteng kapas melambung tinggi sekali.
“Ooooohhhh…aaaa..aakkhh..aakhuu..ngghha taaahaaann..maaauu..keluaarrr…maassss…!”.. Tubuh Yulia mengejang sambil memeluk tubuh Jimmy erat sekali jiwanya terasa berputar putar merasakan semburan kenikmatan yg dahsyat diklimaksnya yg pertama,
“..Teruuus Yul jangan berhenti aku masih pengen k0ntol in meqimu yg lamaaa..! Kamu bisa keluar lagii berkali kaliiii…!!” Jimmy teruss menggenjot tubuh Yuli yg hanya pasrah dipelukan kakak iparnya ini.
Lebih dari sejam Jimmy menyetubuhi Yulia tanpa henti, Yulia makin lama makin terseret didalam kenikmatan pergumulan sex dgn kakak iparnya yg ia belum pernah rasakan dari suaminya sampai sebegini lamanya dgn segala macam variasi , apalagi waktu Jimmy memintanya berbalik sambil menungging,
meqinya terlihat megap megap disumpal batang k0ntolnya yg besar dari belakang , ia merasakan liang meqinya menyempit karena tertekuk oleh perutnya sehingga ia merasakan setiap inchi denyutan kenikmatan yg dihasilkan oleh batang k0ntol Jimmy yg merasuk keliang kenikmatannya.
Yulia menambah sensasi sensual ini dgn memutar mutar pantatnya yg putih sexy bahkan ketika Jimmy menyodok k0ntolnya yg besar itu, Yulia menyambutnya dgn mendorong keras pantatnya kebelakang sehingga k0ntol Jimmy yg besar dan panjang itu masuk kelobang meqinya dlm sekali, menggelitik seluruh rongga kenikmatannya
“..Oooohh…niiiikmaaat… sekaaalii…maass..!! dientot dari belakang…! urat kontoool maaass.. terasa sekalii menggelitik lobang memeeekku..!!..belum pernah aku rasakan ngentooot beginiii niiikmaaat..!! entoootiiinn.. teruuusss..maaassss…!!!”
Jimmy sangat puas mendengarnya lalu ia merunduk memeluk tubuh Yulia dari belakang tangannya merogoh keselangkangan Yulia, jari2 Jimmy memainkan clitoris Yulia dgn memutar mutarnya, sambil menggenjot dgn beringas k0ntolnya yg besar itu,
“..uuuuggghhhsss… aaaaacchhh.. maaaasssss… yeeeesssss…!! niiiiikmaaaat..!! mainin teruuuusss… itiiilku..!! “..entooootin memeeeekku..!!!”
bagai kesurupan Yulia mengeluarkan kata kata vulgar sambil mengerang mengerang dgn liar, tubuhnya yg dlm posisi nungging meliuk meliuk tanpa terkendali rupanya clitorisnya merupakan alat kelamin yg paling sensitif buat Yulia.
lobang meqinya yg sdh dihajar begitu rupa oleh k0ntol yg berukuran luar biasa itu ditambah clitorisnya ditekan sambil diputar putar oleh jari Jimmy, maka sempurnalah puncak kenikmatan yg ia rasakan, tangan Yulia mencengkeram sprei erat sekali.
dahinya berkerut mulutnya seperti ingin teriak dan mendesis desis seperti orang kepedesan rupanya Yulia sedang dilanda kenikmatan yg amat sangat.
posisi tubuhnya yg sedang menungging makin ditunggingkan pantatnya keatas memasrahkan meqinya dihabisi oleh keperkasaan k0ntol kakak iparnya dgn mengharapkan kedatangan gelombang kenikmatan berikutnya yg merupakan pengalaman pertama buat Yulia untuk mendapatkan multiple orgasm.
Apa yg terlihat sungguh merupakan pemandangan yg sangat erotiiss..! tubuh mulus Yulia menungging meliuk liukdgn liarnya kepalanya bergeleng kekiri dan kekanan toketnya bergoyang erotis sekali sementara tangan Jimmy yg kekar memegang erat pinggang Yuli yg ramping itu.
pantatnya digenjot cepat sekali batang k0ntolnya yg besar keluar masuk liang meqi begitu dahsyat tanpa ampun, tubuh Yuli sampai bergetar hebat terlihat ia mengejut ngejutkan tubuhnya tanda ia sedang mengalami kenikmatan yg maha dahsyat,
“..uuuuggghhhsss… aaaaacchhh.. yeeeessssss..maaaasssss… yeeeesssss…!!”
Yulia benar benar melayg kelangit yg ketujuh didalam pergumulan sexnya dgn kakak suaminya ini.
“…aaaaaaaaaacccchhhh…!!!!…terlaaaaluuu..niii iiikmaaaaaaaaaat…maaaaaassss…!!!..nggggaaa taahaaannn..akkkhuu.. maaauuu… keluaaaar… laaaagiiii…!!!”
Yulia makin histeris mendapatkan klimaks keduanya yg lebih panjang dan lebih nikmat dari yg pertama. Yulia benar benar lupa daratan rasa ketagihan nikmatnya merasuk jiwanya ingin rasanya melanjutkan persetubuhannya selama lamanya dgn kakak iparnya karena ia bisa memberikan multiple orgasm yg ia tdk pernah dapatkan dari suaminya.
Tp tubuh Yulia sdh tdk bertenaga lagi lalu ia ambruk ditempat tidur sambil berbalik berbaring napasnya tersengal sengal, rupanya Jimmy belum juga mengalami ejakulasi terpaksa ia ikut membaringkan dirinya disamping Yulia, dgn wajah sayu Yulia bertanya
“..Mas belum keluar ya..?” Jimmy menggelengkan kepalanya.
“..Jadi Yulia masih akan dientot lagi..mas..?” Yulia sdh lancar dgn kosakatanya, Jimmy mengangguk, “..Yulia masih bisa orgasme lagi ngga..mas..?”
Lalu Jimmy setengah berbangun berkata sambil membelai rambut Yulia dgn mesra “..Yul kamu masih bisa orgasme 2 X lagi bahkan lebih..ada caranya..” Tiba tiba Yulia menarik batang kemaluan Jimmy yg masih mengeras, matanya berbinar binar
“..Ajarin Yulia ya mas..Yulia masih pengen dientot k0ntol gede mas Jimmy seharian kalau Yulia bisa keluar lagi..keluar lagi..”
“..Yulia jarang klimaks kalau ditiduri sama mas Ilham, mas Ilham pengennya cepet cepet aja, abis keluar langsung tidur..”
Jimmy tersenyum kecut dlm hati ngedumel
“..Goblok banget adik gua cewek segini sexy dianggurin.. ya udah jangan salahin gua ya..”
Seharian Jimmy mengajari Yulia bagaimana caranya mengayuh sekoci cinta untuk menggapai beberapa pulau berpuncak gunung kenikmatan dan Yulia menjadi murid yg cepat tanggap.
Satu hari penuh Yulia mendapatkan pengalaman luar biasa. Jimmy merangsang napsu birahinya dgn menyetubuhi dirinya berbagai macam posisi.
tdk bisa dihitung sdh berapa kali Yulia mengalami orgasme, yg jelas Yulia begitu menikmati bahkan mungkin ketagihan disetubuhi batang kemaluan kakak iparnya yg begitu besar dan perkasa.
Setelah kejadian hari itu, setiap ada kesempatan, mereka melakukan permainan sexnya dimana saja, pernah suatu malam Yulia setelah berhubungan sex dgn suaminya dan tdk mendapatkan kepuasan yg ia inginkan, setelah suaminya tertidur ia langsung pindah kamar tanpa sepotong pakaian Yulia langsung kekamar kakak iparnya minta untuk dipuasi dan seperti biasanya Jimmy memenuhi keinginannya dgn melumat seluruh tubuhnya tanpa sisa.
meqinya dilahap dgn buas dan seperti biasanya batang kemaluan Jimmy yg ia gila gilai menggali tak henti henti liang kenikmatannya.
Yulia dibuat melayg layg diawang awang sampai empat kali orgasm dan baru pindah kembali kekamarnya sekitar jam 4 pagi.