klik disini Saat itu Citra yang sedang meletakkna bayinya di atas ranjang, karena wajah
lelahnya dia rebahan di atas sofa ruang tamu suaminya Citra yang
bernama Dhika berbicara katanya nanti ada temanku yang mau datang kesini
dan rencanya dia mau menginap. Jadi pekerjaan Citra selain menjaga bayi
dia harus mempersiapkan kamar untuk sahabat suaminya bernama Galih.
Galih adalah sahabat lama suaminya saat kuliah dulu. Dia cukup akrab
dengan mereka. Citra sudah cukup mengenal Galih, lebih dari cukup untuk
menyadari bahwa hatinya selalu berdesir bila bertatapan mata dengannya.
Sebuah perasaan yang tumbuh semakin besar yang tak seharusnya ada
dalam hatinya yang sudah terikat janji dengan Dhika waktu itu. Dan
perasaan itu tetap hidup di dasar hatinya hingga mereka berpisah, Citra
akhirnya menikah dengan Dhika dan sekarang mereka mempunyai seorang bayi
pria.
Ada sedikit pertentangan yang berkecamuk dalam hatinya.
Di satu sisi meskipun dia dan suaminya saling menjunjung tinggi
kepercayaan dan berpikiran terbuka, tapi dia tetap merasa sebagai
seorang istri yang wajib menjaga kesucian perkawinan mereka dan
kesetiaannya pada sang suami.
Tapi di sisi lain Citra tak bisa pungkiri bahwa ada rasa yang lain
tumbuh di hatinya terhadap Galih hingga saat ini. Seorang pria menarik
berumur sekitar tiga puluhan, berpenampilan rapi, dan matanya yang tajam
selalu membuat jantungnya berdebar kencang saat bertemu mata. Sosoknya
yang tinggi tegap membuatnya sangat menawan.
Citra seorang wanita ayu yang bisa dikatakan sedikit pemalu dan
selalu berpegang teguh pada sebuah ikatan. Dan dia tak kehilangan bentuk
asli tubuhnya setelah melahirkan. Mungil, payudara yang jadi sedikit
lebih besar karena menyusui dan sepasang pantat yang menggoda.
Rambutnya lurus panjang dengan mata indah yang dapat melumerkan
kokohnya batu karang. Semua yang ada pada dirinya membuat dia mempunyai
daya tarik seksual terhadap lawan jenisnya meskipun dia tak pernah
menunjukkannya.
Ah… seandainya saja dia mengaenal Galih jauh sebelum suaminya datang dalam kehidupannya!
Citra pejamkan matanya mencoba meredam pergolakan dalam hatinya dan hati kecilnya menuntun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya.
Vaginanya terasa bergetar akibat membayangkannya dan saat dia
menyentuh dirinya sendiri yang masih terhalang celana jeansnya, sebuah
ombak kenikmatan menerpa tubuhnya. Jemarinya yang lentik bergerak cepat
melepas kancing celananya lalu menurunkan resleitingnya.
Tangannya menyelinap di balik celana dalam katunnya yang berwarna
putih, melewati rambut kemaluannya hingga sampai pada gundukan daging
hangatnya. Nafasnya terasa terhenti sejenak saat jarinya menyentuh
kelentitnya yang sudah basah, membuat sekujur tubuhnya merasakan sensasi
yang sangat kuat.
Dia terdiam beberapa waktu. Dhika pulang 2 jam lagi, dan Galih juga
datang kira-kira dalam waktu yang sama. Kenapa tidak? Dia tak bisa
mencegah dorongan hati kecilnya.
Toh dia tak menghianati suaminya secara lahiriah, hanya sekedar untuk
memuaskan dirinya sendiri dan 2 jam lebih dari cukup, sisi lain hatinya
mencoba beralasan membenarkan kobaran gairahnya yang semakin membesar
dalam dadanya.
Citra menurunkan celana jeansnya dan
mengeluarkan kakinya satu persatu dari himpitan kain celana jeansnya.
Melepaskan celana dalamnya juga, lalu dia kembali rebah di atas sofa.
Dari pinggang ke bawah telanjang, kakinya terbuka.
Pejamkan matanya lagi dan tangannya kembali bergerak ke bawah, menuju
ke pangkal pahanya, membuat dirinya merasa se nyaman yang dia inginkan.
Dia nikmati waktunya, menikmati setiap detiknya. Dia membayangkan
Galih sedang memuaskannya, deru nafasnya semakin cepat. Citra tak pernah
berselingkuh selama ini, membayangkan dengan pria lain selain Dhika
saja belum pernah, semua fantasinya hanya berisikan suaminya. Tapi
sekarang ada sesuatu dari pria ini yang menyeretnya ke dalam fantasi
barunya.
Cerita Sex Selingkuh – “Ups! Maaf!” terdengar sebuah suara.
Matanya langsung terbuka, dan dia tercekat. Dia melihat bayangan seorang
pria menghilang di sudut ruangan. Dia baru sadar kalau dia sudah
melakukan masturbasi selama lebih dari 10 menit, dan dia benar-benar
tenggelam dalam alam imajinasinya hingga tak menyadari ada seseorang
yang masuk ke dalam rumah.
Dan dia sadar kalau bayangan pria itu adalah Galih, dengan terburu-buru dia mengambil pakaiannya dan segera memakainya lagi.
“Mafkan aku Citra,” kata Galih, “Nggak ada yang menjawab ketukanku
dan pintunya terbuka.” dia berada di sudut ruangan jauh dari pandangan,
tapi dia sudah melihat banyak! Pemandangan yang disaksikannya saat dia
memasuki ruangan ini membakar pikirannya.
Istri sahabatnya berbaring dengan kaki terpentang lebar di atas sofa
itu, tangannya bergerak berputar pada kelentitnya. Pahanya yang lembut
dan kencang tebuka lebar, rambut kemaluannya yang hitam mengelilingi
bibir vaginanya. Penisnya mengeras dengan cepat dalam celana jeansnya.
“Nggak apa-apa,” jawab Citra dari ruang keluarga,
“Kamu boleh masuk sekarang.” dia sudah berpakaian lengkap sekarang,
dan dia berbaring di atas sofa, menyembunyikan wajahnya dalam telapak
tangannya.
“Aku sangat malu.” katanya kemudian.
“Ah, kita semua pernah melakukannya, Citra!” jawab Galih.
Dia berdiri tepat di samping Citra, seperti ingin agar Citra dapat melihat seberapa A?a,?EskerasnyaA?a,?a”? dia.
Dia tak dapat mencegahnya, wanita ini sangat menggoda. Dia merasa kalau dia ingin agar wanita ini bergerak padanya!!!
“Tetap saja memalukan!” katanya, menyingkirkan tangannya dari
wajahnya. Vaginanya berdenyut sangat hebat, dia hampir saja mendapatkan
orgasme tadi! Sebuah desiran yang lain terasa saat dia melihat tonjolan
menggelembung pada bagian depan celana Galih.
Dengan cepat dia memalingkan wajahnya, tapi masih saja pria ini
memergokinya. Sekarang Galih menjadi lebih terbakar lagi, ini lebih dari
cukup.
“Nggak ada yang harus kamu permalukan, setidaknya itu pendapatku
setelah apa yang sudah aku lihat tadi!” katanya tenang. Citra menatapnya
penuh dengan tanda tanya.
“Aku jadi benar-benar terangsang melihatmu seperti itu,” dia
menjelaskan, “Sebuah perasaan yang belum pernah ku alami sebelumnya.”
kata-katanya, adalah kenyataan bahwa dia sangat menginginkannya, membuat
Citra semakin basah.
Cerita Sex Selingkuh – Dia menyadari betapa istri sahabatnya
ini A?a,?EstertarikA?a,?a”? akan perkataannya tersebut dan Galih
memutuskan untuk lebih menekannya lagi.
“Lihat akibatnya padaku!” katanya, tangannya bergerak mengelus
tonjolan pada bagian depan celananya. Ini masih dalam batas yang bisa
dikatakan A?a,?EswajarA?a,?a”?, belum ada batas yang dilanggar.
Saat Galih melihat A?a,?EsnodaA?a,?a”? basahnya di atas permukaan
sofa itu dan mata Citra yang tak berpaling dari seputar pinggangnya,
Galih memutuskan akan melanggar batas tersebut.
Citra hanya melihat dengan diam saat sahabat suaminya ini membuka
kancing dan menurunkan resleiting celananya. Citra tak bisa mengingkari
bahwa dia menjadi lebih terangsang, dan dia tak menemukan kata yang
tepat untuk mencegah pria ini.
Cerita Sex Selingkuh – Dan saat dia menyaksikan pria di depannya ini memasukkan tangannya dalam celanaGalih adalah sahabat lama suaminya saat kuliah dulu. Dia cukup akrab
dengan mereka. Citra sudah cukup mengenal Galih, lebih dari cukup untuk
menyadari bahwa hatinya selalu berdesir bila bertatapan mata dengannya.
Sebuah perasaan yang tumbuh semakin besar yang tak seharusnya ada
dalam hatinya yang sudah terikat janji dengan Dhika waktu itu. Dan
perasaan itu tetap hidup di dasar hatinya hingga mereka berpisah, Citra
akhirnya menikah dengan Dhika dan sekarang mereka mempunyai seorang bayi
pria.
Ada sedikit pertentangan yang berkecamuk dalam hatinya.
Di satu sisi meskipun dia dan suaminya saling menjunjung tinggi
kepercayaan dan berpikiran terbuka, tapi dia tetap merasa sebagai
seorang istri yang wajib menjaga kesucian perkawinan mereka dan
kesetiaannya pada sang suami.
Tapi di sisi lain Citra tak bisa pungkiri bahwa ada rasa yang lain
tumbuh di hatinya terhadap Galih hingga saat ini. Seorang pria menarik
berumur sekitar tiga puluhan, berpenampilan rapi, dan matanya yang tajam
selalu membuat jantungnya berdebar kencang saat bertemu mata. Sosoknya
yang tinggi tegap membuatnya sangat menawan.
Citra seorang wanita ayu yang bisa dikatakan sedikit pemalu dan
selalu berpegang teguh pada sebuah ikatan. Dan dia tak kehilangan bentuk
asli tubuhnya setelah melahirkan. Mungil, payudara yang jadi sedikit
lebih besar karena menyusui dan sepasang pantat yang menggoda.
Rambutnya lurus panjang dengan mata indah yang dapat melumerkan
kokohnya batu karang. Semua yang ada pada dirinya membuat dia mempunyai
daya tarik seksual terhadap lawan jenisnya meskipun dia tak pernah
menunjukkannya.
Cerita Sex Selingkuh – Ah… seandainya saja dia mengaenal Galih jauh sebelum suaminya datang dalam kehidupannya!
Citra pejamkan matanya mencoba meredam pergolakan dalam hatinya dan hati kecilnya menuntun tangannya bergerak ke bawah tubuhnya.
Vaginanya terasa bergetar akibat membayangkannya dan saat dia
menyentuh dirinya sendiri yang masih terhalang celana jeansnya, sebuah
ombak kenikmatan menerpa tubuhnya. Jemarinya yang lentik bergerak cepat
melepas kancing celananya lalu menurunkan resleitingnya.
Tangannya menyelinap di balik celana dalam katunnya yang berwarna
putih, melewati rambut kemaluannya hingga sampai pada gundukan daging
hangatnya. Nafasnya terasa terhenti sejenak saat jarinya menyentuh
kelentitnya yang sudah basah, membuat sekujur tubuhnya merasakan sensasi
yang sangat kuat.
Dia terdiam beberapa waktu. Dhika pulang 2 jam lagi, dan Galih juga
datang kira-kira dalam waktu yang sama. Kenapa tidak? Dia tak bisa
mencegah dorongan hati kecilnya.
Toh dia tak menghianati suaminya secara lahiriah, hanya sekedar untuk
memuaskan dirinya sendiri dan 2 jam lebih dari cukup, sisi lain hatinya
mencoba beralasan membenarkan kobaran gairahnya yang semakin membesar
dalam dadanya.
Cerita Sex Selingkuh – Citra menurunkan celana jeansnya dan
mengeluarkan kakinya satu persatu dari himpitan kain celana jeansnya.
Melepaskan celana dalamnya juga, lalu dia kembali rebah di atas sofa.
Dari pinggang ke bawah telanjang, kakinya terbuka.
Pejamkan matanya lagi dan tangannya kembali bergerak ke bawah, menuju
ke pangkal pahanya, membuat dirinya merasa se nyaman yang dia inginkan.
Dia nikmati waktunya, menikmati setiap detiknya. Dia membayangkan
Galih sedang memuaskannya, deru nafasnya semakin cepat. Citra tak pernah
berselingkuh selama ini, membayangkan dengan pria lain selain Dhika
saja belum pernah, semua fantasinya hanya berisikan suaminya. Tapi
sekarang ada sesuatu dari pria ini yang menyeretnya ke dalam fantasi
barunya.
Cerita Sex Selingkuh – “Ups! Maaf!” terdengar sebuah suara.
Matanya langsung terbuka, dan dia tercekat. Dia melihat bayangan seorang
pria menghilang di sudut ruangan. Dia baru sadar kalau dia sudah
melakukan masturbasi selama lebih dari 10 menit, dan dia benar-benar
tenggelam dalam alam imajinasinya hingga tak menyadari ada seseorang
yang masuk ke dalam rumah.
Dan dia sadar kalau bayangan pria itu adalah Galih, dengan terburu-buru dia mengambil pakaiannya dan segera memakainya lagi.
“Mafkan aku Citra,” kata Galih, “Nggak ada yang menjawab ketukanku
dan pintunya terbuka.” dia berada di sudut ruangan jauh dari pandangan,
tapi dia sudah melihat banyak! Pemandangan yang disaksikannya saat dia
memasuki ruangan ini membakar pikirannya.
Istri sahabatnya berbaring dengan kaki terpentang lebar di atas sofa
itu, tangannya bergerak berputar pada kelentitnya. Pahanya yang lembut
dan kencang tebuka lebar, rambut kemaluannya yang hitam mengelilingi
bibir vaginanya. Penisnya mengeras dengan cepat dalam celana jeansnya.
“Nggak apa-apa,” jawab Citra dari ruang keluarga,
“Kamu boleh masuk sekarang.” dia sudah berpakaian lengkap sekarang,
dan dia berbaring di atas sofa, menyembunyikan wajahnya dalam telapak
tangannya.
“Aku sangat malu.” katanya kemudian.
“Ah, kita semua pernah melakukannya, Citra!” jawab Galih.
Dia berdiri tepat di samping Citra, seperti ingin agar Citra dapat melihat seberapa A?a,?EskerasnyaA?a,?a”? dia.
Dia tak dapat mencegahnya, wanita ini sangat menggoda. Dia merasa kalau dia ingin agar wanita ini bergerak padanya!!!
“Tetap saja memalukan!” katanya, menyingkirkan tangannya dari
wajahnya. Vaginanya berdenyut sangat hebat, dia hampir saja mendapatkan
orgasme tadi! Sebuah desiran yang lain terasa saat dia melihat tonjolan
menggelembung pada bagian depan celana Galih.
Dengan cepat dia memalingkan wajahnya, tapi masih saja pria ini
memergokinya. Sekarang Galih menjadi lebih terbakar lagi, ini lebih dari
cukup.
“Nggak ada yang harus kamu permalukan, setidaknya itu pendapatku
setelah apa yang sudah aku lihat tadi!” katanya tenang. Citra menatapnya
penuh dengan tanda tanya.
“Aku jadi benar-benar terangsang melihatmu seperti itu,” dia
menjelaskan, “Sebuah perasaan yang belum pernah ku alami sebelumnya.”
kata-katanya, adalah kenyataan bahwa dia sangat menginginkannya, membuat
Citra semakin basah.
Cerita Sex Selingkuh – Dia menyadari betapa istri sahabatnya
ini A?a,?EstertarikA?a,?a”? akan perkataannya tersebut dan Galih
memutuskan untuk lebih menekannya lagi.
“Lihat akibatnya padaku!” katanya, tangannya bergerak mengelus
tonjolan pada bagian depan celananya. Ini masih dalam batas yang bisa
dikatakan A?a,?EswajarA?a,?a”?, belum ada batas yang dilanggar.
Saat Galih melihat A?a,?EsnodaA?a,?a”? basahnya di atas permukaan
sofa itu dan mata Citra yang tak berpaling dari seputar pinggangnya,
Galih memutuskan akan melanggar batas tersebut.
Citra hanya melihat dengan diam saat sahabat suaminya ini membuka
kancing dan menurunkan resleiting celananya. Citra tak bisa mengingkari
bahwa dia menjadi lebih terangsang, dan dia tak menemukan kata yang
tepat untuk mencegah pria ini.
Dan saat dia menyaksikan pria di depannya ini memasukkan tangannya dalam celana
Dinding-dinding vaginanya berkontraksi mencengkeram batang penis pria
baru ini dengan kuat, dan Citra menghentakkan pinggulnya keatas
berlawanan dengan gerakan Galih di atas tubuhnya, berusaha agar batang
penis Galih tenggelam semakin dalam pada tubuhnya saat ombak orgasme
mengambil alih kesadarannya.
Galih memandangi Citra saat dia dilanda orgasme, masih tetap mengocok
penisnya dengan kecepatan yang dia mampu. Dia tak menyangka wanita
pemalu dan pendiam ini akan begitu mudah ditaklukannya! Dia merasakan
miliknya juga segera tiba, gerakannya semakin dipercepat.
Dalam beberapa tusukan kemudian, dan lalu meledaklah. Sejenak setelah orgasme Citra mereda, orgasme Galih datang.
Tusukan terakhirnya membuat penisnya terkubur semakin jauh dalam
vagina Citra. Dia menggeram, penisnya berdenyut hebat. Semburan demi
semburan yang kuat keluar dari ujung penisnya mendarat dalam rahim Citra
seakan tanpa jeda.
Citra menggoyangkan pantatnya naik ke atas, memeras semua sperma dari
penis Galih. Galih tak bisa menahan tubuhnya lebih lama, dia jatuh
menindih tubuh Citra di bawahnya, mencoba bernafas dengan susah payah.
Tangan Citra membelai punggung Galih saat sperma terakhirnya keluar
dari penisnya menyirami vaginanya. Keduanya masih berusaha untuk
mengatur nafas.
Kedua bibir mereka merapat, berciuman dengan lembut. Lidahnya
menggelitik rongga mulut Citra dan ciuman mereka berubah menjadi liar
saat penis Galih mulai mengecil dalam vagina Citra. Tangan dan paha
Citra mencengkeramnya erat, menahannya agar tetap berada dalam tubuhnya.
Dia mendapatkan pengalaman lain dengan pria ini. Pria kedua yang
bercinta dengannya dalam 29 tahun usianya. Akhirnya mereka hentikan
ciumannya. Galih mengeluarkan penisnya yang setengah ereksi dari vagina
Citra.
Keduanya mengenakan pakaiannya masing-masing tanpa saling
berkata-kata. Citra terlalu malu untuk mengucapkan sesuatu dan Galih tak
tahu harus berkata apa.
Dhika pulang 30 menit kemudian A?a,?aEs dia pulang lebih awal, tapi
tak lebih awal (beruntunglah mereka). Ketiganya lalu makan malam, dan
Citra tak dapat menyingkirkan pikirannya dari bayangan Galih sepanjang
waktu itu.
Dhika dan Galih kemudian sibuk dengan urusan pria yang tak begitu
dimengerti oleh Citra. Dan malam berikutnya, mereka berdua duduk di meja
makan bersama Citra. Para pria sedang bermain catur. Citra menghabiskan
sepanjang harinya mengasuh bayi mereka.
Kapanpun saat dia sedang sendiri, dia tak mampu hentikan dirinya
memikirkan pengalamannya bersama Galih kemarin. Dia merasa gairahnya
menyala-nyala sepanjang hari itu, dan dia mempunyai beberapa menit untuk
memuaskan dirinya dengan tangannya sendiri.
Saat menuangkan minuman pada suaminya dan Galih malam itu, dia sangat
bergairah, dan sangat basah. Setiap kali dia melirik Galih, ada desiran
halus pada vaginanya. Sekarang dia telah mencoba seorang pria lain, dan
dia merasa ketagihan!
Galih tak jauh beda. Dia bermasturbasi mebayangkan istri sahabatnya
ini kemarin malam, sebelum tidur. Bayangan tubuh telanjangnya memenuhi
benaknya sepanjang hari. Saat Dhika pergi ke kamar mandi, Galih
beringsut mendekati Citra.
“Apa kamu menikmati waktu kita kemarin?” tanyanya berbisik.
“Ya.” Citra tersenyum manis. Sifatnya yang malu-malu membuat birahi Galih terbakar.
“Apa kamu menginginkannya sekarang?” dia bertanya memastikan.
Penisnya sudak mengeras sekarang. Citra terkejut dengan pertanyaannya
yang sangat berani itu, malu-malu, lalu mengangguk.
Galih memutuskan akan sedikit menggodanya. Membuat Citra semakin
menginginkannya agar kesempatan mendapatkannya lagi semakin terbuka
lebar. Dia menurunkan resleiting celananya dan melepaskan kancingnya,
tangannya masuk ke dalam pakaian dalamnya.
Dia mengeluarkan penisnya, yang sudah ereksi penuh. Nafas Citra
tercekat di tenggorokan, denyutan di vaginanya memberinya sebuah
sensasi. Batang penis itu berada dalam tubuhnya kemarin. Dia
menginginkannya lagi sekarang.
Mereka mendengar pintu kamar mandi terbuka dan Galih segara
memasukkan penisnya kembali ke dalam celananya. Dhika masuk ke dalam
ruangan, tak mengira sahabatnya baru saja memperlihatkan penisnya yang
ereksi pada istrinya.
Tak lama berselang, entah kenapa dewa kemujuran selalu berpihak pada
mereka, Dhika lagi-lagi mau ke kamar mandi. Saat dia berdiri dan
bergegas ke kamar mandi, vagina istrinya berdenyut membutuhkan penis
Galih.
Begitu Dhika menghilang dari pandangan keduanya, Galih langsung
bangkit dari kursinya. Mata Citra berbinar terfokus pada tonjolan di
celana Galih saat mereka mendengar pintu kamar mandi ditutup.
Dia langsung menurunkan resleitingnya, dan mengeluarkan batang
penisnya. Dengan cekatan Galih mengocok penisnya sampai ereksi penuh,
sangat dekat di wajah Citra. Galih berdiri dei depan Citra, dan Citra
langsung berlutut di hadapan sahabat suaminya.
Kepala penisnya menyentuh kulit pipinya, dan perlahan bergerak ke
mulutnya. Saat Galih merasa bibir lembut Citra menyentuh ujung kepala
penisnya, dia merasa mulut itu membuka.
Segera saja kepala penis itu lenyap ke dalam mulut Citra, dan Galih
melihat bibir itu bergerak membungkus seluruh batang penisnya.
Tangannya membelai rambut panjang Citra dengan lembut, menahan
kepalanya saat seluruh bagian batang penisnya lenyap dalam mulut Citra.
Kepalanya segera bergerak maju mundur pada batang penis itu, suara basah dari hisapan mulutnya segera terdengar.
Kembali, mereka mendengar pintu kamar mandi dibuka, dan Galih
mengeluarkan penisnya dari mulut Citra dengan cepat. Agak kesulitan dia
memasukkan penisnya kembali dalam celananya dan segera duduk kembali di
kursinya, menutupi perbuatan mereka. Dhika duduk dan memberi Citra
ciuman kecil, tak tahu kalau istrinya baru saja mendapatkan sebuah
batang penis yang lain dalam mulutnya.
Mereka kembali mendapatkan kesempatan sekali lagi di malam itu, dan mereka berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin.
Bayi mereka menangis di lantai atas, Dhika berinisiatif untuk pergi
melihatnya. Citra lebih dari senang mengijinkannya. Dia sangat
menginginkan penis itu, tapi dia tak mampu berbuat apa-apa. Meskipun
mendapatkannya di dalam mulutnya tak mampu meredakan gairahnya.
Mereka dapat mendengar bunyi langkah kaki Dhika yang menaiki tangga,
dan Citra langsung berdiri. Dia tak pernah se agresif ini! Tapi
keA?a,?a”?hausannyaA?a,?a”? akan penis itu mampu merubah tabiatnya.
Hanya sekedar untuk segera melihatnya lagi! Dia langsung berlutut di
antara paha Galih, dan Galih segera membukanya untuknya…
Tangan mungilnya dengan cekatan melepaskan kancing dan resleitingnya,
dan dia langsung membukanya dalam sekejap. Citra meraih ke dalam celana
dalam Galih dan mengeluarkan penis kerasnya.
Vaginanya langsung basah hanya dengan memandangnya saja. Tangannya
yang kecil mengocoknya, saat lidahnya menjilati dari pangkal batang
penis Galih hingga ke ujung.
Sekali lagi, dia kembali memasukkannya ke dalam mulutnya.
Menghisapnya dengan rakus hingga mengeluarkan bunyi, tak menghiraukan
resiko kepergok suaminya. Galih mendengarkan dengan seksama gerakan dari
lantai atas, memastikan Dhika tidak turun ke bawah.
Galih menatapnya. Bibirnya membungkus batang penisnya dengan erat,
kepala penisnya tampak bekilatan basah terkena lampu ruangan ini saat
itu keluar dari mulutnya, mata Citra terpejam menikmati. Dia ternyata
begitu pintar memberikan blow job! Galih sangat ingin menyetubuhi wanita
ini, meskipun hanya sesaat.
Gairahnya sudah tak terbendung lagi, dan dia memegang pipi Citra,
batang penisnya keluar dari mulutnya. Galih berdiri, penisnya mengacung
tegang, dan Citra berdiri bersamaan, memandangnya dengan api gairah yang
sama.
Galih menciumnya, lembut, melumat bibirnya. Dia menciumnya lagi, dan
lidah mereka saling melilit. Lalu ciuman itu berakhir. Galih memutar
tubuh Citra membelakanginya. Citra merasakan tangan Galih berada pada
vaginanya, berusaha melepaskan kancing celananya.
“Jangan…” desahan lirih keluar dari mulutnya. Dia tak tahu kenapa
kata itu keluar dari mulutnya saat dia ingin mengucapkan kata
A?a,?EsyaA?a,?a”?. Celananya jatuh hingga lututnya, memperlihatkan
pantatnya yang dibungkus dengan celana dalam katun berwarna putih.
Galih merenggut kain itu dan langsung menyentakkannya ke bawah,
membuat pantat Citra terpampang bebas di hadapannya. Galih masih dapat
mendengar suara gerakan di lantai atas jadi dia tahu dia aman untuk
beberapa saat, dia hanya perlu memasukkan penisnya ke dalam vaginanya,
walaupun untuk se detik saja!
Nafas keduanya memburu, dan Citra sedikit menundukkan tubuhnya ke
depan, tangannya bertumpu pada meja makan, membuka lebar kakinya. Galih
jauh lebih tinggi darinya, penisnya berada jauh di atas bongkahan
pantatnya.
Dia sedikit menekuk lututnya agar
posisinya tepat. Dia semakin menekuk lututnya, sangat tidak nyaman, tapi
dia sadar kalau dia terlalu tinggi untuk Citra. Dia tahu dia akan
merasa kesulitan dalam posisi ini, tapi hasratnya semakin mendesak agar
terpenuhi segera.
Dia menggerakkan pinggulnya ke depan, ujung kepala penisnya menyentuh
bibir vaginanya. Citra sudah teramat basah! Dan itu semakin mengobarkan
api gairah Galih. Saat bibir vagina Citra sedikit mencengkeram ujung
kepala penisnya, Galih tahu jalan masuknya sudah tepat.
Dia mendorong ke depan. Citra menghisapnya masuk ke dalam, separuh dari penisnya masuk ke dalam dengan cepat.
Citra mendesah, merasa Galih memasukinya. Galih mencengkeram pantat
Citra dan memaksa memasukkan penisnya semakin ke dalam. Batang penisnya
sudah seluruhnya terkubur ke dalam cengkeraman hangatnya.
Galih mulai menyetubuhinya dari belakang, menarik penisnya separuh
sebelum mendorongnya masuk kembali, lagi dan lagi. Serasa berada di
surga bagi mereka berdua. Galih berada di dalam vaginanya hanya beberapa
detik, tapi bagi keduanya itu sudah dapat meredakan gelora api gairah
yang membakar.
Tiba-tiba Galih mendengar gerakan dari lantai atas. Citra tak
menghiraukannya, dia sudah tenggelam jauh dalam perasaannya. Galih
mengeluarkan penisnya dari vagina Citra. Sebenarnya Citra ingin teriak
melampiaskan kekesalannya, tapi segera dia sadar akan bahaya yang
mengancam mereka berdua, segera saja dia menarik celana dan celana
dalamnya sekaligus ke atas. Saat Dhika datang, mereka berdua sudah duduk
kembali di kursinya masing-masing, gusar.
Galih dan Citra menghabiskan sisa malam itu dengan gairah yang
tergantung. Saat malam itu berakhir, Galih segera bergegas pergi ke
kamarnya dan langsung mengeluarkan penisnya. Hanya dibutuhkan 3 menit
saja baginya bermasturbasi dan legalah.
Tapi bagi Citra, tidaklah semudah itu. Kamar tidurnya berada di
lantai yang berlainan dengan kamar tamu yang dihuni Galih, dan dia tak
punya kesempatan untuk melakukan masturbasi. Bahkan Dhika tak mencoba
untuk bercinta dengannya malam itu! Seperempat jam ke depan dilaluinya
dengan resah. Citra memberi beberapa menit lagi untuk suaminya sebelum
dia tak mampu membendungnya lagi.
Dia turun dari tempat tidur, setelah memastikan suaminya sudah
tertidur lelap. Dia mengendap-endap menuju ke kamar tamu. Malam itu dia
hanya memakai kaos putih besar hingga lututnya dan celana dalam saja
untuk menutupi tubuh mungilnya.
Dengan hati-hati dia membuka pintu kamar Galih, menyelinap masuk, dan
menutup perlahan pintu di belakangnya. Galih sudah tertidur beberapa
menit yang lalu. Citra berdiri di samping tempat tidur, memandang pria
yang tertidur itu, memutuskan bahwa dia akan melakukannya. Ini tak
seperti dirinya! Dia tak pernah seagresif ini! Dia tak pernah
berinisiatif! Tapi sekarang, terjadi perubahan besar.
Ditariknya selimut yang menutupi tubuh Galih, Galih tergolek tidur di
atas kasur hanya memakai celana dalamnya. Citra mencengkeram bagian
pinggirnya dan dengan cepat menariknya turun hingga lututnya,
membebaskan penis Galih yang masih lemas. Dengan memandangnya Citra
merasakan desiran halus pada vaginanya. Dia tak percaya Galih tak
terbangunkan oleh perbuatannya tadi! Yah, baiklah, dia tahu bagaimana
cara membangunkannya.
Citra duduk di samping Galih, dengan perlahan membuka kaki Galih ke
samping. Tangan mungilnya meraih penis Galih yang masih lemas menuju ke
mulutnya. Rambut panjangnya jatuh tergerai di sekitar pangkal paha
Galih. Galih setengah bangun, merasa nyaman. Penisnya membesar dalam
mulut Citra, dan sebelum ereksi penuh, dia akhirnya benar-benar terjaga.
Tak membutuhkan waktu lama baginya untuk mengetahui apa yang sedang
terjadi A?a,?aEs istri sahabatnya sedang menghisap penisnya!
Dia mendesah, tangannya meraih ke bawah dan mengelus rambut panjang
Citra saat dengan pasti penisnya semakin mengeras dalam mulut Citra.
Merasakan penisnya yang semakin membesar dalam mulutnya membuat celana
dalam Citra basah, dan dia mulai menggerakkan kepalanya naik turun. Dia
menghisap dengan berisik, lidahnya menjalar naik turun seperti seorang
professional.
Galih dapat mendengar bunyi yang dikeluarkan mulut Citra saat
menghisap penisnya, dan dia dapat melihat bayangan tubuh Citra yang
diterangi cahaya bulan yang masuk ke dalam kamarnya yang gelap. Citra
sedang memberinya blow job yang hebat. Untunglah dia bermasturbasi
sebelum tidur tadi, kalau tidak pasti dia tak akan dapat bertahan lama.
Cerita Sex Selingkuh – Citra tak mampu menahannya lagi. Dia
ingin vaginanya segera diisi. Dia sangat terangsang, dia sangat
membutuhkan penis itu dalam vaginanya seharian tadi. Dikeluarkannya
penis Galih dari dalam mulutnya, dan berdiri dengan bertumpukan lututnya
di atas tempat tidur itu.
Tangannya menarik bagian bawah kaosnya ke atas dan menyelipkan kedua
ibu jarinya di kedua sisi celana dalamnya dan mulai menurunkannya.
Diangkatnya salah satu kakinya untuk melepaskan celana dalam itu dari
kakinya. Kaki yang satunya lagi dan kemudian merangkak naik ke atas
kasur setelah menjatuhkan celana dalamnya ke atas lantai. Nafasnya
sesak, menyadari apa yang menantinya.
Diarahkannya batang penis Galih ke atas dengan tangannya yang kecil
dan bergerak ke atas Galih, memposisikan vaginanya di atasnya. Galih
dapat merasakan bibir vagina Citra yang basah menyentuh ujung kepala
penisnya saat Citra mulai menurunkan pinggulnya.
Daging dari bibir vaginanya yang basah membuka dan kepala penis Galih
menyelinap masuk. Citra mengerang lirih, tubuhnya yang disangga oleh
kedua lengannya jadi agak maju ke depan. Citra semakin menekan ke bawah,
membuat keseluruhan batang penis Galih akhirnya tenggelam ke dalamnya.
Erangan Citra semakin terdengar keras. Dia merasa sangat penuh! Galih
benar-benar membukanya lebar! Citra semakin menekan pinggulnya ke bawah
dan dia mulai menciumi leher Galih, berusaha menahan Galih di dalam
tubuhnya.
Bibir mereka bertemu dan saling melumat dengan bernafsu. Lidah Citra
menerobos masuk ke dalam mulut Galih, menjalar di dalam rongga mulutnya
saat dia tetap menahan batang penis Galih agar berada di dalam
vaginanya.
Galih membalas lilitan lidah Citra, tangannya bergerak masuk ke balik
kaos yang dipakai Citra, bergerak ke bawah tubuhnya hingga akhirnya
tangan itu mencengkeram bongkahan pantat Citra. Tangannya mengangkat
pantat Citra ke atas, membuat tubuhnya naik turun di atasnya A?a,?aEs
Citra tetap tak membiarkan batang penis Galih teangkat terlalu jauh dari
vaginanya!
Tak menghiraukan keberadaan Dhika yang masih terlelap tidur di
kamarnya, mereka berdua berkonsentrasi terhadap satu sama lainnya.
Tangan Galih naik ke punggung Citra, menarik kaos yang dipakai Citra
bersamanya.
Ciuman mereka merenggang, Citra mengangkat tubuhnya, tangannya
mengangkat ke atas saat Galih melepaskan kaosnya lepas dari tubuhnya.
Payudaranya terbebas. Galih melihatnya untuk pertama kalinya. Di dalam
keremangan cahaya, Galih masih dapat menangkap keindahannya. Payudaranya
yang tak begitu besar dengan putting susu yang keras menantang, dan dia
menggoyangkannya dihadapan Galih, menggodanya.
Galih mengangkat tubuhnya, tangannya yang besar menahan punggung
Citra saat dia menghisap putingnya ke dalam mulutnya. Citra
menggelinjang kegelian saat lidahnya bergerak melingkari sebelah
payudaranya sebelum mencium yang satunya lagi.
Pada waktu yang bersamaan Galih mengangkat pantatnya, masih berusaha
agar tetap tenggelam dalam vaginanya, tapi bergerak keluar masuk dengan
pelan. Tangannya meremas payudara Citra yang bebas, sedangkan mulutnya
terus merangsang payudara yang satunya dengan mulutnya.
Citra memandang Galih yang merangsang payudaranya, tangannya membelai
rambut Galih dengan lembut. Citra merasa penis Galih bergerak keluar
sedikit tapi tak lama kemudian masuk kembali ke dalam vaginanya. Dia
merasa sangat nyaman, sangat berbeda di dalam tubuhnya. Dia mulai
menggoyang, mengimbangi kocokan Galih yang mulai bertambah cepat.
Galih melepaskan mulut dan tangannya dari payudara Citra dan rebah
kembali ke atas kasur. Citra mulai mengangkat pinggulnya naik ke atas
hingga batang penis Galih nyaris terlepas ke luar seluruhnya sebelum
menghentakkan pinggulnya ke bawah lagi.
Tangan Galih kembali pada pantat Citra, meremasnya sambil memandangi
wanita yang telah menikah ini menggoyang tubuhnya tanpa henti. Dengan
tanpa bisa dibendung lagi erangan demi erangan semakin sering terdengar
keluar dari mulut Citra.
Orgasme yang sangat dinantikannya seharian ini mulai terbangun dalam
tubuhnya. Dengan meremas pantatnya erat, Galih menggerakkan tubuh Citra
naik turun semakin keras dan keras. Hentakan tubuh mereka saling
bertemu. Nafas Citra semakin berat, Penis Galih menyentak dalam tubuhnya
berulang kali.
Dengan cepat orgasmenya semakin mendekat. Citra mempercepat
kocokannya pada penis Galih, menghentakkan bertambah cepat seiring
orgasmenya yang mendesak keluar. Citra tak mampu membendungnya lebih
lama lagi, pandangannya mulai menjadi gelap.
Jantungnya berdegup semakin kencang, otot vaginanya berkontraksi,
seluruh sendi tubuhnya bergetar saat dia keluar dengan hebatnya.
Mulutnya memekik melepaskan himpitan yang menyumbat aliran nafasnya.
Melihat pemandangan itu gairah Galih semakin memuncak, dia tak
memberi kesempatan pada Citra untuk menikmati sensasi orgasmenya.
Diangkatnya tubuh mungil wanita itu, dan membaringkan di sampingnya. Dia
bergerak ke atas tubuh Citra dan Citra membuka pahanya melebar
menyambutnya secara refleks.
Galih memandangi kepala penisnya yang menekan bibir vagina Citra.
Dengan pelan dia mulai masuk, dan mendorongnya masuk ke dalam lubang
hangatnya. Citra mengangkat kakinya ke udara, membukanya lebar lebar
untuknya.
Galih menahan berat tubuhnya dengan kedua lengannya. Galih memberinya
satu dorngan yang kuat. Citra memekik, ombak kenikmatan menggulungnya
saat batang keras itu memasuki tubuhnya. Galih mulai menyetubuhinya
tanpa ampun, Citra telah sangat membakar gairahnya. Galih mengocokkan
penisnya keluar masuk dalam vagina istri sahabatnya yang berada di bawah
tubuhnya dengan cepat, kedua kaki Citra terayun-ayun di atas pantatnya
yang menghentak.
Tempat tidur sampai bergoyang karena hentakan Galih. Citra menggigit
bibirnya untuk meredam erangannya yang semakin bertambah keras.
Galih mulai kehilangan kontrol. Penisnya keluar masuk dalam vagina
Citra sebelum akhirnya, dia menarik keluar batang penisnya dengan bunyi
yang sangat basah.
Galih mengerang, batang penisnya berdenyut hebat dalam genggaman
tangannya. Sebuah tembakan yang kuat dari cairan kental putih keluar
dari ujung kepala penisnya dan menghantam perut Citra, beberapa darinya
bahkan sampai di payudaranya.
Cerita Sex Selingkuh – Citra menarik nafas, dadanya terasa
sesak saat dia melihat tembakan demi tembakan sperma yang kuat keluar
dari penis Galih, dan mendarat di atas perutnya. Terasa sangat panas
pada kulit perutnya, tapi semakin membakar gairahnya menyadari bahwa itu
bukan semburan sperma suaminya, tapi dari seorang pria lain.
“Aku membutuhkannya” bisiknya. Mereka terdiam beberapa saat meredakan
nafas yang memburu sebelum akhirnya mulai membersihkan tubuh basah
mereka. Galih mencium dengan lembut bibir Citra yang tersenyum.
Citra memakai kaosnya dan menggenggam celana dalamnya dalam tangan,
melangkah keluar dari kamar itu dengan perasaan yang sangat lega.
Galih bangun di keesokan harinya. Peristiwa semalam langsung
menyergap benaknya, penisnya mulai mengeras. Dikeluarkannya batang
penisnya dan perlahan mulai mengocoknya.
Dia merasa sangat senang saat mendengar ada seseorang yang sedang mandi.
Dimasukkannya penisnya kembali kedalam celana dalamnya, bergegas
memakai celana jeansnya dan bergegas keluar kamar dengan bersemangat,
turun ke lantai bawah.
Dia berharap yang sedang mandi adalah Dhika dan Citra ada di lantai
bawah. Dia mendengar seseorang sedang membuat kopi di dapur. Dia segera
ke sana dan ternyata.
Citra masih dengan pakaian yang dikenakannya malam tadi, sebuah kaos
besar hingga lutut, dan sebuah celana dalam saja di baliknya. Dia
menoleh saat mendengar ada yang mendekat, dan langsung tersenyum saat
mengetahui siapa yang datang. Terasa ada desiran halus di vaginanya saat
memandang Galih.
Citra terkejut saat tangan Galih melingkar di pinggangnya memeluknya
erat dan mencium bibirnya. Lalu Citra sadar ada seseorang yang sedang
mandi di lantai atas dan Dhika lah yang sedang berada di kamar mandi
itu. Bibirnya membalas lumatan Galih dengan menggebu saat tangan Galih
menyusup ke dalam kaosnya untuk menyentuh payudaranya.
Citra melenguh di dalam mulut Galih yang memeluknya merapat ke
tubuhnya. Desiran gairah memercik dari payudaranya langsung menuju ke
vaginanya, membuatnya basah. Wanita mungil itu tak berdaya dalam dekapan
Galih, tangan Citra melingkari leher Galih.
Mereka berciuman dengan penuh gairah, lidah saling bertaut, perlahan
Galih mendorong tubuh Citra merapat ke dinding. Tangannya meremas
bongkahan pantat Citra di balik kaosnya. Dan Citra sangat merasakan
tonjolan pada bagian depan celana jeans Galih yang menekan perutnya.
Ciuman Citra turun ke leher Galih, lidahnya melata menuju putting
Galih. Citra membiarkan Galih mengangkat tubuhnya ke atas meja,
memandangnya dengan pasif saat Galih menyingkap kaosnya hingga dadanya.
Citra mengangkat kakinya bertumpu pada tepian meja, mempertontonkan
celana dalam putihnya.
Vaginanya berdenyut tak terkontrol, menantikan apa yang akan terjadi
berikutnya. Galih berlutut di hadapannya, dia dapat mencium aroma yang
kuat dari lembah surganya saat hidungnya bergerak mendekat.
Perlahan diciumnya vagina Citra yang masih tertutupi kain itu, Citra
mendesah, kenikmatan mengaliri darahnya. Untuk pertama kalinya, Citra
merasa gembira saat Dhika berada lama di dalam kamar mandi!
Dengan tak sabar, tangannya menuju ke pangkal pahanya. Galih hanya
menatapnya saat tangan Citra menarik celana dalamnya sendiri ke samping,
memperlihatkan rambut kemaluannya, dan kemudian bibir vaginanya yang
kemerahan.
Citra menatap pria yang berlutut di antara pahanya, api gairah tampak
berkobar dalam matanya, menahan celana dalamnya ke samping untuknya.
Galih menatap matanya seiring bibirnya mulai mencium bibir vaginanya.
Membuat lebih banyak desiran kenikmatan mengguyur tubuhnya dan dia
mendesah melampiaskan kenikmatan yang dirasakannya.
Lidah Galih mulai menjilat dari bagian bawah bibir vagina Citra
sampai ke bagian atasnya, mendorong kelentitnya dengan ujung lidahnya
saat dia menemukannya. Diselipkannya lidahnya masuk ke dalam lubang
vaginanya, mersakan bagaimana rasanya cairan gairah Citra.
Dihisapnya bibir vagina itu ke dalam mulutnya dan dia mulai
menggerakkan lidahnya naik turun di sana, membuat Citra semakin basah.
Desahannya terdengar, menggoyangkan pinggulnya di wajah Galih. Galih
melepaskan bibirnya, lidahnya bergerak ke kelentitnya. Dirangsangnya
tonjolan daging sensitif itu menggunakan lidahnya dalam gerakan memutar.
Citra menaruh kakinya pada bahu Galih, duduknya jadi tidak tenang.
Tiba-tiba, Galih menghisap kelentitnya ke dalam mulutnya, menggigitnya
diantara bibirnya.
Citra memekik agak keras saat serasa ada aliran listrik yang
menyentak tubuhnya. Lidah Galih bergerak berulang-ulang pada kelentit
Citra yang terjepit diantara bibirnya, tahu bahwa titik puncak Citra
sudah dekat. Dilepaskannya kelentit itu dari mulutnya dan tangannya
menggantikan mengerjai kelentit Citra dengan cepat.
“Oh Tuhan… ” bisiknya mendesah, merasakan orgasmenya mendekat. Jari
Galih bergerak tanpa ampun, pinggul Citra terangkat karenanya. Citra
menggigit bibirnya berusaha agar suara jeritannya tak terdengar sampai
kepada suaminya yang berada di kamar mandi saat orgasmenya datang dengan
hebatnya. Dadanya sesak, nafasnya terhenti beberapa saat,
dinding-dinding vaginanya merapat.
Kedua kakinya terpentang lebar di belakang kepala Galih. Citra mendesah
hebat, akhirnya nafasnya kembali mengisi paru-parunya mengiringi
terlepasnya orgasmenya.
Galih berdiri dan langsung
mengeluarkan penisnya. Citra memandang dengan lapar pada batang penis
dalam genggaman tangan Galih. Sebelah tangan Citra masih memegangi
celana dalamnya ke samping saat tangannya yang satunya lagi meraih
batang penis Galih. Tangan kecil itu menggenggamnya saat Galih maju
mendekat.
Dengan cepat Citra menggesek-gesekkannya pada bibir vaginanya yang
basah, berhenti hanya saat itu sudah tepat berada di depan lubang
masuknya. Mereka berdua mendengarkan dengan seksama suara dari kamar
mandi di lantai atas yang masih terdengar.
Galih melihat ke bawah pada kepala penisnya yang menekan bibir vagina Citra.
Galih mendorong ke depan dan menyaksikan bibir itu membuka untuknya,
mengijinkannya untuk masuk. Desahan Citra segera terdengar saat dia
mersa terisi. Galih terus mendorong, vagina Citra terus menghisapnya
sampai akhirnya, Galih berada di dalamya dalam satu dorongan saja.
Citra sangat panas dan mencengkeramnya, dan Galih membiarkan penisnya
terkubur di dalam sana untuk beberapa saat, meresapi perasaan yang
datang padanya. Tangan Citra masih menahan celana dalamnya ke samping,
tangan yang satunya meraih kepala Galih mendekat padanya.
Lidahnya mencari pasangannya dalam lumatan bibir yang rapat. Dengan
pelan Galih menarik penisnya. Dia mendorongnya masuk kemabali, keras,
dan Citra mengerang dalam mulutnya seketika. Tubuh mereka saling
merapat, kaki Citra terjuntai terayun dibelakang tubuh Galih dalam tiap
hentakan.
Dhika yang masih berada di kamar mandi tak mengira di lantai bawah penis sahabatnya sedang terkubur dalam vagina istrinya.
Sementara itu Citra, sedang berada di ambang orgasmenya yang lain.
Penis pria ini menyentuhnya dengan begitu berbeda! Terasa sangat nikmat
saat keluar masuk dalam tubuhnya seperti itu! Dia orgasme, melenguh,
melepaskan ciumannya.
Galih mundur sedikit dan melihat batang penisnya keluar masuk dalam
lubang vaginanya yang kemerahan, tangannya yang kecil menahan celana
dalamnya jauh-jauh ke samping yang membuat Galih heran karena kain itu
tak robek. Dia mulai menyutubuhinya dengan keras, menyadari kalau
mungkin saja dia tak mempunyai banyak waktu lagi.
Jika Dhika masuk ke sudut ruangan itu, dia akan melihat ujung kaki
istrinya yang terayun dibelakang pantat Galih. Celana jeans Galih
merosot hingga mata kakinya, celana dalamnya berada di lututnya, dan
pantatnya mengayun dengan kecepatan penuh diantara paha Citra yang
terbuka lebar. Dhika mungkin mendengar suara erangan kenikmatan
istrinya.
Galih terus mengocok, dia dapat merasakan kantung buah zakarnya
mengencang dan dia tahu itu tak lama lagi. Dia menggeram, memberinya
beberapa kocokan lagi sebelum dilesakkannya batang penisnya ke dalam
vagina wanita bersuami itu dan menahannya di dalam sana.
Dia menggeram hebat, penisnya menyemburkan spermanya yang panas di
dalam sana. Begitu banyak sperma yang tertumpah di dalam vagina Citra.
Erangan keduanya terdengar saling bersahutan untuk beberapa saat
hingga akhirnya mereka tersadar kalau suara dari dalam kamar mandi sudah
berhenti, dan tak menyadari sudah berapa lama itu tak terdengar.
Bibir Galih mengunci bibirnya dan mereka saling melumat untuk
beberapa waktu seiring kejantanan Galih yang melembut di dalam tubuhnya.
Kemudian mereka saling merenggang dan Galih mengeluarkan penisnya yang
setengah ereksi itu dari vagina Citra. Dengan cekatan dia mengenakan
pakaiannya kembali.
Citra membiarkan celana dalamnya seperti begitu. Dia merasa celananya
menjadi semakin basah saat ada sperma Galih yang menetes keluar dari
vaginanya saat dia berdiri.