Umurku saat ini 22 tahun. Saat ini aku kuliah disalah satu perguruan tinggi swasta dijakarta selatan. Aku memiliki perawakan tinggi 175cm dengan berat badanku yang proposional, dan aku juga memiliki wajah yang bisa dibilang lumayan ganteng serta aku juga mempunyai kulit bersih. Aku bukan asli Jakarta, aku asli sleman yang sejak lulus SMA aku langsung hijrah kejakarta.

Dikampus aku juga dikenal sebagai atlet basket, karena tubuhku yang tinggi dan juga basket adalah hobiku sejak aku SMA. Bukannya aku sombong, dikampus aku termasuk salah satu cowok yang digrandungi cewek-cewek cantik dan bohay-bohay… ahaaaiiiideeehhh pokoknya…. Ada juga salah satu cewek yang pernah aku pacarin namanya Siska, dia cantik, kaya, badannya juga seksi sekali. Namun aku hanya berfikir untuk melorotin saja kekayaan Siska, menikmati tubuhnya dan setelah itu aku tinggalkan.Namun hubunganku dengan Siska tak berlangsung lama karena aku ketahuan selingkuh dan Siska memutuskan aku. Sejak itu aku jomblo dan aku bebas nggebet sana-sani. Namun terlintas dalam pikiranku aku ingin melakukan hubungan sex dengan seorang tante-tante yang cantik dan bahenol. Dan aku mulai bertanya-tanya pada temanku yang hobi clubbing malam. Dan akhirnya pada suatu malam aku diajak seorang temanku yang bernama Roy untuk diajak kesebuah cafe dan aku ngikut aja.
Dan kami pun bergegas menuju cafe **** dan kurang lebih sekitar setengah jam perjalanan akhirnya kami sampai. Sesampainya dicafe, suasana cafe masih agak sepi, kemudian aku dan Roy menuju meja yang lampunya agak remang-remang sembari menunggu kenalan Roy yang katanya tante-tante tersebut. Akhirnya pelayan cafe pun menghampiri aku dan Roy dan kami pun memesan minuman.
Setelah setengah jam kemudian datanglah 2 orang tante-tante yang terlihat sangat anggun sekali. Dengan berbalutkan gaun merah dan gaun hitam 2 orang tante tersebut terlihat sangat mempesona. Kemudian Roy berdiri dan menyalami kedua tante tersebut. Dan Roy pun mengenalkan aku dengan kedua tante tersebut, yang bergaun merah bernama tante Susi dan yang bergaun hitam namanya tante Wanda.

Terjadilah perbincangan aku dengan tante Wanda :
“Heeeyy…kok diem aja siiih Can??” Tanya tante wanda memulai
Dengan gagap aku pun menjawab “Iyyy….Iiiyyaaaa… tante, bingung mau ngmg apa niiih”.
“Gak usah gugup gitu donk Can, biasa aja gt looh” ucap tante Wanda
“Iyha tante maaf” jawabku sambil tersenyum
“Ndak usah minta maaf gitu Can, eeehhh….kamu kuliah dimana Can, apa sama juga dengan Roy???” tanya tante Wanda
“Iyha tante, kami satu kampus tapi beda jurusan tant” jawabku
“Emang kamu ambil jurusan apa Can??” tanya tante Wanda
“Aku ambil jurusan olah raga tant” jawabku
“Waaah…bener badan kmau atletis gitu Can” puji tante Wanda
“Aaaahhh…enggak kok tante, biasa aja kok” jawabku sambil senyum
“Kamu udah punya cewe belom Can???” tanya tante Wanda
“Belom tante, saya jomblo udah hamper 6 bulan tante” jawabku
“Masak siiih cowok seganteng kamu jomblo gitu, pada begok tu cewe kali ya” kata tante Wanda
“Aaahhh….mana ada yg mau sama orang gak punya kayak aku init ante” ujarku
“Aaaaahhhh…jangan gitu Can, tante mau kok sama kamu” ujar tante wanda
“Aahhh tante bisa aja, jangan bercanda gitu donk tante” jawabku sambil malu-malu padahal aslinya aku pun menginginkannya,hihihi
“Tante beneran lhoo Can, gak Cuma bercanda” kata tante wanda
Aku diam saja gak berani jawab, kemudian tante susi memenggal pembicaraan aku dan tante wanda.

“Eeehhh….serius amat siiih, pada ngomongin apa niiih” kata tante susi
“Aaahhh kamu mau tau aja sis” jawab tante wanda dan aku pun hanya bisa senyum-senyum malu.
“Eeehhh…Can ndak usah malu-malu gitu kamu, biasa aja kayak aku dan tante susi gini hloo” ujar Roy
“Hehehe…ndak sah gitu kamu Roy” jawabku
“Dugem aja yuuuk” ajak tante susi
“Ayoook, kayaknya ni suasana asik banget buat dugem” sahut tante wanda
“Ayooook…” tambah Roy
Cerita Mesum | Kemudian tante susi memanggil pelayan cafĂ© dan membayar makan dan minum yang sudah aku dan Roy pesan. Kemudian kita langsung bergegas menuju diskotik langganan tante susi dan tante wanda. Sampainya diparkiran cafe, karna ada dua mobil maka Roy memintaku untuk menyetir mobilnya dan aku bersama tante wanda. Hatiku deg deg byar…..
“Ayooook Can” ajak Tante Wanda
Dan kami pun masuk mobil Roy, dan melaju tempat tujuan. Diperjalanan tante winda bertanya lagi kepadaku,
“Gimana Can, kenapa kamu tadi tidak menjawab pertanyaan tante???” tanya tante
“Aku siiih mau tante, tapi nanti suami tante gimana???” tanyaku balik
“Udah kamu tenang aja, soal itu biar tante yang urus” ucap tante wanda
“Okke deeh tante kalau gitu” jawabku
“Sekarang kan udah jadian, jangan panggil tante lagi dong, panggil sayang aja yaaa” pinta tante wanda
“Iyha tante…eeeehhh maaf iyha sayang” ucapku sambil nyengir
Dan akhirnya sampai juga di diskotik tujuan kita. Kita berempat masuk dan memesan table dan juga minuman. Gemuruh diskotik menghiasi suasana malam itu dan juga perasaanku yang senang berkat berhasil mendapatkan seorang tante yang aku inginkan.
Tak berapa lama, minuman pun datang dan Roy mengawali menuangkan minuman dalam gelas sloki dan memutarkannya. Kami berempat menikmati malam itu dengan canda tawa lepas. Dan tak terasa minumanpun sudah mau habis, kami berempat pun sudah mulai mabok juga. Tante wanda yang terlihat sudah agak mabuk, dia terus melendeti aku. Aku pun terkadang mencuri kesempatan untuk sekedar mencium kening tante wanda tanpa sepengatuhannya.
Tiba-tiba Roy dan tante susi, dengan sempoyongan karena mabuk meninggalkan aku dan tante di table,
“Aku tinggal dulu ya sis, kamu nikmati dulu yah…Daaaaa” ujar tante susi sembari meninggalkan aku dan tante wanda
Tante wanda mulai agresif, dia mulai menciumi leherku. Aku pun yang sudah nafsu hanya bisa menikmati ke agresifan tante wanda. Dan akhirnya “Cuuupppp” tante wanda mencium bibirku dan aku pun membalasnya dan akhirnya kita berciuman. Namun baru sebentar kita berciuman, tante wanda menghentikan ciumannya dan berbisik “Pindah tempat aja yuuuk say”. Aku pun hanya mengangguk dan menyanggah tante wanda yang sudah sempoyongan.
Tante wanda mengajakku kelantai 2 diskotik tersebut, dan ternyata dilantai 2 tersebut ada kamar-kamar seperti hotel. Dan yang tak ku kira lagi, tante wanda sudah memesan kamar tersebut, hingga aku dan tante wanda tinggal masuk gitu aja. Sesampainya dikamar, tante wanda yang sudah lumayan mabuk itu, langsung memelukku dan langsung menciumiku. Lalu aku bopong tante wanda dan aku tidurkan di springbed dan aku langsung mengecup bibir tante wanda. Tante wanda pun menanggapi ciumanku dan kita pun saling berpagutan.

Tante wanda langsung melahap bibirku, menjilati leherku, hingga 2 putting susuku pun tak lepas dari jilatan tante wanda. “Sungguh baru kali ini aku merasakan sensasi tante cantik dan binal, batinku”. Jilatan tante wanda tak berhenti dan terus menjalar hingga sekarang tante wanda mulai membuka kancing celanaku dan juga resletingku. Lalu tante wanda membuka celana dan CDku, dan menonjol lah rudalku yang sudah tegang sedari tadi.
Kontolku berukuran lumayan besar dengan panjang kira-kira 16cm dan diameter 5cm. Tante wanda langsung menjilatinya “Aaaahhhhh…..” aku melenguh keenakan. Kuluman tante wanda sangat hebat sekali, sedotannya membuatku terus mendesah dan melayang. Sekitar 15 menit tante wanda mengoral penisku, diapun akhirnya mengarahkan vaginanya dikepalaku dengan masih dalam keadaan aku terlentang dibawah dan tante wanda diatas.
Aku tau maksud tante wanda, dan gak pakai lama aku langsung menjilati klitopris tante hingga “Aaaahhhh…..Aaahhhh….Nikmaaatttt Sayaaaang” lenguh desah tante wanda. memek tante wanda sangat harum sekali dengan bulu rambut yang terlihat sangat terawatt sekali, membuat aku sangat nafsu. Aku terus menjilati vagina tante sambil jari tengahku aku tusuk kan didalam lubang kemaluannya, hingga desahan tante wanda semakin keras “Aaaaaahhhhh……Aaaahhhhh….Sayaaanggg….Nikmaaat…Sayaaanggg…Teruuus sayaaang” celoteh tante wanda.
Tante wanda yang sudah birahi kemudian menurunkan tubuhnya dan langsung mengarahkan lubang memeknya di kontolku yang tegak menantang. Dan “Bleeeeesssss….” Penisku terbenam tenggelam dalam lubang kenikmatan tante wanda. Tante wanda menggoyangkan pinggulnya dan “Aaaahhhhh….Nikmaaaat…Tanteeeee…” desahku mendapatkan kenikmatan.
Sambil terus menggoyagkan pantatnya tante wanda yang juga merasa puas dia mendongakkan kepalanya tante kenikmatan dengan terus mendesah. Kurang lebih 15 menit tante wanda menggoyang kontolku, tante wanda berhenti dan berkata “Nungging ya sayang”. Aku pun hanya mengganguk dan menunggingkan tubuh tante wanda, dan “Bleeeeesssssss…..” masuk semua rudal besarku.
Kontolku yang sudah licin dan vagina tante wanda yang sudah becek karena cairan kemaluannya membuatku lebih bersemangat menyodok memek tante wanda. “Ploooook…… Ploooook…… Ploooook” bunyi perpaduan tubuhku dan tubuh tante.
“Aaahhhh….sodok yang kenceng sayaang…. Nikmat sayaaang” celoteh tante wanda
Menuruti keinginan tante, aku terus menyodoknya hinggga kurang lebih 10 menit dan aku merasa kepalaku merasa gatal-gatal tanda aku akanmencapai klimaks dan “Akkk….Akkkuuu….mau keluar Tannnnt….Keluarin dimana tant” tanyaku. “Didalam saja sayaang, semprotkan seluruh manimu didalam memekku saaay” desah dan celoteh tante wanda.
Aku mempercepat sodokanku, dan kurang dari 2 menit akhirnya “Croooooootttt……. Croooooootttt…….. Croooooootttt….” Semburan pejuhku membasahi rahim tante wanda. Dan aku pun terkulai lemas menindih tubuh tante wanda dengan keadaan kontolku masih tertancap di vagina tante wanda.
“Terimakasih sayaaaang, mala mini kamu telah membuat tante puas sekali” ujar tante wanda
“Sama-sama tante, aku juga sangat puas sekali” jawabku
Dan kitapun sejenak berbaring di springbed sebelum akhirnya kita memakai pakaian kita masing-masing dan kemudian keluar dari kamar, menuju parkiran. Setelah malam itu hari-hariku selanjutnya dihiasi dengan berhuibungan sex dengan tante wanda dan merasakan nikmatnya goyangan tante wanda yang semakin lama aku rasakan semakin liar dan binal.