
Aqu seorang perempuan berumur 30 tahun, ibu dari dua anak, tentunya statusku menikah dgn seorang suami yg sudah terikat perkawinan selama 15 tahun, aqu kawin sesudah aqu berhasil meraih gelar kesarjanaanku di kota Bandung.Suamiku normal-normal saja, demikian juga hubungan seksku juga normal, aqu melaqukan hubungan seks setiap minggu 2 atau 3 kali seminggu dgn suamiku, namun semuanya berubah ketika aqu mengalami suatu hal yg tak kuduga-duga 3 bulan yg lalu, ternyata kemampuan seksku lebih dari yg kuduga sebelumnya.
Namaqu biasanya dipanggil Ratih, tinggi tubuhku sekitar 156 cm, berat tubuh juga hanya 49 kg, ukuran BH-ku 34 C, pinggulku yg agak besar berukuran 100 cm semakin menonjol dgn pinggangku yg hanya 58 cm itu.
Meskipun dari rahimku sudah terlahir dua anak, namun tubuh-ku sih oke-oke saja hampir tak ada perubahan yg mencolok. Sorry.., aqu menggambarkan semua ini dgn detail siapa tahu anda bisa joint dgn pacar-pacarku dilain kesempatan.
Kembali pada kejadian yg gila.
Mula-mula aqu bertemu kawanku, Merrisa, sobat sewaktu di SMA dulu di sebuah mall ketika aqu belanja. Saat itu ia bersama dua kawan lelakinya, yg langsung dikenalkan padaqu, bernama Hendro dan Siwan, dan ternyata mereka merupakan kawan-kawan yg enak diajak bicara, dan akhirnya kami menjadi akrab sesudah saat itu perkenalan dilanjutkan di sebuah restoran.
Sesudah pertemuan itu ternyata Hendro sering menelepon ke rumahku meskipun ia sudah tahu bahwa aqu ini seorang istri dgn dua orang anak.
Tentunya dalam pembicaraan telepon itu ia merayu gombal, namun tetap ia menjadi kawan bicara yg enak, ia berusaha mengajakku makan siang dgn gigihnya dan akhirnya aqu menyerah juga, dan syaratnya makan siang ramai-ramai.
Pada hari yg dijanjikan akhirnya aqu, Merrisa dan Hendro bersama Siwan dan 3 kawannya yg bernama Susno, Benny dan Adi yg rata-rata 8 tahun lebih tua dariku dan Merrisa itu makan siang bersama di sebuah restoran yg ada fasilitas karaokenya. Kami makan dgn ramainya dan sambil berkaraoke, memang aqu senang berkaraoke.
“Ayo Tih, nyanyi..,” mereka menyemangatiku kala aqu melantunkan lagu.
Dan ternyata kelima lelaki eksekutif itu merupakan kawan yg enak untuk gaul, wawasannya luas dan menyenangkan. Akhirnya kami cepat menjadi akrab, inilah kekeliruanku.

Aqu pun dipesankan minuman whisky-cola yg membuat tubuhku hangat, akhirnya mereka minta berdansa dgnku sewaktu salah satu diantara mereka bernyanyi. Dan saat melantai itulah akhirnya lama-kelamaan mereka berani merapatkan tubuhnya ke tubuhku dan menekan serta menggesek-gesek buah dadaqu, yg lama-lama membuatku terbakar dan menikmati permainan ini. Mereka bergantian berdansa dgnku.
“Ratihh.., tubuhmu hot,” Hendro berbisik di telingaqu sambil bibirnya mencium belakang telingaqu dan tangannya akhirnya tanpa malu-malu lagi meremas buah dadaqu yg putingnya sudah semakin sensitif.
“Ahh.. jangaann..” kataqu ketika tangan itu meremas dadaqu semakin hot, namun tanganku tetap tak melepaskan tangan itu.
“Mmhh..” Hendro akhirnya mengulum bibirku dan menindih rapat-rapat tubuhku di atas sofa. Aqu lupa diri, ketika akhirnya jari-jari tangan Hendro bergerilya di dalam celana dalamku menggelitik bibir kemaluanku yg sudah basah dan rasanya menebal itu, dan dgn liar akhirnya kelima lelaki itu ikut mengerubuti tubuhku. Dan akhirnya tahu-tahu tubuhku sudah berbugil ria digeluti bersama oleh mereka, dan Hendrolah yg lebih dahulu menusukkan gagang kemaluannya ke lubang kemaluanku. Adi memasukkan gagang kemaluannya ke mulutku, Siwan mengisap puting kiri buah dadaku dan Susno mengisap puting buah dada kananku, sedangkan Benny menggosok-gosokkan gagang kemaluannya di wajahku.
“Achh..” aqu mendapat orgasme pertama ketika Hendro sedang asyik-asyiknya menggenjot tubuhnya di atas tubuhku, sedangkan gagang kemaluan Adi yg hangat itu dgn serunya bermain di mulutku.
“Ratihh..” Hendro menggeliat ketika memuntahkan spermanya di dalam lubang kemaluanku, hangat dan terasa kental memenuhi lubang kemaluanku. Adi tambah semangat mengocok gagang kemaluannya di mulutku. Sesudah Hendro selesai, posisinya langsung diganti Benny yg sejak tadi hanya menggosok-gosokkan gagang kemaluannya yg panjang besar di wajahku, langsung ditancapkan ke lubang kemaluanku yg hangat, sudah penuh dan licin dgn air sperma Hendro.
“Crok.. crok.. crok..” bunyi gagang kemaluan Benny menghunjam lubang senggamaqu, Benny begitu semangatnya menyetubuhiku.
“Mmmphh, aghh..” tubuhku bergetar menggeliat, baygkan buah dadaqu dihisap putingnya oleh Susno dan Siwan seperti dua bayi besar kembar, dan di lubang senggamaqu gagang kemaluan Benny menghunjam dgn ganasnya, di mulutku Adi akhirnya menyemprotkan spermanya dgn deras dan langsung kuhisap kuat-kuat.
“Aachh..,” terasa hangat asin seperti kuah oyster masuk di tenggorokanku. Bersamaan dgn itu, Benny juga menyemprotkan air spermanya di lubang senggamaqu. Multiorgasme.., aqu sudah dapat tiga atau empat kali dan masih ada Siwan dan Susno yg belum kebagian menyemprotkan cairan spermanya.
Tubuh Adi dan Benny berkelonjotan dan akhirnya terhempas.
Siwan mengganti posisi Adi, gagang kemaluannya yg bengkok ke atas terasa penuh di mulutku, Susno menepis Benny dari atas tubuhku dan untuk yg ketiga kalinya lubang kemaluanku dimasuki orang ketiga dan ternyata milik Susno yg paling panjang dan besar, terasa masuknya mudah karena lubang kemaluanku sudah penuh sperma kedua orang terdahulu, namun terasa mantap dan nikmat gagang kemaluan Susno menggesek lubang kemaluanku yg sudah terasa panas dan makin tebal rasanya.
“Crok.. crok.. crok mmhh..” bunyi genjotan gagang kemaluan Susno seperti bunyi kocokan orang membuat kue terasa menjadi bunyi yg dominan di ruangan itu.
“Ratihh.. iseepp yg kuaatt..” ternyata Siwan tak kuat dgn hisapan mulutku, gagang kemaluannya memuncratkan spermanya di mulutku, terasa sperma Siwan lebih strong aromanya, lebih hangat, lebih kental dan lebih banyak memenuhi mulut dan tenggorokanku.
“Achh..” Susno juga menggeliat menyemburkan spermanya di lubang kemaluanku.
Tubuhku terasa lemas namun bergetar kuat mengiringi muncratnya air sperma Susno, rasanya aqu sudah orgasme enam kali ketika akhirnya Susno tergelepar di samping tubuhku.
Selesailah siang itu pertempuran besar aqu lawan lima lelaki-lelaki di ruang karaoke yg meskipun ber-AC terasa panas dan mengucurkan keringatku dan keringat mereka. Celakanya di kamar itu tak ada kamar mandi, akhirnya aqu hanya mengelap saja air sperma ketiga lelaki yg memenuhi lubang kemaluanku dan menetes ke pahaqu dgn BH dan celana dalamku saja.

Jam 5 sore aqu keluar dari karaoke itu, dan tadi aqu masuk jam 1 siang, berarti sudah empat jam aqu di dalam ruangan itu.. yah, artinya tadi aqu digilir lebih kurang 1,5 jam full. Wah, aqu kagum juga dgn daya tahanku, meskipun rasanya kakiku pegal-pegal dan ngilu.
Waktu melewati kasir rasanya aqu malu juga, karena meskipun mereka tak tahu apa yg terjadi di dalam namun wajahku tetap terasa memerah, rasanya minyak wangiku sudah berubah menjadi bau aroma air sperma, mungkin kasir perempuan itu bisa mengendus baunya atau malah mungkin ia sedang membaygkan kejadian yg baru saja kualami dan di kakiku terasa sperma mereka merembes mengalir di pahaqu. Untung sesampainya di rumah suamiku belum pulang, dan cepat-cepat aqu ke kamar mandi membereskan semuanya. Dan ternyata malamnya suamiku mengambil jatahnya juga, untung aqu sudah membersihkan tubuhku, meskipun komentar suamiku membuatku deg-degan, mudah-mudahan ia tak curiga.
“Tih, punyamu kok rasanya hot banget, tebel..,” bisik suamiku di telingaqu.
“Terima kasih yaa.., enaakk..” lanjut suamiku sesudah ia menyemprotkan spermanya dan tertidur pulas di sampingku. Ia tak tahu jadi orang keenam hari itu yg memuncratkan spermanya untukku.